Samsudin Simatupang, MPd

Pria berdarah batak yang lahir di kota Palembang pada 13 nopember 1961.Saat ini kegiatan yang dilakukan adalah menulis, traveling, mengikuti kegiata...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tagur 1169 Mengenal Syekh Abdur Rauf as-Singkili dari Aceh

Tagur 1169 Mengenal Syekh Abdur Rauf as-Singkili dari Aceh

Syekh Abdur Rauf as-Singkili merupakan  ulama Aceh yang tidak hanya dikenal masyarakat Aceh atau nusantara pada umumnya, tapi juga di dunia internasional. Nama lengkapnya adalah Aminudin Abdur Rauf bin Ali al-Jawi Tsumal Fansuri as-Singkili.

Dia  dilahirkan di Singkil Aceh pada tahun 1024 H atau 1615 M. Syekh Abdur Rauf as-Singkil dikenal juga dengan gelar Teungku Syekh Kuala. Menurut sebagian keterangan, keluarganya berasal dari Persia atau Arabia yang datang menetap di Singkil Aceh pada akhir abad ke-13.

Pendidikan agamanya didapat pertama dari ayahnya sendiri di Dayah (Madrasah), kemudian melanjutkan pendidikan di Barus yang dipimpin oleh Syekh Hamzah Fansuri. Diantara ilmu yang dipelajari adalah ilmu agama, sejarah, mantik, filsafat, sastra hingga bahasa Parsi. Perjalanan kelimuannya selanjutnya dilanjutkan di wilayah Timur Tengah seperti Mesir dan Mekah.

Di kawasan ini Syekh Abdur Rauf belajar pada Muhammad Al-Babili, Mesir, Muhammad al-Barzanji, Antolia. Di Mekkah sendiri, Syekh Abdur Rauf bermukim selama kurang lebih 19 tahun utuk mendalami ilmu agama.

Diantara guru-gurunya adalah, Muhammad Al-Babili, Muhammad al-Barzanji, Hamzah Fansuri, Syekh Ibrahim bin Abdullah Jam’an, Syekh Ahmad Qusyasi, Syekh Ibrahim al-Kurani. Dari pengembaraan ilmu yang dilakukan, Syekh Abdur Rauf as-Singkil kemudian menjadi ulama yang memahami banyak displin keilmuan seperti tasawuf, fikih, hadis, hingga tafsir.

 

Dalam bidang keilmuan, Syekh Abdur Rauf juga dikenal sebagai ulama yang produktif menuliskan sejumlah karya dalam berbagai bidang kelimuan. Diantara karyanya adalah Mir’at at-Thulab, karya di bidang hukum Islam yang ditulis atas permintaan Sultanah Safiyatudin; Tarjumanul Mustafid, karya tafsir pertama yang ditulis di Nusantara secara lengkap menggunakan bahasa Melayu; Terjemah Hadis Arba’in karya Imam Nawawi (juga ditulis atas permintaan Sultanah Zakiyyatudin); Mawa’iz al-Badi, berisi nasehat tentang akhlak; Tanbih al-Masyi, yang memuat ajaran tasawuf; Kifayatul Muhtajin, berisi penjelasan tentang konsep wahdatul-wujud.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post