Samsudin Simatupang, MPd

Pria berdarah batak yang lahir di kota Palembang pada 13 nopember 1961.Saat ini kegiatan yang dilakukan adalah menulis, traveling, mengikuti kegiata...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tagur 1170 Mengenal Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani

Tagur 1170 Mengenal Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani

Nawawi al-Bantani lahir di kampung Tanara kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten pada tahun 1230 H atau 1813 M. Nama lengkapnya adalah Muhamad Nawawi bin Umar bin Arabiy. Setelah menjadi ulama besar dan tersohor, beliau dikenal dengan nama Syekh Abu Abdil Mu’thi Muhammad Nawawi ibnu Umar ibnu ‘Arabiy at-Tanari al-Bantani al-Jawi, suatu nama yang secara lengkap menyebut identitas diri dan daerah asalnya.

Ayahnya, KH. Umar bin ‘Arabiy, adalah seorang ulama dan penghulu di Tanara. Sedangkan ibunya, Nyai Zubaidah adalah penduduk asli Tanara. Di masa kecil, Nawawi al-Bantani mengenyam pendidikan dari orang tuanya. Kemudian ia belajar kepada Kyai Sahal (Banten) dan KH. Yusuf (Purwakarta). Pada sekitar usia 15 tahun, ia menunaikan ibadah haji ke Mekkkah dan bermukim di sana selama 3 tahun.

Selama itu, ia banyak menimba ilmu pengetahuan dari beberapa syekh di perguruan tinggi di Masjidil Haram, seperti Syekh Ahmad Nahrawi, Syekh Ahmad Dimyati, dan Syekh Ahmad Zaini Dahlan. Selain itu, ia juga belajar di Madinah di bawah bimbingan Syekh Muhammad Khathib al-Hanbali. Selama hidup, Syekh Nawawi al-Bantani tidak kurang menulis sekitar 115 buah kitab dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Beliau memang dikenal sebagai ulama yang cukup produktif dan baik dalam hal menulis, sehingga karenanya beliau memperoleh julukan “Si Pena Emas”.

Di antara nama-nama kitab yang pernah ditulis oleh beliau adalah sebagai berikut : At­Tsimar al­Yani’ah (Syarh kitab Ar­Riyadl al­Badi’ah karya Syekh Muhammad Hasbullah), Tanqihul Qaul (Syarh kitab Lubabul Hadits karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi), At­Tausyih (Syarh kitab Fath al­Qarib al­Mujib karya Imam Ibnu Qasim al-Ghazi), Nur ad­Dzalam (Syarh Mandzumah Aqidatul Awam karya Syekh Sayyid Ahmad alMarzuqi al-Maliki), dan At­Tafsir al­Munir li Ma’alim at­Tanzil (selesai disusun pada malam Rabu, 5 Rabi’ul Akhir 1305 H).

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post