Pada masa jahiliyah dahulu, perempuan tidak sejajar dengan laki-laki, disamping itu tidak punya kuasa apa pun di tengah peradaban para laki laki yang berkuasa dan perkasa. Bila seorang laki laki dari kalangan mereka meninggal dunia, maka janda dari almarhum tidak punya banyak pilihan dan berserah pada nasib.

Namun sejak Rasulullah saw menjadi seorang rasul, kedudukan dan harkat perempuan terangkat. Rasulullah saw mensejajarkan perempuan seperti laki laki. Hanya saja fungsi dan tugasnya berbeda, dimana seorang perempuan mendampingi suaminya dan membimbing dan menjaga kehormatan keluarganya,

Dengan turunnya firman Allah swt kepada Rasulullah saw " Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang Muslim, laki-laki dan perempuan yang Mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar untuk mereka", maka kedudukan perempuan adalah sama dimata Allah swt dan Rasulullah saw tergantung kepada ketaatannya.

Kita ciptakan kesetaraan gender dan kesamaan hak dengan fungsi dan tugasnya masing masing berdasarkan kudratnya. Kebersamaan antara laki laki dan perempuan dalam satu ikatan kasih sayang dan rahmat dari Allah swt.