Samsul Arifin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU NGAJI BENTENG TERAKHIR DI ERA INFORMASI DAN DIGITALISASI

GURU NGAJI BENTENG TERAKHIR DI ERA INFORMASI DAN DIGITALISASI

Hidup di era modern sekarang ini sangat berat tantangannya. Bagi generasi saat ini. Kemajuan teknologi dan informasi sangat berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya para remaja dan pelajar. Pergaulan dalam lingkup madrasah, keluarga dan masyarakat sangat menjadi perhatian bersama. Banyak terjadi kemerosotan moral dan perilaku. Tantangan utama generasi muda dalam perkembangan digital saat ini adalah untuk tidak hanyut dan menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi. Selain itu, pemuda berperan penting sebagai subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan untuk lingkungannya, melalui partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan.

Kemajuan era digital saat ini tidak bisa kita hindari. Orang tua, guru dan masyarakat punya peran yang sangat penting. Bagaimana menciptakan suatu lingkungan yang kondusif untuk perkembangan akhlak dan perilaku generasi muda saat ini. Sikap dan perilaku para anak-anak penerus bangsa ini sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Anak yang tinggal di lingkungan yang tidak kondusif akan melahirkan anak-anak yang berperilaku buruk juga. Begitupun sebaliknya. Anak yang tinggal dalam lingkungan yang kondusif akan melahirkan anak-anak yang sikap dan perilakunya yang baik.

Dalam hal ini peran guru di madrasah sangat berperan penting sebagai garda terdepan untuk membentengi anak-anak kita dari pergaulan yang tidak sehat/menyimpang. Seperti kita ketahui bersama, waktu anak-anak (pelajar) hampir separuh waktunya ada dilingkungan sekolah. Mereka mendapatkan pembelajaran dan pendidikan dari guru-guru mereka. Mereka bersosialisasi dengan teman-temannya. Yang berasal dari lingkungan dan karakter pribadi yang berbeda-beda. Informasi begitu mudah masuk ke ruang-ruang privasi sampai ke pelosok seluruh negeri. Orang tua dan guru tidak bisa mengontrol seorang anak selama 24 jam. Maka diperlukan bekal yang namanya iman dan takwa dari anak untuk bisa melawan arus informasi yang negatif.

Selain peran guru di sekolah formal. Peran guru ngaji di lingkungan masyarakat sangat dibutuhkan kehadirannya. Pengenalan terhadap praktek ibadah banyak diajarkan di musholla, langgar atau surau maupun masjid yang ada dilingkungan masyarakat. Pengenalan tentang ilmu keagamaan diajarkan disana. Mulai ilmu tauhid, akhlah dan fikih. Keimanan dan ketakwaan anak diajarkan sejak dini oleh para guru ngaji. Mereka diajarkan untuk mengenal Tuhan mereka. Dengan mengenal alam semesta dan segala isinya. Para santri juga diajarkan baca tulis Al Qur’an. Guru ngaji juga mengajarkan mulai dari bab bersuci dari hadas kecil maupun hadas besar. Mengajarkan tentang rukun Iman dan rukun Islam. Mengajarkan bab sholat hingga etika pergaulan atau tata krama kepada sesama. Sebagai bekal seorang anak untuk mengarungi kehidupan dalam lingkungan masyarakat kelak.

Keimanan dan ketaqwaan seseorang saat ini adalah benteng terakhir untuk melawan arus negatif dari pesatnya informasi dan digitalisasi. Tanpa iman dan ketakwaan maka generasi penerus bangsa ini akan hanyut dan hancur. Dengan bekal iman dan ketaqwaan maka manusia akan selamat dari perbuatan-perbuatan yang dilarang dalam agama dan norma dalam masyarakat.

Itu semua berkat jasa para guru di madrasah dan guru ngaji yang ada di lingkungan tempat sekitar kita berada. Teruntuk guru di madrasah saya mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Serta guru ngajiku. Jasamu tidak bisa aku balas dengan apapun. Hanya sebuah lantunan do’a yang aku panjatkan setiap hari. Semoga beliau semua diberikan kesehatan dan umur yang barokah. Teruntuk semua guruku yang sudah berpulang ke rahmatullah. Semoga beliau di tempatkan disisiNya. Diberikan tempat yang sempurna, diterima semua amal baiknya dan diampuni segala kesalahannya. Terima kasih guruku dan orangtuaku yang telah mengantarkan aku sampai dititik saat ini. Alfatihah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

19 Nov
Balas

Maturnuwun pak Dede

19 Nov



search

New Post