Samsul Azwar

Guru IPA di SMPN 1 Muara Bungo, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.Jebolan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya. SD sampai SMP di Selesaiksn di Metro Lampu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bekicot Di Lampu Merah
Image by Pixabay: License Free for commercial use No attribution required

Bekicot Di Lampu Merah

Aku pasti menggapainya, perlu waktu, jarak itu cukup jauh, tapi tidak ada yang tak bisa dicapai. Mencapai sesuatu hanya butuh sebuah kata kesabaran. Dari sini aku bisa melihatnya kadang merah, lalu kuning yang sebentar dan hijau. Aku sangat suka lampu yang merah itu, jika dia menyala benda benda itu, yang ditumpangi oleh mahluk yang bernama manusia, gerakannya terhentii. Benda benda besar itu , yang bergerak dengan kaki bulat berwarna hitam ada yang dua, ada yang empat, dan ada yang lebih banyak , berukuran berbeda beda dan juga bentuk yang berbeda.

Sebentar lagi gelap ini akan memudahkanku merayap pelan dan cukup terhindar dari penglihatan mereka. Sayup sayup aku mendengar nama tuhan pencipta alam Tuhanku dan Tuhan mereka diteriakkan dari beberapa bangunan, yang entah bagaimana suaranya menjadi begitu kuat dan waktunya bisa sangat berdekatan. Aku berhenti untuk sejenak menghadap-Nya dengan caraku sendiri. Berterima kasih kepada pencipta alam yang telah memberiku rumah yang dapat selalu melindungiku, diberikan kaki yang walalupun hanya mampu membawaku dengan lambat, tapi tidak pernah menghalangiku untuk menuju tempat mencari rezeki. Yang teleh memberiku mata yang dapat kujulurkan saat akan digunanakan. Dengan semua karunia ini aku sungguh sungguh sangat bersyukur.

Kadang-kadang aku bertanya dalam hati mengapa mahluk itu, mahluk berkaki dua yang mampu bergerak ribuan kali lebih cepat dariku itu masih juga menaiki benda-benda yang lagi lagi gerakannya sangat cepat. Tetapi dengan kecepatannya, mengapa mereka masih disini? Tidakkah mereka seharusnya berada di bangunan bangunan itu sama dengan yang kulakukan menghadap Tuhan, mnyembah penguasa alam karena telah memberikan mereka kesempurnaan?

Sekarang aku sudah sepertiga jalan, sebentar lagi aku akan sampai. Aku dapat melihat sekarang, mereka bertambah banyak, datang dan pergi. Jika lampu berubah kuning, mereka seperti tergesa-gesa menggiring benda berkaki bulat itu. Sebagian seperti menatap benci kepada yang lainnya berebut untuk dapat bergerak paling depan. Ada yang sepertinya lebih muda karena dapat kulihat dia tidak seperti yang lainnya yang memakai penutup kepala, dia tidak melintas dengan arah yang sepertinya tidak disukai oleh yang lainnya, apalagi benda yang dinaikinya mengeluarkan suara yang sangat bising. Mereka saling berteriak dengan nada-nada keras dan penuh kebencian.

Lagi-lagi aku bertanya dalam hati dimanakan mereka tinggal. mengapa dengan kecepatan seperti itu mereka masih berrebut dan bertengkar untuk bergerak terlebih dahulu?

Akhirnya aku sampai juga kebenda bercahaya itu, oh .. indahnya lampu ini, akhirnya aku dapat menyentuhnya. Benda ini benda buatan mereka yang mereka patuhi lebih dari sang Pencipta mereka. Mereka membuat bangunan yang mereka sebut Rumah Tuhan tempat mereka menyembah Tuhan Semesta Alam, tetapi mereka tidak melakukannya, mereka lebih mematuhi benda ini. Lelahku memanjat seharian terrbalaskan dengan menempel pada benda ini. Benda ini hanya benda biasa saja bagiku, hanya menyala dan padam. Bahkan dibenda ini aku tidak dapat menemukan makanan yang mampu menopang hidupku. Tetapi aku tetap tidak mengerti, mengapa benda ini mereka patuhi sedangkan panggilan tuhan mereka abaikan. Aku bekicot yang sekarang menempel dibenda ini, benda yang menyala merah, kemudian kuning dan hijau, tetap tidak mengerti?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post