Samsul Azwar

Guru IPA di SMPN 1 Muara Bungo, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.Jebolan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya. SD sampai SMP di Selesaiksn di Metro Lampu...

Selengkapnya
Navigasi Web

Berharap pada Jarak

"Jadi berapa nilai paling rendah kalau mau masuk SMP ini pak?" pertanyaan itu mestinya tidak terlalu sulit dijawab. Itu pertanyaan standar setiap tahun. Tapi tahun ini beda, PPDB tahun ini menggunakan zonasi. Mau setinggi langit, nilai tidak digunakan. Kebijakan dinas mengakomodasi siswa berprestasi bukan dengan nilai tapi piagam prestasi.

Bapak dan ibu yang bertanya tadi terdiam, bapaknya bergumam " dia belajar sungguh-sungguh supaya nilainya tinggi agar bisa masuk SMP ini" ada nada kecewa disana sembari memandang anaknya yang menatap penuh harap kebangunan SMP berlantai dua itu.

"Yah.. begitulah pak, kami hanya menjalankan tugas." Itulah kata penutup dari percakapan kami. Dan hari itu akan ada dialog yang sama berulang tentang zonasi kepada orang tua peserta didik lainnya.

Tahun ini zonasi penuh ditetapkan di Kabupaten Bungo. Sebenarnya sekolah lain tidak begitu bermasalah. Yang bermasalah adalah seperti SMPN 1 Muara Bungo ini. Sekolah ini sudah terlanjur menjadi yang terbaik di Kabupaten. Dengan label Sekolah rujukan, Sekolah adiwiyata nasional, sekolah sehat provinsi, sekolah ramah anak, Sekolah dengan akreditasi A.

Dengan sejumlah label dan juga prestasi, maka mimpi sebagian anak adalah masuk sekolah eks RSBI ini, begitupun orangtuanya. Maka kata kata orangtuanya "anak kami ini pak, kalau nggak sekolah di SMP satu ini katanya nggak mau sekolah" sering dilontarkan untuk menunjukkan keinginan besar masuk sekolah ini. Ungkapan itu sebenarnya sama persis ketika dulu PPDB masih menggunakan nilai. Yang nilainya rendah rendah juga bicara seperti itu.

Keluar dari polemik zonasi, ada harapan besar yang di sandangkan pada sekolah sekolah tertentu. Masyarakat sesungguhnya sangat mempercayai pemerintah. Bagaimana mungkin mereka rela memasukkan anak mereka ke sekolah didekat rumahnya yang pemerintah sudah mengumumkannya keseantero Indonesia akreditasinya yang rendah. Sementara disisi lain melalui BAN mereka menstempel sekolah lain dengan nilai A untuk mutu.

Lalu bagaimana caranya membuat sekolah sama mutunya?

Kami percaya bahwa tahun depan akan banyak mutasi kartu keluarga , karena kedepan mereka hanya dapat berharap pada jarak, tidak pada nilai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hahaha...berlomba makin mendekat pak.

12 Jul
Balas

Sebenarnya juga ada positifnya pak. Dengan zonasi ibarat menjadi start awal dalam perlombaan Motor GP. Salam literasi.

06 Jul
Balas



search

New Post