Samsul Maarif

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bunda Kau Layak Bahagia

*

Sudah lama senyum itu

Menghilang dari bibirmu

Terbelenggu gairah hidupmu

Tercabik oleh derai air mata

Tergores oleh kepingan derita

Berserakatan di altar cinta

*

Ibu, Saatnya Kau tersenyum

Senyum yang menjadi penyuluh

yang dirindu buah kasihmu

Senyum penyiram kedamaian

Yang menyuburkan ladang gersang

*

Ibu,

Puisi cintamu adalah kesulitan

Kau adalah pejuang kehidupan

Kau tundukkan segala rintangan

Kau pegang semua peran

Bernyanyi bersama cobaan

*

Ibu, Kau layak bahagia

Sudah saatnya kau lepas bara cinta

Yang menyiksa sekian lama

*

Yang lalu biarlah berlalu

Saatnya semai harapan baru

Anak-anak menantimu,

Menunggu belai kasihmu

*

Ibu, Saatnya Kau bahagia

Lihatlah ke depan,

Anak-anak tersenyum penuh harapan

*

Semarang, Feb 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Amiiiin. Kupersembahkan untuk Bunda-Bunda Pejuang

11 Feb
Balas

Sangat setuju, bunda layak bahagia, sumber kebahagiannya diantaranya adalah putra/i nya semoga kita dapat membahagiakan bunda kita (yang masih ada) yang sudah tidak ada doakanlah, salah literasi

11 Feb
Balas

Subhaanallah... Semoga ibu ibu kita layak menikmati bahagia

11 Feb
Balas



search

New Post