Bunda Kau Layak Bahagia
*
Sudah lama senyum itu
Menghilang dari bibirmu
Terbelenggu gairah hidupmu
Tercabik oleh derai air mata
Tergores oleh kepingan derita
Berserakatan di altar cinta
*
Ibu, Saatnya Kau tersenyum
Senyum yang menjadi penyuluh
yang dirindu buah kasihmu
Senyum penyiram kedamaian
Yang menyuburkan ladang gersang
*
Ibu,
Puisi cintamu adalah kesulitan
Kau adalah pejuang kehidupan
Kau tundukkan segala rintangan
Kau pegang semua peran
Bernyanyi bersama cobaan
*
Ibu, Kau layak bahagia
Sudah saatnya kau lepas bara cinta
Yang menyiksa sekian lama
*
Yang lalu biarlah berlalu
Saatnya semai harapan baru
Anak-anak menantimu,
Menunggu belai kasihmu
*
Ibu, Saatnya Kau bahagia
Lihatlah ke depan,
Anak-anak tersenyum penuh harapan
*
Semarang, Feb 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Amiiiin. Kupersembahkan untuk Bunda-Bunda Pejuang
Sangat setuju, bunda layak bahagia, sumber kebahagiannya diantaranya adalah putra/i nya semoga kita dapat membahagiakan bunda kita (yang masih ada) yang sudah tidak ada doakanlah, salah literasi
Subhaanallah... Semoga ibu ibu kita layak menikmati bahagia