*Ironi*

Hidup ini penuh dengan ironi. Banyak peristiwa menjadi menarik karena adanya ironi. Ironi membuat dunia ini semarak.

Dalam KBBI V, ironi berarti kejadian atau situasi yang bertentangan dengan apa yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir. Banyak orang mengalami ironi dalam hidupnya. Penghasilan bagus, ayah-ibu sukses, tetapi anaknya terlibat kriminal. Pejabat negara, ahli agama, tetapi masuk penjara. Banyak contoh ironi di sekitar kita.

Dalam menulis cerpen atau novel, ironi menjadi salah satu cara untuk membuat cerita menjadi menarik. Ada penulis yang secara sadar menciptakan ironi dalam alur cerita. Namun ada yang mengalir, menceritakan kisah hidupnya yang penuh dengan ironi.

Buku-buku karya penulis pemula yang mengisahkan kisah perjalan hidup si penulis, pada umumnya mengalir secara alamiah. Terkadang isi buku itu juga menarik, menyentuh hati, menguras perasaan, karean banyak ironi. Dalam hal ini, ironi tidak diciptakan penulis. Ironi adalah takdir yang dialami penulis.

Salah satu buku yang menggunakan ironi untuk memperkuat alur ceritanya adalah buku kumpulan cerpen yang ditulis pengarang dari Jepara. Judulnya Perempuan di Lini Pertahanan, karya Siti Masyuni. Buku ini momotret berbagai persoalan yang dialami para perempuan dari kelas jelata. Wanita-wanita teraniaya, yang menyimpan keperkasaannya.

Cerita-ceritanya menarik karena pengarang dengan sadar membangun alur dengan kekuatan ironi. Dalam cerpen pertama yang berjudul Balung Kuning misalnya, tokoh Yatinah digambarkan sebagai perempuan teraniaya yang hidupnya penuh dengan ironi. Begitu juga dengan cerpen kedua yang judulnya digunakan sebagai judul buku, Perempuan di Lini Pertahanan. Kisah tokoh aku menjadi menarik karena dibalut dengan Ironi.

Secara umum buku ini sangat menarik. Ada beberapa kekurangan dalam buku ini, misalnya kelincahan bertutur. Namun tidak mengurangi kualitas cerita dalam buku ini