Di tepi waktu malam kelabu.

Angin malam berbisik syahdu.

Menusuk ruang hati paling hulu.

Berisi pesan tentang masa lalu.

Apakah pesan masa lalu itu?

Ya, pesan yang membuat diriku bisu.

Dan juga membuat hati terasa sendu.

Karena ingat dia yang meninggalkan luka semu.

Dia menggoreskan hati yang tak bersalah.

Sehingga diri jadi korban sampai tergoyah.

Karna mencintai si dia sampai lelah.

Bahkan cinta kepada ilahi pun kalah.

Akal ku telah sadar dan awas.

Tak seharus nya diri menjadi penganut cinta garis keras.

Hanya di persembahkan kepada dia yang tidak waras.

Yang harusnya ku hibahkan kepada Sang penghuni Arasy.

Benar, berharap kepada manusia memang paling sakit.

Karena bisa menghancurkan perasaan yang telah di rakit.

Harapku si kecil hati lekas pulih dan bangkit.

Agar bisa terus menemani hidup yang rumit.

Ya Allah, Maaf kan diri ku yang pernah lalai.

Semoga rahmat dan pintu taubat mu melambai.

Ya Allah, tuntunlah aku agar istiqomah sampai mati.

Karena sejatinya iman manusia mudah di pengaruhi.

Ya Muqallibal Qulub Tsabit Qolbi 'Alaa Diinik..

Cikarang, 9 Mei 2019.

Shandi Ismail.