Tuhan?

Boleh kah aku mengeluh?

Atas semua ketetapan-Mu?

yang hampir tak bisa selalu ku terima dengan akal sehat.

masalah demi masalah.

persoalan demi persoalan.

satu tumbang, bertunas seribu.

apa di balik ini semua?

tetapi aku tetap ingin menjadi makhluk yang tahu diri.

tahu malu.

tahu di untung.

tak terkira nikmat-Mu yang telah ku kufur.

ku tak syukur karna ku takabur.

menginginkan hidup enak tanpa berjuang.

menginginkan hidup tenang tanpa tumpah pengorbanan.

tanpa perselingan gencatan senjata yang semua muslim punya, doa.

pantas kah?

ku menjadi makhluk-Mu? yang tak tahu di untung?

Tuhan, jangan tutupi rahmat-Mu dalam hidupku.

Jangan cabut rezeki-Mu dari raga ini.

Jangan Cabut semua yang telah Kau beri.

Jangan Cabut semua yang Kau uji.

Hingga aku menemukan esensi dari kehidupan fana dunia.

Tempat yang hanya jadi persinggahan semata.

Tuhan, kuatkan tubuh ini.

kuatkan kaki ini.

ku serahkan semua hidup pada-Mu.

hingga saat nya batas waktu telah tiba.

dan Kau memanggil ku "pulang" dengan tenang dan senang.

aku tak tau mengapa menulis ini. semua mengalir begitu saja saat titik terhampa.

Mungkin, isi tulisan dan foto sama sekali tak ada korelasi yang jelas.

tapi ku hanya ingin kembali menjadi diriku di seperti di foto thumbnail tulisan ini.

Sandi yang tersenyum riang sambil menunjukan gigi yang masih terselip coki-coki.

Cikarang, 8 April 2019.

Shandi Ismail