Hubungan Kerinci dan Jawa sejak kapan?
Sebuah cerita didapat saat tahun 1927 seorang perantau dari jawa dan diberi hak oleh Mangku rajea untuk mendiami wilayahnya dan diberi mandat untuk memberikan tempat kepada perantau jawa yang datang belakangan yang sekarang dikenal dengan daerah koto pandan. Inilah awal bermukimnya perantau jawa di pondok tinggi. Dan sampai sekarang kebanyakan perantau jawa bermukim di sekitar masjid agung, koto pandan serta sekarang sungai ning.
Lalu dari cerita mbah rebo, sungai lintang yang datang ke Kayu aro tahun 1920-an juga, waktu saya Tanya umurnya sudah 100 tahun lebih. Saya bertanya tahun 2005. Kalau hidup sekarang sudah 120-an tahun lebih. Waktu dibawa kemari usianya 17 tahun. Seingatnya dia ke kerinci tahun 1927-an. Jika usiamya 17 tahun berarti beliau kelahiran 1910 bersama kawannya dari Blitar. Beliau sendiri dari Purworejo. Mereka diangkut pakai kapal di pelabuhan muaro sakai untuk membuka kebun teh. Dan ada juga yang membuka kebun kopi di daerah hilir serta tumbuhan kina di sungai lintang sekitarnya.
Lalu Gong, keris yang menjadi pusaka bisa dipastikan berasal dari jawa. Alat musik yang ada baik seruling juga disinyalir berasal dari jawa. Bahkan struktur kubah masjid juga sama dengan jawa, baik di pulau tengah maupun di pondok tinggi, bahkan di masjid rayapun mirip. Nampak pengaruh jawa ada disana. Pertanyaannya sejak kapan kerajaan yang berpusat di jawa berbaur dengan kerinci?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
alhamdulillah