Sandi Yulianto Samah

Sandi Yulianto Samah, lahir 11 Juli 1975 di Sungai Penuh, Jambi Merupakan anak kedua dari 5 orang bersaudara dalam keluarga Samah Sari Ilyas dan Maiyurni Sham....

Selengkapnya
Navigasi Web
Maafkan aku

Maafkan aku

Maafkan aku

Sesosok tubuh renta duduk bertelekan tangan dipinggir jalan dengan sapu ditangan menunggu mandor datang bawakan gaji bulan Januari ini

Gamitan tangan menyetop ojek

Membawa badannya pulang ke rumah

Yang disambut oleh lima anaknya yang susun paku menunggu dia bawakan makanan untuk dimakan

Duduk ia di dapur merebus dua mie instan untuk dimakan mereka berenam

Hanya itu karena gajinya harus dihemat sampai akhir bulan.

Sebab jajan anaknya yang sekolah harus ada tiap bulan

Tertunduk lesu dia di kamar mandi

Membayangkan suami yang telah meregang nyawa di penjara dengan berita tersebar menjadi biang onar disana.

Entah iya entah tidak

Yang ada hanya sebuah surat dari suami tercinta yang mengatakan

Maafkan aku tak bisa bersama membesarkan anak kita.

(Pondok Tinggi, 21 Juli 2009)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisahnya singkat namun begitu menggugah gulana. Mantap, Pak

28 Mar
Balas

Terima kasih

28 Mar

Beratnya beban si ibu. Smg dia kuat selalu.

30 Mar
Balas

Ah sedihnya... mantab....

28 Mar
Balas

Kisah kawan

28 Mar

Puisi keren

28 Mar
Balas

Terima kasih

28 Mar

Luar biasa menginspirasi Pak Sandi

28 Mar
Balas

Terima kasih

28 Mar

Keren banget, sukses selalu untuk Bapak

28 Mar
Balas

Terima kasih

28 Mar

Kisah yg mengharukan bikin meleleh.

28 Mar
Balas

Terima kasih bun

28 Mar

Mengharukan

28 Mar
Balas

Terima kasih

28 Mar

Duuhh...sedihnya hati oma. Blh kah oma suudzon?

28 Mar
Balas

Sayapun suudzon juga Oma...sebab saya tahu suami beliau adalah keluarga saya

28 Mar

Sayapun suudzon juga Oma...sebab saya tahu suami beliau adalah keluarga saya

28 Mar

Puisi yang indah

28 Mar
Balas

Terima kasih

28 Mar

wess keren sajaknya pak sandi

28 Mar
Balas

Terima kasih

28 Mar



search

New Post