Satu persatu anak buah Jorge dan jorgensen bergabung dengan kelompok topeng hijau berobor ungu yang menginginkan ketenangan hati. Harjo, satpam dan kurir mereka. Tinggal beberapa orang saja lagi. Jorge sangat tertegun. Apa yang ditawarkan oleh Arhan sehingga semua anak buahnya meninggalkannya?

Jorgensen pun terduduk lemas di sudut ruangan. Anak buahnya pun banyak yang ikut Arhan. Tak tahu apa yang menyebabkannya. Serangan sembako dan bantuan uang itu membuat mereka tergiur. Kenyamanan hidup dengan ladang kakao dan bebas dari rasa ketakutan. Apalagi yang dilawan adalah Arhan.

Kedua orang ini saling pandang.

"Habis semua anak buah kita, Jorgensen. Habis. Tidak ada yang tertinggal."

"Benar Jorge. Habis semua."

"Rasanya saya ingin bertemu langsung dengan Arhan untuk memastikannya. Tiga hektar sangat banyak Jorgensen."

"Ya...tapi kita warga asing. Apakah bisa?"

"Ya ya...susah juga..."

Jorge tertegun dan menghela nafas panjang. Begitu juga Jorgensen.