Sandi Yulianto Samah

Sandi Yulianto Samah, lahir 11 Juli 1975 di Sungai Penuh, Jambi Merupakan anak kedua dari 5 orang bersaudara dalam keluarga Samah Sari Ilyas dan Maiyurni Sham....

Selengkapnya
Navigasi Web
Sang visioner

Sang visioner

Seorang anak protes pada ayahnya karena disuruh kerja terus padahal dia seorang disabilitas, ya tampak sangat beda perlakuannya menurut dia.

Ya setiap kerja berat yang ditugaskan adalah dia. Mulai dari mengantar dagangan ke pasar. Memberi makan sapi dan pekerjaan mencuci baju semua orang rumah.

Sang ayah berkata dengan mudah. Hanya kamu yang ayah lihat sanggup melakukannya dengan tanggung jawab.

Sang anak tertegun dan bertanya balik maksud ayahnya.

Pernahkah kamu melihat saudaramu menyelesaikan tugas yang ayah berikan?

Terkadang sapi tidak makan, piring kotor berserakan dan dagangan tidak diantar oleh saudaramu yang selalu menunda pekerjaannya. Ayah melihat kamu punya misi yang visi yang baik dalam mengelola diri. Akademikmu paling tinggi. Semua pekerjaan dilakukan dengan sangat memuaskan. Dia masih belum memahami.

Suatu hari dia melamar sebuah pekerjaan di sebuah peternakan besar. Katanya hari ini wawancara. Karena kebiasaan, dia selalu membuang sampah pada tempatnya. Merapikan kantor dan mematikan lampu yang tidak berguna. Bahkan dia melihat ada sebuah bak makanan sapi yang kosong dan ia mengisinya. Banyak yang masuk tapi tidak perduli.

Satu persatu pelamar keluar dengan wajah sedih. Sampai giliran dia dan sang pewawancara menyodorkan sebuah kertas berisi nominal gaji yang ia mau.

Ia diterima kerja sebagai kepala mandor di perusahaan penghasil daging.

Ia tertegun dan memahami apa yang dikatakan orang tuanya.

Ia berlari pulang dan memeluk ayah dan ibunya yang sudah mulai renta.

Karena Budi pekertinya yang baik, dia dinikahkan dengan anak pemegang saham terbesar perusahaan itu dan otomatis jabatanpun naik dan akhirnya menjadi pewaris perusahaan tersebut yang membuat orang tuanya bangga.

Lalu bagaimana dengan saudaranya?

Ia memberikan modal untuk merintis peternakan sapi perah yang dikelola olehnya dan ajang penggemblengan seluruh saudaranya. Satu syarat. Mengeluh langsung dipecat. Ya walupun terlambat tapi dia mampu mendidik saudaranya menjadi petarung yang hebat sehingga perusahaan sapi perah itupun berjalan dengan baik. Dan perusahaan sapi perah itu murni perusahaan keluarga.

Ya terkadang satu orang visioner mampu merubah yang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah

02 Apr
Balas

Alhamdulillah

02 Apr
Balas



search

New Post