Badai (Hari ke - 21)
Badai
Angin berbisik pada pasir di pantai
Mengabarkan berita sedih
Burung elang terbang ke arah daratan
Mencari tempat perlindungan
Seketika awan tebal menghitam
Menutupi langit , gelap mencekam
Satu-persatu jendela rumah ditutup
Anak-anak nelayan dipanggil masuk
Angin semilir berubah kencang
Berubah liar menjadi lancang
Rumah-rumah terasa terguncang
Dalam terpaan yang garang
Ombak kecil menjadi gelombang
Menghempas, menerjang batu karang
Bersuara keras dan lantang
Seolah marah dan meradang
Di dalam rumah, dipeluk ketakutan
Istri, anak nelayan menadahkan tangan
Memohon keluarganya terselamatkan
Dari amukan badai dan topan
Saat badai berhenti
Mereka menunggu ditepi
Berharap datangnya suami
Selamat dari bencana dan tragedi
Dimasa sekarang
Cuaca tak dapat lagi diramalkan
Berubah dalam sekejap
Tanpa dapat di tebak
Keluarga nelayan miskin
Tak punya pilihan lain
Hanya ke laut mereka hidup
Walau bahaya menyelundup
Puisi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
saya suka puisi...baru sedikit bikin puisi masih terus belajar. izin follow ya bun..