Dingin (Hari ke-28)
Dingin
.
Di dekat sebuah pulau terpencil
Di malam dingin yang gelap
Aku kedinginan dengan baju basah
Di atas papan lantai perahu
Terbangun dari sebuah mimpi
.
Di sebuah perahu yang kecil
Membuang sauh dekat pulau tak berpenghuni
Tubuhku bergetar
Rasa itu membuatku takut
Aku menangis dalam kesunyian ini
.
Aku berdoa saat subuh ini
Aku tak percaya pada waktu
Dan fajar belum menyingsing
Berhari-hari cuaca tak mentu
Mataku ingin tidur karena lelah
.
Angin bertiup semakin deras
Disertai hujan bersama kilat
Badai datang melanda
Aku berteriak memecah keheningan
Menyebut kebesaran Mu
.
Angin dingin bertiup menyentuh wajahku
Dan dadaku terasa sesak
Napasku seperti berhenti
Tak tertahan karena kedinginan
Dalam ketakutan tak tertahankan
.
Dimalam yang dingin
Tak ada tempat belindung kecuali padaNya
Di kesunyian luasnya lautan
Hanya kepasrahan yang ada
Dan doa-doa
.
Puisi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap puisinya...