Generasi Terlalu Bergantung Teknologi (Hari Ke-9)

Saat bekerja Udin pingsan di kantornya. Siti istrinya yang sedang mengajar diberitahu bahwa suaminya sakit dan di bawa kerumah sakit. Setelah memohon izin kepada kepala sekolah, Siti berangkat kerumah sakit. Dalam hatinya bertanya-tanya tentang penyakit suaminya. Yang dia tahu selama ini suaminya tidak pernah menderita penyakit apapun. Tiga hari yang lalu mereka berdua sempat memeriksa tensi, kadar gula dan kolesterol di pustu dekat rumah. Dan mereka berdua dinyatakan baik.

Siti membaca pesan masuk di ponselnya dan membalas pertanyaan dari sanak keluarga. Sejak Udin masuk rumah sakit karena menderita usus buntu. Dia banyak menerima pertanyaan dari mereka. Udin di opname di ruang rawat inap. Keadaannya mulai membaik setelah di lakukan operasi untuk menyembuhkannya. Untunglah penyakitnya cepat terdeteksi, sehingga nyawanya terselamatkan. Sambil menunggu suaminya, Siti membalas pertanyaan dan bercerita tentang situasi akhir suaminya.

Sepinya suara di ruangan yang ditempati Udin tiba-tiba berubah dengan percakapan cukup keras dari kamar sebelah. Di kamar sebelah diopname seorang kakek yang menderita sakit jantung, yang ditemani cucunya. Melihat cucunya asyik bermain ponsel, sang kakek mencoba menasihatinya. Dia berkata bahwa anak muda sekarang hidupnya terlalu bergantung kepada terknologi. Namun sang cucu berkata bahwa sang kakek yang hidupnya bergantung kepada teknologi. Karena kakek harus bergantung dengan alat bantu hidup atau life support yang ada di rumah sakit.

Pentigraf