Makan Nangka Memakai Kelapa Parut

Udin dan Siti berkunjung ke rumah Kipli bekas tetangga mereka yang telah beberapa tahun pindah ke kampung. Kipli menikah dengan gadis kampung dan tinggal di sana. Kipli berkebun dan menjadi petani yang sukses di kampung. Sampai di rumah Kipli mereka disambut Darmi istri Kipli. Kipli sedang ke rumah mertuanya dan sebentar lagi pulang, sambut Darmi dengan ramah.

Sambil menunggu kedatangan suaminya, Darmi menyuguhkan nangka dengan kelapa parut kepada tamunya. Udin dan Siti senang hati menerimanya. Tanpa menunggu lama, mereka menyantap nangka dengan kelapa parut itu. Udin heran, sambil memandang wajah Siti dia bertanya bahwa biasakah nangka dimakan bersama kelapa parut ?. Karena ingin menghargai tuan rumah merekapun tetap memakan nangka dan parutan kelapa tersebut. Bahkan sampai habis dan rasa parutan kelapanya gurih.

Ketika Kipli datang, Udin berkata kepadanya bahwa seumur hidup baru ini dia makan nangka dengan kelapa parut. Lantas Darmi istri Kipli pun berkata bahwa dia juga heran dan seumur hidupnya baru kali ini dia melihat orang makan nangka dengan kelapa parut. Udin dan Siti saling berpandangan. Lalu Siti bertanya bahwa kelapa parut itu untuk apa ?. Dengan tersenyum Kipli menjawab bahwa kelapa parut itu dipergunakan untuk membersihkan tangan agar getah nangka tidak melekat di tangan. Udin dan Siti tersenyum malu.

Pentigraf