Menunggu (Hari ke-31)
.
Menunggu
.
Saat kita berjalan bersama
Menulusuri jalan cinta
Dalam belanga kehidupan
Engkau datang dari lautan
Dan aku dari daratan
Engkau bagaikan garam
Aku bagaikan asam
.
Pohon cemara laut mengucapkan selamat datang
Saat aku akan datang ke pelabuhan
Engkau turun dari kapalmu
Saat bertemu kita terdiam
Melepaskan perasaan yang terpendam
Membebaskan rindu yang mencekam
Membiarkan hati kita bercinta
.
Kau genggam tanganku
Mengajakku pergi
Ketempat kita dulu berjanji
Tempat yang hanya kita mengetahui
Bangku taman di tepi pantai
Di sini kita dulu bersantai
Tak ada yang mengganggu
.
Aku tertawa mendengar kau menghiburku
Aku tertawa saat kau melucu
Aku tertawa walau aku tahu
Kau tak pernah di sampingku
Hari-hari waktu berlalu
Aku tetap menunggu
Walau uban penuh di kepalaku
.
Puisi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi!