Nenek (hari ke-15)
Nenek
.
Dipagi buta senyum itu untukku
Saat terbangun dari mimpi yang kelu
Usapanmu menenangkan jiwaku
Wajah yang selalu membuatku rindu
Kasih sayangmu untuk sang cucu
Dan tak terbalas hingga ini waktu
.
Kau tak penah menyalahkanku
Tentang kesalahan yang aku lakukan
Kau selalu membela apapun yang aku kerjakan
Selalu melindungi dalam benar dan salah
Lalu kau koreksi dengan bahasa yang bijak
Agar aku mengerti apa yang terjadi
.
Setelah kau pergi menghadap yang maha kuasa
Kehilanganmu bagaikan kehilangan tumpuan
Sedih bertahun-tahun terasa
Tak ada lagi tempat mengadu dan berkeluh
Kau yang menyayagiku tak berhingga
Sampai ajalmu tiba
.
Bertahun-tahun aku tak mengerti
Mengapa kau begitu menyayangi
Kini saat mempunyai cucu
Aku baru tahu apa yang dulu kau lakukan
Waktu aku sebagai cucu
Dan sekarang
Aku adalah nenek
.
Puisi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillaah, keren puisinya, sukses bu Santhy Haryani