APAKAH PEMBELAJARAN JARAK JAUH SEBAGAI MOMOK BAGI GURU?

Satu tahun sudah Indonesia dilanda pandemi. Mulai bulan Maret tahun 2020 yang lalu awal pandemi di Indonesia. Hal ini menyebabkan pembelajaran dilakukan melalui jaringan (daring). Cara mengajarnya pun sudah tidak sama dengan cara mengajar secara tatap muka. Secara tidak langsung guru dituntut mampu mengoperasikan IT guna untuk menyampaikan materi pembelajaran. Mau tidak mau guru harus belajar IT. Tidak hanya guru siswa pun juga demikian.

Beberapa guru mengakui bahwa mereka memang belum menguasai IT. Dengan kondisi pandemi seperti ini mereka mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dengan dituntutnya guru untuk belajar IT banyak hal baru yang dipelajari guru. Selain itu banyak istilah – istilah baru yang harus mereka pahami.

Memang tugas guru selain mengajar, juga di untut untuk berinovasi. Dengan perjuangan yang keras para guru belajar IT dengan cara bertahap.

Dalam artikel I Gede Sukerata Yasa, dikatakan “Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru, teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Teori ini memiliki kesamaan dengan teori kognitif, yaitu mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Perbedaan teori ini dengan teori belajar kognitif adalah bahwa proses belajar sangat ditentukan sistem informasi yang dipelajari. Cara belajar secara sibernetik terjadi jika peserta didik mengolah informasi, memonitornya, dan menyusun strategi berkenaan dengan informasi tersebut. Hal yang terpenting dalam teori ini adalah “sistem informasi” yang akan menentukan terjadinya proses belajar.”

Ada baiknya agar guru bisa dengan mudah mempelajari dan memanfaatkan IT dengan mengoptimalkan forum kegiatan yang sudah ada. Misalnya melalui MGMP. Selain itu bisa juga dilakukan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan atau sharing dengan teman sejawat. Yang terpenting adalah guru jangan takut mencoba hal yang baru. Guru harus berani menghadapi tantangan-tantangan baru karena hal inilah yang menjadikan guru lebih ber novasi dan berkreasi.