SELALU ADA YANG PERTAMA UNTUK SEGALANYA
Kapankah terakhir kali Anda melakukan sesuatu untuk pertama kalinya? Kalau sudah merasa nyaman, mapan, menjadi kebiasaan, umumnya malas mencoba hal baru. Saya sendiri, setelah sewindu menjadi guru, baru tertantang untuk mulai melakukan hal-hal diluar kebiasaan setahun terakhir ini. Dan hasilnya, Alhamdulillah, melebihi ekspektasi saya. Tahun lalu, pertama kalinya belajar nulis buku. Gara-gara ikut Bimtek Literasi Penulisan Buku yang diadakan P4TK Penjas BK. Dari kegiatan ini juga saya kenal Media Guru. Dari Pak Ihsan dan Mas Eko, saya belajar menulis buku populer. Hal terpenting yang dilakukan 2 tokoh ini adalah menghapus mental blok saya dan teman-teman guru lainnya, yang membuat menulis buku tak sesulit yang dibayangkan. Alhamdulillah buku pertama jadi, meskipun lebih lambat dari teman2 yang lain. Gara-gara belajar menulis dan menemukan blog gurusiana, saya jadi mulai keranjingan menulis deh. Cuma tulisannya masih "receh" sih.. Dibaca orang aja udah girang banget, apalagi dikasih komentar. Girang kuadrat.
Awal tahun ini, pertama kalinya saya belajar nulis artikel ilmiah. Saking pengennya ikut seleksi OGN. Modal nulis buku populer & artikel lepas ternyata sangat berguna. Setidaknya, saya jadi percaya diri. Nulis 90 halaman buku populer aja bisa, mosok 20 halaman artikel ilmiah gak bisa? Begitu pikir saya. Alhamdulillah jadi juga, beberapa menit sebelum pendaftaran ditutup. Gak nyangka juga bisa menang, karena artikel amatiran saya termasuk salah satu unsur penilaian.
April tahun ini, pertama kalinya belajar nyanyi, dan dengan mengumpulkan seluruh aset keberanian, tampil juga di hadapan juri dan peserta seleksi teacher exchange yang diadakan oleh Dirjen GTK. Di seleksi ini, selain tampil nyanyi, presentasi dan wawancara dalam bahasa Inggris juga jadi pengalaman pertama saya. Dan hasilnya gak lolos.
Pertengahan tahun ini, pertama kalinya ikut IELTS. Tes bahasa Inggris yang lebih kompleks daripada TOEFL ITP. Biayanya juga lumayan mihil buat saya. Alhamdulillah bisa nyampe skor 6 dari target 6,5. Persiapannya memang belum optimal sih. Setidaknya, jadi punya sertifikat IELTS lah. Skor 6 juga gak malu-maluin banget buat saya. Secara bukan guru bahasa Inggris.
Dan seminggu ini, pertama kalinya saya nulis esai, demi ikut sayembara nulis yang juga baru pertama kali. Untuk esai ini, lagi-lagi pertama kalinya saya membuat media pembelajaran yang (menurut saya) agak njlimet. Meskipun harus banyak nanya, banyak buka google, banyak ganti judul, akhirnya jadi juga tuh esai 1500 kata. Hanya beberapa jam sebelum deadline. Sebenarnya, waktu IELTS, ada tes menulis esai dalam bahasa Inggris. Dalam waktu satu jam, saya harus menulis 2 esai on the spot dengan struktur yang berbeda, 150 dan 250 kata. Jadi, meskipun baru pertama kali, saya yakin bisa nulis esai 1500 kata, apalagi dalam bahasa Indonesia, dengan persiapan cukup panjang.
Setiap percobaan pertama, gak ada yang mudah. Sejak awal, saya selalu pasang target yang tinggi. Kalau kata pepatahnya orang Bugis, "tiba dulu baru berangkat". Bangun visi sebelum bertindak. Sejak memulai, saya sudah membayangkan akan seperti apa hasilnya. Kalau mau berkarya, ya jangan tanggung-tanggung. Keluarkan seluruh effort. Cari referensi terbaik, ngobrol dengan orang yang tepat, dan jangan pelit ngeluarin duit. Jer Basuki Mawa Beya, kata Pemprov Jawa Timur. Setiap karya adalah masterpiece, yang menjadi rekam jejak diri ini. Jangan sampai asal-asalan. Malunya ditanggung seumur hidup. Hehe..
Demi nulis artikel dan esai, bahan bacaan unduhan sampai pada keriting saking seringnya dibawa ngalor ngidul. Saya juga sangat beruntung, karena dikelilingi teman2 baik yang mau membimbing, kasih contoh, dan memberi dukungan penuh. Segala puji bagi Allah, yang berkehendak atas ini semua. Terimakasih untuk tim Media Guru, Mbak Eva Indrasari, Bu Umi Suprihatin, Bu Ulin Yudhawati, suami, mertua, keluarga, dan orang-orang penting lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
Gara-gara percobaan pertama, stok gagal saya cukup banyak nih. Tapi gakpapa sih. Sukses kan baru terasa nikmat setelah jatuh bangun merasakan gagal. Setelah berkali-kali mencoba, saya menyadari bahwa setiap langkah pertama akan membuka pintu-pintu kesempatan yang berikutnya. Kalau berhasil, jadi pengen berhasil lagi. Kalau gagal, no hard feeling, jadi pengen coba lagi sampai berhasil. Seperti multiplier effect. Ketika mencoba hal baru, hidup saya terasa lebih hidup. Waktu luang saya terasa lebih bermakna. Doa-doa jadi lebih khusyuk. Jadi, jangan takut mulai hal baru, gak usah kebanyakan alasan, dan gak usah takut gagal.
Tapi kalau bisa sih, sayembara esai kemarin lolos ke final yah.. Pengen pulang ke Jakarta, sudah kangen mamak.😊
Wish me luck!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Weh.....luar biasa'. Terus berkarya ya Mbak.
Terimakasih PakDhe, jenengan salah satu inspirasi saya..
Keren mbk Santi...kpn bs ngobrol lagi yach?
Ayo..mampir Surabaya.. nunggu diundang P4TK tak kunjung datang..
Salut mbak santi..terus berkarya ya
Tulisannya mantap. Semoga masuk final bu. Semangat... Salam literasi
Terimakasih Ibu Sarahyudi..
Mantaffff Bun....semoga sukses...sangat menginspirasi, berani mencoba dan tak pernah takut gagal
Bu guru yang satu ini memang luar biasa. Selalu penuh tantangan. Semoga masuk final ya bunda. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.
Terimakasih atas doanya Bu.. mudah-mudahan bisa bertemu ibu Raihana Rasyid suatu hari nanti..
Makna dibalik makna "jangan takut hal-hal baru. Jng banyak alasan dech". Goodi idea" thanks sobat.
Ayoo.. selagi masih ada kesempatan..
Kereeeen abis bunda, luar biasa perjuangannya. Barakallah
Sukses selalu..dan terima kasih inspirasinya...
Weeh mbak Santi smakin ayem hasil ketikannya. Semoga dikabulkan keingingannya dan Makasih ya, inspirasinya
Terimakasih mbak Ainur Rofiqoh
Moga makin sukses dgn trus menulis
sangat menginspirasi, semoga bisa mengikuti jejaknya, Bu. heehe
Kata2nya ngalir penuh ketenangan tanpa riak dan menyejukkan.. Sukses bu
Sama-sama ya Pak. Komentarnya dah bagus nih. Lanjutkan..