Siap-siap. Hari ini sudah 4 Januari 2021. Tanggal penting untuk calon mahasiswa baru. Khususnya bagi yang ingin melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Negeri. Sejak jauh-jauh hari, LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) sudah mengumumkan. Tanggal 4 Januari 2021, adalah waktunya peluncuran sistem Penerimaan Mahasiswa Baru 2021.

Senin pertama di awal tahun ini akan menjadi awal bagi sekolah dan calon mahasiswa baru untuk memulai aksi. Calon maba dapat mulai melakukan registrasi akun. Sementara sekolah boleh mulai mengumumkan siswa yang berhak untuk mendaftar SNMPTN. Tapi tenang dulu, proses ini akan berlangsung hingga tanggal 1 Februari 2021. Jadi, kalau laman LTMPT masih agak sulit diakses pada tanggal 4 Januari, harap bersabar menunggu ya.

Sebelumnya, apa sih yang dimaksud dengan eligible? LTMPT masih setia menggunakan kata eligible dalam pengumuman resminya. Padahal, maksudnya sederhana saja. Yaitu, siswa yang dianggap berhak untuk mendaftar melalui jalur SNMPTN. Jalur masuk ini termasuk favorit dan menjadi incaran banyak siswa kelas XII. Karena cukup mengandalkan seluruh pencapaian semester 1 hingga 5 di SMA, baik nilai rapor maupun prestasi lainnya. Kalau diterima melalui jalur SNMPTN, siswa tak perlu belajar lagi untuk mempersiapkan diri menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai syarat mendaftar jalur SBMPTN.

Kembali ke siswa yang berhak mendaftar SNMPTN 2021. Menurut LTMPT (ltmpt.ac.id, 28/12/20), persentase siswa yang bisa mendaftar di tiap sekolah berbeda-beda tergantung akreditasinya. Untuk sekolah berakreditasi A sebanyak 40% dari jumlah siswa, akreditasi B persentasenya 25%, dan akreditasi C sebanyak 5%. LTMPT telah mengumumkan jumlah siswa yang dapat mendaftar dari tiap sekolah pada tanggal 28 Desember 2020. Kuota ini ditentukan dari jumlah siswa yang terdata di Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Kalau penasaran, kuota tiap sekolah bisa di cek di laman resmi LTMPT. Tinggal memasukkan NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional) di bagian kuota sekolah pada menu SNMPTN.

Setelah mengetahui kuota pendaftar di tiap sekolah, calon maba pasti mulai bertanya-tanya, “Apakah saya termasuk yang dianggap berhak mendaftar SNMPTN?.” Bagaimana kriteria perankingan yang dilakukan oleh sekolah? Informasi ini sudah tertera di laman LTMPT juga. Masih sama dengan tahun sebelumnya, perankingan dilakukan berdasarkan nilai 6 mata pelajaran yang (pernah) di-Unas-kan. Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, ditambah 3 mata pelajaran yang mewakili jurusannya. Fisika, Biologi, dan Kimia untuk IPA dan Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi untuk IPS. Untuk IPA, Matematikanya yang mana? Kan ada matematika wajib dan matematika peminatan. Kalau ini, tergantung kebijakan sekolah ya. Kalau di kota Surabaya, MKKS menetapkan untuk menggunakan nilai matematika wajib saja. Di rapor kan ada nilai pengetahuan dan keterampilan. Untuk SNMPTN, yang diambil nilai pengetahuan saja.

Setelah nilai rapor pada 6 mata pelajaran diranking, diambillah siswa teratas sesuai kuota SNMPTN sekolah. Misalnya, di SMAN 15 Surabaya, siswa yang berhak mendaftar sejumlah 141 siswa jurusan IPA dan 26 jurusan IPS. Maka, siswa yang berada pada peringkat itulah yang akan didaftarkan di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Bagaimana jika ada jumlah nilai yang sama pada saat perankingan? Tergantung kebijakan sekolah juga. Bisa dilihat dari urutan mata pelajaran, atau dari prestasi lainnya. Bagaimana kalau siswa yang masuk perankingan tidak berminat mendaftar SNMPTN 2021? Agar sama-sama nyaman, sekolah sebaiknya menanyakan kesediaan siswa yang masuk dalam perankingan. Apabila lebih memilih perguruan tinggi swasta, luar negeri, maupun kedinasan, maka sebaiknya kesempatan mendaftar SNMPTN diberikan kepada yang lain. Hal ini bisa dilaksanakan dengan melampirkan surat pernyataan yang diketahui oleh orangtua. Agar peluang mendaftar SNMPTN dapat dialihkan pada peringkat dibawahnya.

Setelah ditentukan nama-nama siswa yang berhak mendaftar SNMPTN, langkah selanjutnya adalah input nilai di PDSS dan pembuatan akun LTMPT oleh siswa tersebut. Untuk seluruh proses ini, tersedia waktu hingga tanggal 1 Februari 2021. Bagaimana dengan siswa yang tidak dapat mendaftar SNMPTN? Jangan khawatir. Masih ada jalur SBMPTN, jalur mandiri, dan berbagai pilihan jalur masuk lainnya untuk yang berminat di Politeknik Negeri maupun Universitas Islam Negeri. Meski satu pintu tertutup, masih terbuka pintu-pintu lainnya yang dapat dipilih. Perlu diketahui, bahwa berdasarkan ketentuan LTMPT, kuota jalur SNMPTN di Perguruan Tinggi Negeri minimal 20%. Masih ada kuota lewat jalur SBMPTN minimal 40%, dan jalur mandiri maksimal 30%. Jadi, lebih baik persiapkan dirimu untuk berbagai jalur. Pantaskan dirimu untuk menjadi calon mahasiswa di kampus pilihan

Untuk pendaftar SBMPTN atau UTBK, dapat mendaftar akun LTMPT mulai tanggal 7 Februari hingga 12 Maret 2021. Untuk mendaftar akun LTMPT, cukup menyiapkan pas foto terbaik, NPSN, NISN, NIK, dan alamat email untuk aktivasi akun. Kalau ada yang kurang jelas, bisa cek lagi informasinya di laman resmi www.ltmpt.ac.id dan ikuti sosial media resmi LTMPT di Instagram, Youtube, maupun Facebook.

Oya, kalau masih bingung, untuk kamu siswa Libels, bisa langsung tanya di tautan bit.ly/TanyaCalonMaba. Atau bisa juga bertanya di Instagram @ruangbk_libels. Setiap pekan, pertanyaan ini akan dibahas melalui Instagram Live. Kumpulan pertanyaan pertama sudah dibahas kemarin ya. Kalau mau lihat, bisa langsung klik tautan http://bit.ly/IGLiveTanyaCalonMaba.

Nantikan informasi selanjutnya ya.