Globalisasi yang semakin tak terkendali sudah menjadi hal yang basi bagi kalangan muda mudi kita masa kini. Budaya-budaya Nusantara yang punya sejuta warna seakan akan telah dimakan pikiran dan tindakan yang kecenderungan pada kebarat-baratan. Mulai dari pakaian yang trendi, gaya hidup yang condong ke materi, maupun muda-mudi yang tak lagi kenal dengan budi pekerti.

Kata Buya Hamka kepandaian seorang perempuan yang paling penghabisan hanyalah menumpahkan tetesan air mata yang berlinangan. Jika Kartini tempo hari menangisi demi emansipasi untuk generasi yang akademisi, tidak untuk Kartini hari ini, yang menangisi lelaki yang sebenarnya tak pasti tuk jadi suami. Tak sedikit yang berujung pada rasa yang sakit maupun harga diri yang mencuit.

Banyak wanita yang menjadi tak berharga sebab tak pandai dalam menjaga 'perhiasannya' sehingga menjadi santapan nikmat bagi lelaki yang tak paham aturan syariat. Padahal Allah sudah memperingatkan untuk kaum perempuan agar menjaga kehormatan dari lelaki yang tak jantan. (Q.S. An-Nur : 31)

Untuk itu, penulis mengajak kaum perempuan khususnya menjaga pakaian, pandangan, maupun kehormatan nya untuk pasangan yang telah ditakdirkan di waktu yang telah direncanakan. Selamat hari Kartini dari seorang lelaki yang tak kenal patah hati.