SANURI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PENINGKATKAN GERAK DASAR OLAHRAGA MANIPULATIF SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BOLA KASTI
SANURI

PENINGKATKAN GERAK DASAR OLAHRAGA MANIPULATIF SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BOLA KASTI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

“PENINGKATKAN GERAK DASAR OLAHRAGA MANIPULATIF SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DALAM PERMAINAN BERANTAI LEMPAR TANGKAP BOLA SD NEGERI KABONGAN KIDUL”

Visi :

“Membangun Peserta Didik yang Bertaqwa, Berilmu, Terampil, Mandiri, dan Bertanggung jawab”

Oleh:

SANURI, S.Pd.

NIP. 197312022022211001

SD NEGERI KABONGAN KIDUL

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

KABUPATEN REMBANG

Tahun 2024

HALAMAN PENGESAHAN

Judul PTK :

“PENINGKATKAN GERAK DASAR OLAHRAGA MANIPULATIF SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DALAM PERMAINAN BERANTAI LEMPAR TANGKAP BOLA SD NEGERI KABONGAN KIDUL”

Karya Tulis Ilmiah ini ditulis oleh : Nama : Sanuri, S.Pd.

NIP : 197112022022211001

Pangkat / Golongan IX

Instansi : SD Negeri Kabongan Kidul

Rembang,05 Januari 2024 Kepala Sekolah

Suharyanti, S.Pd.SD.

NIP. 19661106 198806 2 001

ABSTRAK

“PENINGKATKAN GERAK DASAR OLAHRAGA MANIPULATIF SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DALAM PERMAINAN BERANTAI LEMPAR TANGKAP BOLA SD NEGERI KABONGAN KIDUL”

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai keterampilan senam lantai guling depan pada siswa kelas IV SD Negeri Kabongan Kidul tahun pelajaran 2023/2024, dimana pada saat pra penelitian dilakukan 20 siswa dinyatakan belum tuntas dan 11 siswa dinyatakan tuntas pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai keterampilan melempar dan menangkap bola depan siswa kelas IV SD Negeri Kabongan Kidul tahun pelajaran 2023/2024, setelah dibantu dengan permainan berantai. Hasil analisis kelulusan nilai ketrampilan pada saat pra penelitian adalah sebesar 55 % atau 11 siswa dinyatakan tuntas belajar, pada saat siklus 1 tingkat ketuntasan nilai keterampilan guling depan adalah 70 % atau 14 siswa dinyatakan tuntas, dan pada saat siklus II tingkat ketuntasan nilai keterampilan guling depan adalah 90 % atau sejumlah 19 siswa dinyatakan tuntas.

Simpulan penelitian ini adalah bantuan gymball dapat meningkatkan nilai keterampilan kayang siswa kelas IV SD Negeri Kabongan Kidul tahun pelajaran 2023/2024.

Kata kunci : Lempar , Tangkap, Bermain

MOTTO

”Ilmu Yang Baik adalah Ilmu Yang Bermanfaat Untuk Sesama”

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan YME, atas berkat limpahan rahmat–Nya, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “PENINGKATKAN GERAK DASAR OLAHRAGA MANIPULATIF SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DALAM PERMAINAN BERANTAI LEMPAR TANGKAP BOLA SD NEGERI KABONGAN KIDUL”

Penyusunan karya tulis ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesuksesan proses belajar mengajar di SD Negeri Kabongan Kidul. Kami menyadari bahwa selesainya karya tulis ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang

2. Kepala Sekolah SD Negeri Kabongan Kidul

3. Rekan – rekan guru di SD Negeri Kabongan Kidul

4. Rekan guru PJOK di Kecamatan Rembang

5. Siswa kelas IV SD Negeri Kabongan Kidul tahun pelajaran 2023/2024

6. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini

Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan mendapat balasan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya.

Rembang, 05 Januari 2024 Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

ABSTRAK iii

MOTTO iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Rumusana Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6

2.1 Pengertian Gerak Manipulatif 6

2.2 Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani 7

2.3 Hakikat Kemampuan Melempar dan Menangkap Bola Kecil 9

2.4 Hakikat bermain 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19

3.1 Desain Penelitian 19

3.2 Subjek Penelitian 21

3.3 Objek Penelitian 21

3.4 Waktu Penelitian 21

3.5 Lokasi Penelitian 22

3.6 Teknik Pengumpulan Data 22

3.7 Instrumen Pengumpulan Data 22

3.8 Analisis Data 24

3.9 Rencana Penelitian 25

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29

4.1 Hasil Penelitian 29

4.2 Pembahasan 30

BAB V PENUTUP 31

Kesimpulan 31

Saran 32

DAFTAR PUSTAKA 34

LAMPIRAN – LAMPIRAN 36

Lampiran 1. RPP Pra Siklus 37

Lampiran 2. RPP Siklus 1 66

Lampiran 3. Foto – Foto Pelaksanaan Siklus 1 94

Lampiran 4. RPP Siklus 2 95

Lampiran 5. Foto – Foto Pelaksanaan Siklus 2 124

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan faktor keberhasilan pengajaran dalam pembelajaran yang dituntut kemampuann guru untuk dapat menyampaikan pembelajaran melalui bahan ajar kepada peserta didik dengan baik. Guru perlu mendapat pengetahuan tentang materi yang tepat dan efektif sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Guru dengan melihat secara langsung dapat termotivasi untuk mencari gagasan yang menarik dan membentuk kemajuan pembelajaran siswa. Keberhasilan pembelajaran harus kembali pada pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan belajar diciptakan secara alamiah. Belajar akan bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajari sesuai dengan kopetensi yang dimilikinya. Pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan proses diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pada materi pembelajaran dan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran pada kurikulum terbaru dari pemerintah yaitu kurikulum merdeka. Pelajaran PJOK adalah bagian integral dari program pendidikan nasional, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan dan kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih nbelajar menggunakan aktivitas jasmani terpilih yang dilakukan secara sistematis (Permendikbud No 24 Tahun 2016). Siswa diberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis terarah dan terencana melalui pembelajaran Pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan PJOK

Pembelajaran gerak dasar melempar dan menangkap bola tidak dapat diberikan sesuai dengan konsep pembelajaran yang sebenarnya yaitu pembelajaran yang mengembangkan bentuk permainan sehingga memberikan faktor menyenangkan dan menarik bagi siswa dalam mengikuti proses pembelajarannya. Pembelajaran olahraga merupakan pembelajaran dengan permainan yang seringkali menekankan pada belajar yang sesui dengan aturan. Begitu juga kenyataannya di SD Negeri Kabongan Kidul.

Dalam pembelajaran permainan melempar bola kecil peserta didik tidak ditekankan keterampilan terlebih dahulu. Faktor lainnya juga muncul karena kurangnya sarana bola bagi peserta didik untuk mendapatkan kesempatan bermain bola. Dari hasil observasi di SD Negeri Tegalpanggung dan hasil evaluasi melempar bola kecil dengan menggunakan metode konvensioanal (ceramah, demonstrasi dan pemberian tugas) nilai ketuntasan minimum (KKM) yang harus dicapai siswa tersebut adalah 70, sementara dalam melakukan praktek lempar tangkap bola kasti tersebut pada siswa kelas IV Tahun Pelajaran 2023/2024 yang berjumlah 20 orang terdapat 5 orang yang tuntas, dan 16 siswa tidak mencapai KKM.

Guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di dalam pembelajaran melempar dan menangkap bola cenderung pada pelaksanaan melemparnya saja, kurang inovatif, sehingga kurangnya motivasi siswa yang kurang tertarik dan merasa bosan pada saat pembelajaran melempar bola. Akibatnya banyak siswa yang malas dan kurang semangat saat pembelajaran melempar bola. Hal ini mengakibatkan banyak siswa yang perkembangan motoriknya terlambat termasuk kemampuan gerak dasar melempar dan menangkap bola, sehingga hasil belajar melempar bola kasti kelas IV hanya mencapai 24% atau 5 siswa dari 20 siswa.

Disamping itu ada juga kelemahan posisi anak ketika melempar dan menangkap bola kasti adalah posisi tangan yang tidak sesuai dengan cara bola yang dipegang, ketika melakukan lemparan dan menangkap bola dengan tangan satu dan posisi kaki tidak di buka, sehingga lemparan yang akan dilakukan tidak tepat dengan sasaran maupun jauhnya hasil lemparan tersebut, padahal seharusnya kaki berlawanan dengan tangan yang melempar, kemudian saat hendak menangkap bola, posisi tangan kurang membuka seperti mulut buaya atau mulut ular yang terbuka, kebanyakan dari anak pada saat mengkap bola tangan telalu terbuka dan masih ada rasa takut untuk menangkap bola.

Cara melempardan mangkap bola dengan cepat dan akurat kearah sasaran dengan memperoleh hasil sangat maksimal dan tidak terlepas dari kerjasama. Guru hanya mengajarkan dengan metode ceramah sehingga belajar siswa kurang maksimal, untuk itu diperlukan usaha-usaha dalam menyesuaikan konsep pembelajaran permainan bola kasti yang sesuai dengan keadaan siswa. Dalam memperoleh kualitas gerak dasar olahraga manipulatif melempar dan menangkap bola tentunya harus selalu dipelajari dan praktikkan secara terusmenerus atau berulang. Sehubungan dengan masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai pentingnya perbaikan hasil belajar melempar bola kecil dalam permainan melempar bola kasti siswa sekolah dasar melalui metode bermain yang sesuai dengan tingkatan umur dan kemampuan anak melalui penelitian yang berjudul: Upaya Peningkatan Kemampuan Melempar Bola Kecil Menggunakan Metode Bermain melampar dan menangkap bola secara berantai pada siswa SD Negeri kabongan Kidul.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Peserta didik kurang memahami gerak dasar olahraga manipulatif.

2. Peserta didik kurang bersemangat dalam melempar dan menangkap bola kecil.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah “Peningkatan Gerak Dasar Olahraga Manipulatif Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Bola Kasti Dalam Permainan Lempar Tangkap Bola SD Negeri Kabongan Kidul”

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk “Peningkatan Gerak Dasar Olahraga Manipulatif Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Bola Kasti Dalam Permainan Lempar Tangkap Bola SD Negeri Kabongan Kidul”

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan ini memberikan manfaat pada pengembangan pembelajaran bagi guru. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat:

1. Bagi Siswa :

a. Peningkatan kemampun siswa dalam gerak dasar olahraga manipulatif melempar dan menangkap bola kecil sehingga hasil yang diharapkan akan meningkat

b. Guru memberikan pengalaman kepada siswa untuk mempraktikkan gerak dasar olahraga manipulatif melempar dan menangkap bola kecil sehingga hasil yang diharapkan akan meningkat

2. Bagi Guru :

a. Dapat mengembangkan profesionalitas guru karena guru mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya

b. Memberi kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri

c. Membuat guru lebih percaya diri karena mampu mengenali kelemahan dan kelebihan dalam mengajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Gerak Manipulatif

Gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori yaitu : gerak lokomotor, gerak nonlokomotor dan gerak manipulatif. Amung Ma’mun dan Yudha M Saputra (2000:20). Gerak lokomotor adalah gerak memindah tubuh dari satu tempat ketempat lain, seperti berjalan, berlari, dan meluncur. Gerak nonlokomotor adalah gerak tanpa memindah tempat, seperti mengayun, menekuk, mengangkat dan mendarat. Gerak manipulatif adalah suatu keterampilan memanipulasi obyek sambil bergerak, kemampuan melempar, menangkap dan memukul menjadi salah satu kemampuan manipulatif yang sangat diperlukan pada masa perkembangan.

Gerak manipulatif melibatkan tindakan mengontrol suatu obyek dengan tangan dan kaki, ada dua klasifikasi keterampilan dari gerak manipulatif yaitu reseptif dan propulsif. Keterampilan reseptif adalah keterampilan menerima suatu obyek seperti menangkap, dan keterampilan propulsif memiliki ciri pengerahan kekuatan seperti memukul, melempar, memantul dan menendang.

Keterampilan gerak manipulatif merupakan dasar-dasar berbagai keterampilan permainan ( game skill ), gerakan yang memerlukan tenaga seperti melempar, memukul, dan menendang serta gerakan menerima obyek seperti menangkap merupakan keterampilan yang penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan berbagai jenis bola. (Abdulkadir Ateng, 1993. Pendidikan Olahraga. Jakarta: IKIP Jakarta.)

Keterampilan gerak manipulatif terutama melempar, menangkap dan memukul bola kecil sangat bermanfaat dalam permainan bola kecil khususnya permainan bola kasti. (Amung Ma’mun dan Yudha M Saputra 1999).

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa gerak manipulatif merupakan dasar-dasar berbagai keterampilan permainan, dan bermanfaat dalam permainan kasti terutama untuk kemampuan melempar, menangkap dan memukul bola.

2. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses sebab akibat. Guru sebagai pengajar merupakan penyebab utama terjadinya proses pembelajaran siswa. Meskipun tidak semua perbuatan belajar siswa merupakan akibat guru yang mengajar. Oleh sebab itu, guru sebagai figur sentral, harus mampu menetapkan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat mendorong terjadinya perbuatan belajar siswa yang aktif, produktif, dan efisien. Sebagaimana yang dikutip oleh Asep Herry Hermawan (2006) bahwa tujuan pembelajaran dapat dipilih menjadi tujuan yang bersipat kognitif (pengetahuan), efektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).

Derajat pencapaian tujuan pembelajaran ini merupakan indikator kualitas pencapaian tujuan dan hasil perbuatan belajar siswa. Menurut Udin

S.W (2007) pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Siddiq dkk (2009) istilah pembelajaran adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru atau yang lain) untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal (sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga professional yang dipersiapkan untuk itu. Kegiatan pembelajaran bukan lagi sekedar kegiatan mengajar (pengajaran) yang mengabaikan kegiatan belajar, yaitu sekedar menyiapkan pengajaran dan melaksanakan prosedur mengajar dalam pembelajaran tatap muka. Akan tetapi kegiatan pembelajaran lebih kompleks lagi dan dilaksanakan dengan pola-pola pembelaharan yang bervariasi. Secara umum pembelajaran merupakan suatu pelajaran yang bersifat sadar tujuan, serta sistimatik terarah pada perubahan tingkah laku menuju kearah kedewasaan anak didik.

Pendapat senada dikemukakan oleh Cholik dan Lutan dalam Helmy Firmansyah (2009:41) bahwa pembelajaran pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Secara esensial, pendidikan jasmani adalah proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak (Helmy Firmansyah, 2009:42). Jadi pembelajaran pendidikan jasmani yang harus diterapkan pada peserta didik harus mengarah kepada Development Appropriate Practic (DAP), artinya dalam proses mengajar pendidikan jasmani harus disesuaikan dengan kondisi perkembangan peserta didik secara praktis, maksudnya dalam penyelenggaraan PBM tidak berpanjang lebar, baik itu cara memberikan intruksi maupun pelaksanaan kepada siswa. Paling utama dalam proses belajar mengajarpendidikan jasmani dalam situasi yang demokratis dan Enjoyment Of Sport (dalam berolahraga penuh dengankegembiraan). (Sujijandoko A., 2008).

3. Hakikat Kemampuan Melempar dan Menangkap Bola Kecil

A. Melempar Bola

Kemampuan sering dianggap sebagai suatu hal yang mendasari terbentuknya keterampilan dari seseorang. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Menurut Tisnowati dan Moekarto (2005) kemampuan kematangan berkaitan dengan perkembangan dari psikologis, sesuai dengan urutan bertambahnya umur seseorang. Dengan bertambahnya umur pasti diikuti dengan semakin sempurnanya fungsi organ tubuh.

Kemampuan diartikan sebagai ciri individu yang diwariskan dan relative abadi yang mendasari serta mendukung terbentuknya keterampilan. Setiap orang akan memiliki kemampuan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Kemampuan dipandang sangat beragam dan sulit untuk mengidentifikasinya, sehingga batasan tentang kemampuan sangat bervariatif.

Dalam kaitannya dengan penampilan olahraga dan kerja fisik lainnya, yang diperlukan adalah kemampuan kecakapan tubuh, salah satu contoh yaitu melempar. Jika seseorang tidak mempunyai kemampuan, maka orang tersebut tidak akan bisa melempar. Menurut Sudjarwo (1992) pada hakikatnya melempar adalah menggerakkan benda dengan gaya secara langsung dikenakan pada bendanya. Efisien dari pemberian gaya kepada benda yang akan dilempar dinilai dalam hal kecepatan, jarak dan arah benda tersebut setelah pelepasan. Menurut Sudarminto dan Soeparman (1993) kemampuan melempar adalah kemampuan melakukan lemparan dengan jarak yang sejauh- jauhnya.

Kecepatan dan jarak yang dilemparkan berhubungan dengan besarnya gaya yang digunakan dan kecepatan tangan pada saat pelepasan. Perkembangan kemampuan melempar terjadi sejalan dengan pertumbuhan fisik terutama pertumbuhan lengan dan bahu. Menurut Sudjarwo M.P (1992) kemempuan melempar meliputi dua asfek perkembangan yaitu yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif.

Perkembangan yang bersifat kuantitatif yaitu akan semakin jauh lemparannya. Sedangkan yang bersifat kualitatif yaitu kualitas gerakan melemparnya semakin baik atau semakin efisien. Kemampuan melempar dapat diukur dengan cara mengukur jauhnya atau jarak lemparanya menggunakan bola untuk pengukuran kuantitatif dan dengan analisis sinematografis gerakan untuk pengukuran kualitatif.

Namun kemampuan melempar lebih baik ditinjau dari segi kuantitatif. Hal tersebut dinilai untuk memudahkan dalam penelitiannya dibandingkan ditinjau dari segi kualitatif. Kemampuan tidak didapat dengan cara instan melainkan memerlukan latihan yang teratur. Kebiasaan sehari-hari dapat melatih kemampuan otot lengan. Mengangkat barang, mencangkul sawah, menyabit rumput adatah aktivitas yang dapat melatih kemampuan otot lengan. Otot lengan merupakan penunjang dalam melakukan gerakan melempar. Sehingga diperlukan kemampuan otot yang baik sehingga hasil lemparan yang maksimal.

Teknik melempar merupakan salah satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain kasti dan dilakukan oleh regu penjaga untuk memberi umpan kepada teman atau untuk mematikan lawan. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan bahwa melempar adalah membuang jauh-jauh. Ditambahkan oleh Masri’an dan Aminarni (2016) bahwa melempar dalam permainan bola kasti dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

1. Melempar bola melambung

Cara melempar bola melambung adalah sebagai berikut :

a. Genggam bola pada telapak tangan kanan atau kiri.

b. Salah satu kaki ke depan, kebalikan dengan tangan yang memegang bola. Bila melempar menggunakan tangan kanan maka kaki kiri yang berada di depan, begitupun sebaliknya.

c. Ketika akan melempar, badan sedikit condong ke belakang dan berat badan bertumpu pada kaki yang ada di depan

d. Bola diayun melalui atas kepala dan beri dorongan yang kuat, tenaga berasal dari tangan dan pinggang.

e. Arahkan bola tinngi jauh ke depan.

f. Untuk menghasilkan lemparan yang jauh, gunakan awalan beberapa langkah.

2. Melempar bola bawah atau menggelinding

Cara melempar bola bawah atau menggelinding adalah sebagai berikut:

a. Genggam bola pada telapak tangan kanan atau kiri.

b. Salah satu kaki ke depan, kebalikan dengan tangan yang memegang bola. Bila melempar menggunakan tangan kanan maka kaki kiri yang berada di depan, bigitupun sebaliknya.

c. Ketika akan melempar, posisi badan sedikit membungkuk, dan berat badan bertumpu pada kaki yang berada di belakang.

d. Bola diayun dari bawah dengan memberikan ayunan yang kuat dari tangan yang melakukan lemparan, diiringi penpindahan berat badan ke kaki depan.

e. Arah bola rendah ke depan dan menyusur tanah atau menggelinding.

3. Melempar bola mendatar

Cara melempar bola mendatar adalah sebagai berikut :

a. Genggam bola pada telapak tangan kanan atau kiri.

b. Salah satu kaki ke depan, kebalikan dengan tangan yang memegang bola. Bila melempar menggunakan tangan kanan maka kaki kiri yang berada di depan, begitupun sebaliknya.

c. Ketika akan melempar posisikan badan sedikit condong ke belakang dan berat badan bertumpu pada kaki yang berada di belakang.

d. Bola diayun melewati samping kepala, siku ditekuk dan lakukan ayunan yang kuat dari pinggang. Arah bola ke depan lurus dan datar.

Yang dimaksud kemampuan melempar dalam penelitian ini adalah kesanggupan atau keterampilan yang dimiliki setiap individu untuk menyalurkan tenaga ke suatu benda yang menghasilkan daya atau kekuatan ke depan atau atas. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil lemparan: adalah cara memegang bola

Dalam memegang bola, anak-anak mempunyai kebiasaan dengan menggenggam bola, padahal cara ini sangat merugikan karena bola yang digenggam sukar untuk segera dilepaskan. Cara memegang bola yang benar adalah menggunakan tiga jari atau dengan empat jari. Pegangan dengan tiga jari caranya ialah bola diletakkan pada pangkal-pangkal ruas jari tangan yaitu jari tengah, jari telunjuk dan ibu jari sedangkan jari kelingking hanya melekat secara wajar pada bola. Ketiga jari tersebut di atas agak merenggang.

Gambar 2.1 memegang bola dengan 3 jari

Pegangan dengan empat jari lebih mudah dilakukan oleh anak-anak, caranya ialah bola diletakkan pada pangkal ruas jari telunjuk, jari tengah dan jari manis, sedangkan ketiga jari tersebut bersama-sama dengan ibu jari memegang bola dan jari kelingking hanya melekat dibawah jari manis. Keempat jari yang memegang bola saling merenggang dan diantara bola dan telapak tangan masih ada rongga.

Gambar 2.2 memegang bola dengan 4 jari

Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan melempar bola kecil merupakan kemampuan keterampilan peserta didik dalam melakukan lemparan dan kekuatan lemparan tersebut tidak didapatkan secara instan tetapi kekuatan tersebut dapat dilatih melalui latihan yang teratur.

B. Menangkap Bola

Keterampilan gerak berikutnya yang harus bisa dikuasai dalam permainan kasti adalah ketrampilan menangkap bola. Cara melakukan penangkapan bola yang baik tergantung dari cara kita, terutama posisi badan dan posisi tangan pada saat akan menangkap bola yang datang. Kita harus melihat arah bola datang. Apakah bola itu melambung, bola lurus ke arah badan, bola melengkung, bola rendah ataupun bola menggelinding menyusuri tanah. Berikut ini beberapa cara menangkap bola :

1. Menangkap Bola lambung

Apabila arah bola melambung, maka untuk menangkap bola tersebut posisi kedua tangan berada di atas. Kedua tangan hampir selurunya menghadap kearah datangnya bola, kedua ibu jari dan telunjuk saling berdekatan.

Gambar 04. Menangkap Bola dari Atas Supriyanti. (2009)

2. Menangkap Bola mendatar

Untuk menangkap bola yang datangnya lurus dan mendatar, maka ke dua tangan dijulurkan ke depan dan badan sedikit diluruskan. Namun, jika datangnya bola mendatar tersebut berada di samping badan, maka lengan dijulurkan ke samping.

Gambar 05. Menangkap Bola Mendatar dari Samping Supriyanti. (2009)

3. Menangkap Bola menggulir tanah

Menangkap bola yang datangnya menggulir dengan cara berjongkok yaitu kaki kanan ditekuk ke depan dan kiri kebelakang. Posisi ke dua tangan agak rapat membentuk sebuah kantong.

Gambar 06. Menangkap Bola Rendah Supriyanti. (2009)

4. Menangkap bola rendah

Apabila datang bola rendah, maka untuk menangkapnya posisi tangan hampir sama dengan datangnya bola mendatar. Hanya kedua lutut agak ditekuk agar badan merendah.

5. Menangkap bola menggelinding

Cara menangkap bola yang datangnya menggelinding atau menyusuri tanah adalah merupakan bagian yang terpenting dalam permainan kasti. Dengan cara badan dibungkukkan ke depan dan kedua lutut di tekuk serta kedua lengan diluruskan ke bawah. Atau dapat juga dilakukan dengan sikap salah satu lutut ber tumpu pada tanah dan kedua lengan diluruskan ke bawah mendekati tanah.

Gambar 07.Menangkap Bola Menggelinding Supriyanti. (2009)

4. Hakikat bermain

Bermain (play) merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga arti utamanya mungkin hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar. Piaget menjelaskan bahwa bermain terdiri atas tanggapan yang diulang sekedar untuk kesenanganfungsional. Menurut Bettelheim kegiatan bermain adalah kegiatan yang tidak mempunyai perarturan lain kecuali yang ditetapkan pemain sendiri dan tidak ada hasil akhir yang dimaksudkan dalam realitas luar (Hurlock, 1997:320)

Menurut Soetjiningsih (1998) bermain adalah unsur yang penting dalam perkembangan anak baik fisik, emosi, metal, intelektual, kreatifitas, dan sosial. Anak usia sekolah adalah usia berkelompok atau sering disebut juga sebagai usia penyesuaian diri (Chrurch & Stone dalam Hurlock,2008). Pada masa perkembangan anak usia sekolah, permainan yang paling diminati adalah permainan yang bersfat persaingan. Anak-anak masa sekolah mengembangkan kemampuan melakukan permainan (game) denga peraturan.

Menurut Diana (2010) bermain adalah kegiatan yang sangat penting bagi perkmbangan dan pertumbuhan anak. Bermain harus dilakukan atas inisiatif anak dan atas keputusan anak itu sendiri. Bermain harus dilakukan dengan rasa senang sehingga semua kegiatan bermain yang menyenangkan akan menghasilkan proses belajar pada anak.

Bermain menurut Mulyadi (2004), secara umum secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat lima pengertian bermain:

1. Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak

2. Tidak memiliki tujuan ektrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik

3. Bersifat spontan dan bersifat suka rela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak

4. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak

5. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti kreatifitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya

Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan kegiatan yang tidak mempunyai peraturan yang ditetapkan pemain sendiri, bermain juga kebutuhan yang penting untuk anak, dengan bermain anak juga bisa belajar berbagai hal selain untuk hiburan, bermain juga dapat melatih kemampuan sosial anak terhadap teman sebaya, orang tu, dan lingkungan sekitarnya. Bermain sangan berperan penting dalam perkembangan dn pertumbuhan anak sehingga anak dapat berkembang dan tumbuh sehat.

BAB III METODOLODI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardhani, 2007:1.4).

Desain yang digunakan didalam penilitian tindakan kelas ini adalah desain yang dikemukakakan oleh Arikunto. Menurut Arikunto (2009: 20), ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan dalam penelitian tindakan tersebut akan membentuk sebuah siklus, jadi satu siklus dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan refleksi. Banyaknya siklus tergantung pada masih atau tidaknya tindakan tersebut diperlukan, selain itu juga tergantung pada permasalahan pembelajaran yang perlu dipecahkan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan kegiatan yang sengaja dilaksanakan dalam sebuah kelas yang sama, dilakukan oleh guru secara kolaborasi dan bertujuan untuk memperbaiki keadaan ke arah yang lebih baik. Penelitian ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi guru sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Melalui pendekatan penelitian tindakan kelas ini permasalahan yang dirasakan dan ditmukan oleh guru dan siswa dapat dicarikan solusinya. Secara keseluruhan keempat tahapan dalam PTK ini membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi masalah mungkin diperlukan lebih dari satu siklus, siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan.

Gambar 2. Desain Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto, (2009: 16)

Desain yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dijabarkan seperti dibawah ini :

1. Perencanaan

Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan mengenai apa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama penelitian berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, dilakukan implementasi atau penerapan isi rancangan yang sudah sudah disusun dalam tahap perencanaan.

Dalam hal ini, peneliti harus ingat dan selalu menaati apa yang sudah disusun pada tahap perencanaan.

3. Pengamatan

Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.

4. Refleksi

Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan ini dilakukan setelah peneliti selesai melakukan tindakan dan dilakukan bersama dengan observer. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.

3.2 Subjek Penelitian

Sebagai subyek yang diteliti adalah dari siswa kelas IV SD kabongan Kidul dengan jumlah total 20 orang yang terdiri atas 14 orang siswa laki - laki dan 6 orang siswa perempuan.

3.3 Objek Penelitian

Belum tercapainya hasil belajar siswa dalam pembelajaran guling depan pada kelas IV SD Negeri Kabongan Kidul

3.4 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan melalui dua siklus:

Siklus I : Rabu, 13 November 2023

Siklus II : Senin, 4 Maret 2024

3.5 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tindakan kelas diaksanakan di SD Negeri Kabongan Kidul, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dikumpulkan dengan cara melakukan tes praktek (unjuk kerja) yang diberikan kepada siswa di akhir pembelajaran.

3.7 Intrumen Pengumpulan Data

a. Intrumen Tes

Tes merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan – aturan yang sudah ditentukan (suharsimi arikunto:1995:51).

Tabel 1. Lembar Pedoman Penilaian Tes Praktek (Unjuk Kerja)

No Indikator Esensial Uraian Gerak Ya (1) Tidak (0)

1.Posisi dan Sikap Awala. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

2. Pelaksanaan Gerak

a. Kedua kaki ikut memberikan kekuatan mendorong.

b. Badan dicondongkan ke depan.

c. Kedua lengan diayun lurus ke depan

d. Pandangan mata tertuju pada sasaran.

e. Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

3.Posisi dan Sikap Akhira. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

Keterangan: KKM : 70

L : Lulus

TL : Tidak Lulus

b. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti otentik pelaksanaan tindakan kelas. Berupa foto - foto dan video kegiatan siswa selama proses pembelajaran.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dalam keseluruhan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Pada tahap ini peneliti mencatat hal-hal yang muncul akibat adanya tindakan. Hasil observasi kemudian dijadikan sebagai awal dalam kegiatan refleksi. Proses pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

d. Refleksi

Pada bagian refleksi di lakukan analisis data mengenai proses, masalah, kekurangan yang dijumpai. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang sudah dilaksanakan, dan mengetahui keefektifan media video pada pembelajaran senam guling depan, serta mengetahui perubahan sikap siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum, apakah telah terjadi

peningkatan atau belum. Setelah itu disimpulkan untuk melakukan tindak selanjutnya.

3.8 Analisis Data

Data dalam penelitian ini berupa data-data dalam bentuk lembar observasi untuk guru dan siswa, dan tes hasil belajar. Data yang sudah diperoleh kemudian dipaparkan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Menurut Daryanto (2011 : 191-192) deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam menentukan tingkat keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar dilakukan dengan cara memberikan evaluasi pada setiap akhir siklus. Analisis dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu :

a) Ketuntasan Belajar Secara Individual P =

Keterangan : P = Persentase ketuntasan belajar Σ = Jumlah

b) Ketuntasan Belajar Secara Klasikal

P =

Keterangan : P = Persentase ketuntasan belajar Σ = Jumlah

3.9 Rencana Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah satu putaran siklus. Adapun proses pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

3.9.1 Siklus I

3.9.1.1 Perencanaan Tindakan

Perencanaan merupakan suatu tindakan yang dikerjakan sebelum pelaksanaan penelitian guna menyusun mengenai hal-hal apa sajakah yang harus dilakukan didalam suatu penelitian. Pada tahap perencanaan ini, peneliti meminta teman sejawat yang untuk membantu sebagai kolabolator selama tindakan berlangsung. Langkah - langkah yang dilakukan sebagai berikut :

3.9.1.1.1 Peneliti bersama observer, mengidentifikasi masalah pembelajaran penjas yang terjadi.

3.9.1.1.2 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.

3.9.1.1.3 Mempersiapkan materi pelajaran serta fasilitas dan sarana yang mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran.

3.9.1.1.4 Menyusun lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa untuk mengetahui kondisi berlangsungnya proses pembelajaran.

3.9.1.1.5 Menyusun alat evaluasi, dan tes.

3.9.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran guling depan sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan persiapan sebelum kegiatan dimulai, yaitu saat guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran, mengabsen siswa, dan memberikan pemanasan. Kegiatan inti dilakukan dengan memperhatikan video gerak guling depan dan mempraktikkan teknik guling depan sesuai dengan video. Kegiatan akhir mengadakan tes evaluasi tahapan-tahapan guling depan. Kemudian ditutup dengan pendinginan dan dibubarkan.

3.9.2 Siklus II

3.9.2.1 Perencanaan Tindakan

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan tindakan dari siklus I. Hasil refleksi dari siklus I merupakan pedoman untuk tindakan pada siklus II. Peneliti melakukan penyempurnaan dan merencanakan seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I. melakukan tindakan pada siklus II yaitu :

1) Identifikasi hal hal yang memerlukan perbaikan berdasarkan observasi pada siklus I.

2) Menentukan langkah langkah perbaikan yang ditentukan dalam RPP dengan alat bantu gymball.

3) Menyiapkan materi pelajaran.

4) Menyusun pedoman pengamatan pembelajaran.

5) Tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, kekurangan dan kelemahan yang menjadi hambatan dalam siklus I diperbaiki pada siklus II.

3.9.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran senam guling depan sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan persiapan sebelum kegiatan dimulai, yaitu saat guru mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran, mengabsen siswa, dan memberikan pemanasan. Mengulas kembali materi yang telah disampaikan. Kegiatan inti dilakukan dengan memperhatikan video gerak guling depan yang benar dan video pelaksanaan penilaian gerak guling depan pada siklus I, setelah itu siswa – siswi memperaktekkan gerak kayang dengan tepat. Kegiatan akhir mengadakan tes evaluasi tahapan- tahapan guling depan. Kemudian ditutup dengan pendinginan dan siswa di dibubarkan.

3.9.2.3 Pengamatan

Pengamatan dilakukan dalam keseluruhan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Pada tahap ini peneliti mencatat hal-hal yang muncul akibat adanya tindakan. Hasil observasi kemudian akan dijadikan awal dalam kegiatan refleksi. Proses pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

3.9.2.4 Refleksi

Pada tahap ini diawali dengan diskusi antara pelaksana tindakan dengan kolaborator untuk membahas tentang hasil observasi dan tes siswa pada siklus II. Kegiatan ini untuk menemukan kekurangan dan kelebihan pada pelaksanaan siklus II. Dalam siklus II ini diharapkan permasalahan yang dihadapi dapat di pecahkan, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar, aktivitas belajar siswa meningkat, dan kemampuan siswa juga meningkat, dan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Gerak Dasar Olahraga Manipulatif Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Bola Kasti Dalam Permainan Lempar Tangkap Bola, pada kelas IV SD Negeri Kabongan Kidul, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah. Data penelitian yang diperoleh adalah data hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa tersebut disajikan dalam dua siklus sebagai berikut:

1. Siklus I

Pembelajaran senam lantai gerakan kayang dengan menggunakan alat bantu gymball pada siklus I adalah perkenalan adalah perkenalan teknik dasar kayang yang meliputi: 1) Memperhatikan video, 2) Mempraktikkan gerak kayang sesuai dengan tayangan video, 3) Mempraktikkan gerakan kayang denga bantuan gymball

Tindakan siklus I dilaksanakan pada Senin, 2 Januari dalam satu kali tatap muka (3 x 35 menit). Dari hasil pengamatan guru / peneliti di peroleh data nilai keterampilan gerak guling depan siswa kelas IV sebagai berikut:

No Nama Siswa Aspek yang dinilai

Melakukan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap bola

Posisi dansikap awal Pelaksanaa ngerak Posisi dan sikap akhir Ket

Kaki Badan Lengan dan tangan Pandangan mata Kaki Badan Lengan dan tangan Pandangan mata Kaki Badan Lengan dan tangan Pandangan mata

1 ANWAR ANSHORI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 BUNGA ARUM NDARI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 Cintami Azura Mukti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 Qoni'atunni'mah √ √ √ √ √ √ √

5 RIEGA AL MUSLIM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6 SITI RAHMATUL HIDAYAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7 AHMAD BAGUS SEPTYANANDO √ √ √ √ √ √ √ √ √

8 AISYAH MIKHAILA √ √ √ √ √ √

9 ALYA MUKHBITA TSURRAYYAH √ √ √ √ √ √ √ √

10 BHANU ATHALLAH √ √ √ √ √ √ √

11 FAIS IMAM AHMADI √ √ √ √ √ √ √ √

12 FARID RIZKY AKMAL PRABOWO √ √ √ √ √ √ √

13 Febrian Maulana Nugraha √ √ √ √ √ √ √ √ √

14 KARLIN TARA LUHITA √ √ √ √ √ √ √ √ √

15 Muhammad Shokib √ √ √ √ √ √ √ √ √

16 NADA FAJRIA SALSABILA √ √ √ √ √ √ √ √

17 Rizki Aditya Hermanto √ √ √ √ √ √ √ √ √

18 Rosalina Aurellya Renata √ √ √ √ √ √ √ √ √

19 SURYA ADHI KUSUMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

20 YUWAFFA AGHNIA 'ILMY K. √ √ √ √ √ √ √ √ √

Hasil peningkatan Gerak Dasar Olahraga Manipulatif Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Bola Kasti Dalam Permainan Lempar Tangkap Bola setelah dilakukan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan dalam ketuntasan belajar sebesar 70 %

2. Siklus II

Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti / guru menyusun Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) siklus II, sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Maret 2024, pada saat pelaksanaan siklus II peneliti atau guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik, pada saat kegiatan inti peneliti /guru menampilkan dua video, yang pertama video pelaksanaan penilaian keterampilan pada siklus I dan setelah itu peneliti / guru menampilkan kembali video gerak kayang dengan bantuan gymball yang benar.

Pada akhir kegiatan inti peneliti / guru melakukan observasi / penilaian gerak kayang untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran senam gerak kayang dengan alat bantu gymball.

Dari hasil observasi / penilaian yang dilakukan peneliti / guru selama proses pembelajaran menunjukkan perubahan hasil belajar siswa ke arah yang positif. Berikut ini data nilai keterampilan siswa kelas IV SD Negeri Kabongan Kidul pada siklus II:

No Nama Siswa Aspek yang dinilai

Melakukan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap bola

Posisi dansikap awal Pelaksanaa ngerak Posisi dan sikap akhir Ket

Kaki Badan Lengan dan tangan Pandangan mata Kaki Badan Lengan dan tangan Pandangan mata Kaki Badan Lengan dan tangan Pandangan mata

1 ANWAR ANSHORI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

2 BUNGA ARUM NDARI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83

3 Cintami Azura Mukti 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83

4 Qoni'atunni'mah 4 4 4 4 4 4 3 3 4 71

5 RIEGA AL MUSLIM 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

6 SITI RAHMATUL HIDAYAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

7 AHMAD BAGUS SEPTYANANDO 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

8 AISYAH MIKHAILA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

9 ALYA MUKHBITA TSURRAYYAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

10 BHANU ATHALLAH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

11 FAIS IMAM AHMADI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

12 FARID RIZKY AKMAL PRABOWO 4 4 4 4 3 4 4 4 65

13 Febrian Maulana Nugraha 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

14 KARLIN TARA LUHITA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

15 Muhammad Shokib 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

16 NADA FAJRIA SALSABILA 4 4 4 4 4 4 4 4 67

17 Rizki Aditya Hermanto 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

18 Rosalina Aurellya Renata 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

19 SURYA ADHI KUSUMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83

20 YUWAFFA AGHNIA 'ILMY K. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi pada siklus II hasil kegiatan siswa dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Nilai keterampilan dalam materi senam lantai kayang siswa IV SD Negeri Kabongan Kidul setelah dilakukan tindakan II menunjukkan persentase ketuntasan sebesar 90 % dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah, yaitu 70

2. Dari 20 siswa kelas IV, 18 siswa mencapai kriteria tuntas, dan 2 siswa tidak tuntas.

4.2 Pembahasan

Pada saat pra penelitian tingkat ketuntasan kelulusan Gerak Dasar Olahraga Manipulatif Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Bola Kasti Dalam Permainan Lempar Tangkap Bola hanya sebesar 55 % dengan rincian dari 20 siswa, 11 siswa dinyatakan lulus dan 9 siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh skor di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) belajar yaitu 70.

Setelah diberi tindakan pada siklus I berupa metode belajar guling depan dengan media audio visual, tingkat ketuntasan siswa meningkat sebesar 70 %, dengan rincian dari 20 siswa, 16 siswa dinyatakan lulus dan 4 siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh skor dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)

belajar yaitu 70. Ada peningkatan prosentase kelulusan dari sebelum diambil tindakan dan setelah diambil tindakan pada siklus I sebesar 20 %.

Pada tindakan siklus II, ada peningkatan prosentase kelulusan sebesar 90%, dengan rincian dari 20 siswa, 18 dinyatakan lulus dan 2 siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh skor dibawah kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Berikut ini tabel perbandingan ketuntasan belajar aspek psikomotor (keterampilan) peningkatan Gerak Dasar Olahraga Manipulatif Pada Pembelajaran Bola Kasti Dalam Permainan Lempar Tangkap Bola.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas tentang penerapan media pembelajaran audio-visual dalam meningkatkan hasil belajar Gerak Dasar Olahraga Manipulatif Pada Pembelajaran Bola Kasti Dalam Permainan Lempar Tangkap Bola pada siswa kelas IV SD Negeri Kabongan Kidul tahun ajaran 2023/2024 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan kegiatan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, menghasilkan kesimpulan bahwa dengan penerapan permainan lempar tangkap berantai dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan kayang siswa kelas IV SD Negeri Kabongan Kidul tahun ajaran 2022/2023, Hal tersebut dikarenakan:

1. Keberanian siswa kelas IV SD Negeri Kabongan Kidul tahun ajaran 2023/2024 dalam melakukan gerak kayang mengalami peningkatan setelah Penerapan permainan lempar tangkap berantai.

2. Selama kegiatan pembelajaran terjadi interaksi positif di antara para siswa. Aktivitas belajar tercipta saat mereka belajar dalam suasana yang menyenangkan dan mereka senang serta antusias dalam kegiatan pembelajaran berlangsung.

3. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar senam lantai kayang pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 70 % atau 16 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase

hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 90 % atau sejumlah 18 siswa.

5.2 Saran

Sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian, serta dalam rangka ikut menyumbangkan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar, khususnya bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) maka dapat disampaikan saran-saran:

1. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat. Selain itu, guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

2. Dalam proses pembelajaran harusnya guru memperhatikan kondisi siswa dan menggunakan strategi mengajar yang bervariasi. Dengan demikian motivasi dan keaktifan siswa akan meningkat pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

3. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode dan media untuk menyampaikan materi pembelajaran.

4. Kepada guru yang belum menerapkan model pembelajaran dengan media pembelajaran gymball hendaknya mencoba teknik tersebut dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar anak didiknya.

5. Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan guru.

6. Siswa perlu lebih meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan berbagai metode belajar sekaligus sebagai sarana memperluas pengetahuan dan wawasannya dan belajar secara mandiri, mengerjakan tugas-tugas dari guru untuk berlatih untuk mempraktikan teknik dan gerakan yang ada dalam pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul kadir Ateng. (1993). Pendidikan Olahraga. Jakarta: IKIP Jakarta. Amung Ma’mun dan Yudha M Saputra (1999). Perkembangan Gerak dan

Belajar Gerak. Departemen Pendidikan Nasional.

Suharsimi, Arikunto (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Akbar, Sa’dun. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Revisi).

Yogyakarta: Cipta Media

Akhadun Jamil (2015) Tingkat Keterampilan Melempar, Menangkap dan Memukul Bola Kasti Siswa Kelas IV Dan V SDN Trayu Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. ( Skripsi ), tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta

A.M. Bandi Utama. ( 2010:74) Teori Bermain (Bahan Mata Kuliah Teori Bermain Prodi PJKR/PGSD FIK UNY).

Bambang Susilo. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI. Jakarta : Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Deni Kurniadi dan Suro Prapanca. (2010:3), Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas 4.

Hans Katzenbogner/Medler (1996:22) Buku Pedoman lomba Atletik, Jakarta

.Persatuan Atletik Seluruh Indonesia .

Mitchell, Oslin dan Griffin (2003). Teaching Games for Understanding. Sport Foundation for Elementary Physical Education.

Mc. Taggart, R dan Kemmis, S. (1990). The Action Research Planner.

Melbourne. Deakin University.

Nursidik, Kurniawan (2007). Karakteristik Pendidikan Usia SD. diakses dari http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3/KARAKTERISTIK_PEN DIDIKAN_USIA_SD.

Syamsir Aziz (2003:6.18), Pembelajaran permainan Kecil. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Supriyanti. (2009). Bermain Kasti Semarang: Aneka Ilmu.

Suhartin Hasan, ( 2015 ) Meningkatkan Kemampuan Lempar Tangkap Dalam Permainan Kasti Melalui Strategi Pembelajaran Berpasangan Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suwawa. (Skripsi), tidak dipublikasikan.

Universitas Negeri Gorontalo

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Syaeful Arif (2013) Kemampuan Memukul Bola, Menangkap Bola dan Ketepatan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti Siswa Kelas IV SDN 1 Arenan Kabupaten Purbalingga . (Skripsi) tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta

Yoyo Bahagia dan Adang Suherman. (2000). Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar danMenengah.

Zulkifli (2009). Psikologi Perkembangan, Bandung. PT Remaja Rosdakarya

LAMPIRAN 1 : MODUL AJAR PRA SIKLUS

MODUL AJAR PJOK SD FASE B KELAS IV

Penyusun : SANURI Jenjang Sekolah : SD Kelas : IV

Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit (1 Kali Pertemuan)

Materi Pokok : Pola Gerak Dasar lokomotor nonlokomotor dan Manipulatif

Jumlah PD : 20 orang

Moda/model : daring/Luring/TM Kompetensi Awal:

Peserta didik belum bisa menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan memahami berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola). Profil Pelajar Pancasila:

Profil pelajar pancasila yang dikembangkan pada fase B adalah mandiri dan gotong royong yang di tunjukkan melalui proses aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

Sarana Prasarana

• Lapangan rumput atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).

• Cone/Patok, kaleng bekas susu atau gelas plastik bekas, atau sejenisnya.

• Bola kecil (bola tenis, bola kasti) atau sejenisnya.

• Bola kecil plastik berwarna.

• Bendera kecil/bilah aman atau sejenisnya.

• Peluit dan stopwatch.

Target Peserta Didik

• Peserta didik regular/tipikal.

• Peserta didik cerdas istimewa berbakat (CIBI).

Jumlah Peserta Didik

• Maksimal 20 peserta didik.

Ketersediaan Materi

• Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : TIDAK.

• Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami konsep: TIDAK.

Materi Ajar, Alat, dan Bahan yang Diperlukan

1. Materi Pokok Pembelajaran

a. Materi Pembelajaran Reguler

Aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), melalui:

.

1) Aktivitas Pembelajaran 1 :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil (bola kasti, bola tenis, bola plastik kecil berwarna) secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok:

• Aktivitas pembelajaran melempar bola melambung, melempar bola mendatar dengan mengunakan satu tangan, dan menangkap bola melambung, menangkap bola mendatar dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

• Aktivitas pembelajaran melempar bola melambung, melempar bola mendatar dengan mengunakan satu tangan, dan menangkap bola melambung, menangkap bola mendatar dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

• Aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan menangkap bola menggunakan bola kecil di tempat secara berpasangan dengan berbagai cara lemparan dan tangkapan.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola dalam permainan bola sederhana menggunakan bola kecil.

2) Aktivitas Pembelajaran 2 :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok:

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat. Latihan ini dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola secara berkelompok.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola sambil bergerak ke kanan dan kiri, yang dilakukan secara berpasangan.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola dalam keadaan bergerak bebas.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola menggunakan kedua tangan melalui kerjasama dalam tim/regu.

3) Aktivitas Pembelajaran 3 :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dalam permainan kasti sederhana secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok:

• Aktivitas pembelajaran bermain bola kecil/kasti secara sederhana.

• Aktivitas pembelajaran bermain bola dengan modifikasi sederhana.

a. Materi Pembelajaran Remidial

Materi dapat dimodifikasi dengan mengubah jarak, pengulangan, intensitas, dan kesempatan/frekuensi melakukan bagi peserta didik atau kelompok peserta didik yang memperlihatkan kemampuan yang belum baik dalam penguasaan aktivitas variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola).

Materi pembelajaran gerak yang lain dapat diberikan setelah dilakukan identifikasi kesulitan sebelumnya. Peserta didik yang mengalami kesulitan dapat dipasangkan dengan peserta didik yang lebih terampil sehingga dapat dibantu dalam penguasaan keterampilan tersebut.

b. Materi Pembelajaran Pengayaan

Materi dapat dikembangkan dengan meningkatkan kompleksssitas, menambah bola, mengubah lingkungan permainan, dan menambah jarak di dalam permainan yang sederhana.

Pada saat pembelajaran, peserta didik atau kelompok peserta didik yang telah melebihi batas ketercapaian pembelajaran diberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola) yang lebih kompleksss. Guru juga dapat meminta peserta didik atau kelompok peserta didik berbagi dengan teman-temannya tentang pembelajaran yang dilakukan agar penguasaan kompetensi lebih baik (capaian pembelajaran terpenuhi).

2. Media Pembelajaran

a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

b. Gambar aktivitas berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

c. Video pembelajaran aktivitas berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

3. Bahan Pembelajaran

• Buku Ajar

• Link Video (jika diperlukan)

• Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.

Moda Pembelajaran

• Luring.

Pengaturan Pembelajaran

Pengaturan Peserta didik:

• Individu.

• Berpasangan.

• Berkelompok (3 s.d 7 orang).

• Klasikal.. Metode:

• Demonstrasi

• Penugasan

• Permainan

• Ceramah

• Simulasi

• Resiprokal

Asesmen Pembelajaran

Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:

• Asesmen Individu

• Asesmen berkelompok. Jenis Asesmen:

o Pengetahuan (lisan, tertulis)

o Keterampilan (praktik, kinerja)

o Sikap (mandiri dan gotong royong).

o Portopolio.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik melalui pembelajaran demonstrasi dan penugasan dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan memahami fakta, konsep, dan prosedural dari variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki. Yakni variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dalam permainan kasti sederhana. Dan peserta didik dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada elemen Gotong Royong dan Mandiri dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagi, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, dengan cara individu berpasangan dan berkelompok. Serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Pemahaman Bermakna

Peserta didik dapat memanfaatkan berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif dalam kehidupan nyata sehari-hari. Contohnya: peserta didik dapat memanfaatkan gerak melempar dan menangkap bola, ketika peserta didik melihat batu kecil/benda mengganggu lainnya dijalan, maka peserta didik dapat memanfaatkan gerakan melempar untuk menyingkirkan batu tersebut ke pinggir jalan.

Pertanyaan Pemantik

1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai variasi dan kombinasi pola gerak dasar?

2. Jika peserta didik dapat memahami dan menguasai variasi dan kombinasi pola gerak dasar manfaat apa saja yang dapat diperoleh?

Prosedur Kegiatan Pembelajaran

1. Persiapan Mengajar

Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut:

a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.

b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan pola gerak dasar

c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:

• Lapangan rumput atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).

• Cone/Patok, kaleng bekas susu atau gelas plastik bekas, atau sejenisnya.

• Bola kecil (bola tenis, bola kasti) atau sejenisnya.

• Bola kecil plastik berwarna.

• Bendera kecil/bilah aman atau sejenisnya.

• Peluit dan stopwatch.

• Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.

2. Kegiatan Pengajaran

Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

1. Guru menyapa dan memberi salam kepada peserta didik, mengecek kehadiran, kebersihan dan kerapian peserta didik.

2. Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin menyiapkan barisan di lapangan sekolah.

3. Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.

4. Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas.

5. Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran.

6. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi).

7. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

8. Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: memahami aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola) menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: gotong royong dan mandiri.

9. Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk dengan ketentuan sebagai berikut:.

a) Cara bermain: (1) Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok, di awal permainan, tentukan satu orang peserta didik yang berperan sebagai polisi, dan peserta didik lainnya berperan sebagai maling. (2) Permainan ini menggunakan alat bantu satu buah bola gabus atau bola plastik yang berukuran kecil, yang tidak membahayakan bagi peserta didik.

Aktivitas 1

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut:

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil.

Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur variasi dan kombinasi gerak melempar Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil,dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil.

Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.

A. Aktivitas pembelajaran melempar bola melambung, melempar bola mendatar dengan mengunakan satu tangan, dan menangkap bola melambung, menangkap bola mendatar dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

Cara melakukannya:

1) Peserta didik dibagi menjadi berpasangan, sangat dianjurkan berdasarkan permainan bola kecil. Pada setiap kelompok dibuat ruang gerak dengan jarak kurang lebih 6-7 meter, dengan menggunakan 2 pembatas berupa cone/patok atau sejenisnya di masing-masing titiknya (A dan B).

2) Dalam aktivitas gerak ini menggunakan bola yang berukuran kecil, seperti bola kasti, atau bola tenis.

3) Peserta didik berdiri dengan rileks.

4) Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak yang akan dilakukan oleh peserta didik.

5) Guru meminta peserta didik untuk dapat melakukan aktivitas gerak melempar bola melambung, aktivitas gerak melempar bola mendatar, dan aktivitas gerak menangkap bola melambung, aktivitas menangkap bola mendatar secara bergantian.

6) Guru meminta peserta didik dalam aktivitas gerak melempar bola melambung dan melempar bola mendatar ini untuk dapat melakukannya secara bergantian tangan. Dengan proses yang sama dan disesuaikan.

7) Melempar bola melambung ; arahkan bola dengan lemparan dari belakang bawah ke depan atas, pandangan ditujukan pada arah sasaran lempar, sikap badan sedikit ke belakang, ayunkan bola dari belakang bawah menuju ke depan atas hingga bola lepas dan melambung jauh.

8) Menangkap bola melambung ; perhatikan arah lambungan bola, lari menuju bola dan berhenti di bawah lambungan bola, arahkan kedua tangan pada bola, telapak tangan

membentuk corong menghadap ke atas, pandangan ke arah bola datang, tangkap bola dengan kedua tangan.

B. Melempar bola mendatar ; bola dipegang dengan tangan kanan, menghadap ke arah sasaran lempar, pandangan tertuju pada sasaran lempar, kedua kaki dibuka silang depan, lutut agak ditekuk, rentangkan tangan lempar ke belakang dengan bola diarahkan ke sasaran, lengan kiri lurus ke depan sejajar dengan bahu, sikap badan sedikit ke belakang, dengan melangkahkan kaki satu langkah, lemparkan bola lurus ke arah depan.

C. Menangkap bola mendatar ; menghadap ke arah bola datang, kedua kaki dibuka dan lutut ditekuk, sikap badan agak condong ke depan, pandangan ke arah bola, kedua tangan lurus ke depan, telapak tangan menghadap bola dengan membentuk mangkuk, tangkap bola dengan kedua tangan, lalu genggam dengan jari, setelah bola tertangkap, tarik ke arah dada dengan menekuk siku.

D. Guru meminta peserta didik untuk mengamati aktivitas gerak dari peserta didik yang menjadi pasangannya.

E. Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.

F. Aktivitas pembelajaran ini dilakukan kurang lebih 15 menit, dengan di awali dan di akhiri bunyi peluit dari guru.

A. Aktivitas pembelajaran melempar bola merendah, melempar bola menggelundung dengan satu tangan, dan menangkap bola merendah dan menangkap bola menggelundung dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

Cara melakukannya:

1) Peserta didik dibagi menjadi berpasangan, sangat dianjurkan berdasarkan permainan gem. Pada setiap kelompok dibuat ruang gerak dengan jarak kurang lebih 6-7 meter, dengan menggunakan 2 pembatas berupa cone/patok atau sejenisnya di masing- masing titiknya (A dan B).

2) Dalam aktivitas gerak ini menggunakan bola yang berukuran kecil, seperti bola kasti, atau bola tenis.

3) Peserta didik berdiri dengan rileks.

4) Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak yang akan dilakukan oleh peserta didik.

5) Guru meminta peserta didik untuk dapat melakukan aktivitas gerak melempar bola melambung, aktivitas gerak melempar bola mendatar, dan aktivitas gerak menangkap bola melambung, aktivitas menangkap bola mendatar secara bergantian.

6) Guru meminta peserta didik dalam aktivitas gerak melempar bola melambung dan melempar bola mendatar ini untuk dapat melakukannya secara bergantian tangan. Dengan proses yang sama dan disesuaikan.

7) Melempar bola merendah ; melangkahkan satu kaki ke depan, bola diayunkan dari belakang atas menuju ke depan bawah hingga bola itu meluncur setinggi lutut penerima, pandangan selalu tertuju pada bola.

8) Melempar bola menggelundung ; melangkahkan satu kaki ke depan, bola diayunkan dari belakang atas menuju ke depan bawah hingga bola itu meluncur setinggi lutut penerima, tangan yang melempar diayunkan dari atas menuju bawah lutut, pandangan selalu tertuju pada bola.

9) Peserta didik dalam melakukan aktivitas menangkap bola merendah dapat dilakukan dengan proses gerak yang hampir sama dengan aktivitas menangkap bola mendatar, hanya menyesuaikan arah jatuhnya bola. (lebih ke bawah) menghadap ke arah bola datang, kedua kaki dibuka/agak rapat dan lutut ditekuk, sikap badan agak condong ke depan, pandangan ke arah bola, kedua tangan lurus ke depan, telapak tangan menghadap bola dengan membentuk mangkuk, tangkap bola dengan kedua tangan, lalu genggam dengan jari, setelah bola tertangkap, kemudian bawa ke arah dengan menekuk siku.

10) Guru meminta peserta didik untuk mengamati aktivitas gerak dari peserta didik yang menjadi pasangannya.

11) Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.

12) Aktivitas pembelajaran ini dilakukan kurang lebih 15 menit, dengan di awali dan di akhiri bunyi peluit dari guru.

Setelah aktivitas kegiatan ini selesai, guru menginstruksikan peserta didik untuk dapat beristirahat, duduk dan minum kurang lebih sekitar 5 menit.

1) Setelah 3 kali lemparan, peserta didik berganti posisi.

2) Lemparan yang diperbolehkan adalah lemparan mendatar, lemparan merendah, lemparan menyamping, dan lemparan melambung.

3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati aktivitas gerak dari peserta didik yang menjadi pasangannya.

4) Guru meminta masing-masing peserta didik/kelompok untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.

5) Aktivitas pembelajaran ini dilakukan kurang lebih 25 menit, dengan di awali dan di akhiri bunyi peluit dari guru.

b. Kegiatan Penutup (15 menit)

1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan gerak pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.

2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran.

3) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok dan peserta didik yang paling baik penampilannya selama mengikuti aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola).

4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola), hasilnya dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan.

5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.

6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib. Dan bagi peserta didik yang bertugas, mengembalikan peralatan ke tempat semula.

Asesmen

1. Asesmen Sikap

Penilaian Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)

a. Petunjuk Penilaian (Lembar Penilaian Sikap Diri)

1) Isikan identitas kalian.

2) Berikan tanda cek (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai.

3) Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

4) Hitunglah jumlah jawaban “Ya”.

5) Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi.

b. Rubrik Asesmen Sikap

No Pernyataan Ya Tidak

1.Saya membuat target penilaian yang nyata sesuai dengan kemampuan dan minat belajar yang say dilakukan.

2.Saya memantau kemajuan belajar yang saya capai serta memperkirakan tantangan yang dihadapi.

3.Sayamenyusunlangkah-langkahdanstrategiuntuk mengelola perasaan dan sikap dalam pelaksanaan belajar.

4.Saya merancang strategi dalam mencapai tujuan belajar.

5.Saya mengkritik kemampuan diri sendiri dalam bekerja secara mandiri untuk mencapai tujuan.

6.Saya berupaya secara maksimal dalam mencapai tujuan yang

telah direncanakannya.

7.Saya membuat tugas baru dan keyakinan/semangat baru dalam melaksanakannya.

8.Saya menyamakan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan tujuan kelompok.

9.Saya memahami hal-hal yang diungkapkan oleh orang lain secara baik.

10.Saya melakukan kegiatan kelompok dengan kelebihan dan kekurangan, dan dapat saling membantu.

11.Saya membagi peran dan menyesuaikan tindakan dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

12.Saya peduli terhadap lingkungan sosial.

13.Saya menggunakan pengetahuan tentang sebab dan alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu.

14.Saya mengupayakan memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada lingkungan sosial.

Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan

Jika lebih dari 10 pernyataan terisi “Ya” Jika lebih dari 8 pernyataan terisi “Ya” Jika lebih dari 6 pernyataan terisi “Ya”

2. Asesmen Pengetahuan

Teknik Bentuk Contoh Instrumen Kriteria Penilaian

Tes Tulis Pilihan Ganda 1. Aktivitas gerak yang dilakukan oleh anggota badan dengan memindahkan suatu objek, disebut dengan pola gerak ....

A. Lokomotor.

B. Manipulatif.

C. Non-lokomotor.

D. Non-manipulatif. Kunci: B

2. Yang termasuk contoh pola gerak manipulatif adalah ....

A. Menendang bola dan berlari.

B. Melempar bola dan melompat.

C. Menangkap bola dan menahan Jawaban benar mendapatkan skor 1 dan

salah 0.

bola.

D. Berjalan dan menyentuh bola. Kunci: C

3. Melempar bola melambung, melempar bola mendatar, dan melempar bola merendah merupakan ....

A. Variasi gerak melempar bola.

B. Kombinasi gerak melempar bola.

C. Koordinasi gerak melempar bola.

D. Verifikasi gerak melempar bola.

Kunci : A

4. Gerak dasar melempar mengandalkan kekuatan ....

A. kaki

B. tangan

C.bahu

D. pinggang.

Kunci: B

5. Manfaat yang paling dominan dari melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola bagi tubuh kita adalah ....

A. Melatih kekuatan otot perut

B. Melatih kekuatan otot tungkai.

C. Melatih kekuatan otot lengan.

D. Melatih keluatan otot punggung.

Kunci: C

3. Penilaian Keterampilan

a. Tes Kinerja Aktivitas Variasi dan Kombinasi Gerak Melempar dan Menangkap Bola Dengan Menggunakan Bola Kecil.

1) Butir Tes

Lakukan aktivitas “melempar bola melengkung dari atas kepala dengan satu tangan (kanan dan kiri), dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan menggunakan bola kecil secara berkelompok”. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerak (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerak (penilaian produk).

2) Petunjuk Penilaian

Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.

3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar penilaian).

Nama :Kelas:

No Indikator

Esensial Uraian Gerak Ya

(1) Tidak

(0)

1.Posisi dan Sikap Awala. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

2.Pelaksanaan Geraka. Kedua kaki ikut memberikan kekuatan mendorong.

b. Badan dicondongkan ke depan.

c. Kedua lengan diayun lurus ke depan

d. Pandangan mata tertuju pada sasaran.

e. Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

3.Posisi dan Sikap Akhira. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4) Pedoman penskoran

a) Penskoran

o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

(1) Sikap Awalan Melakukan Gerakan

 Kedua kaki berdiri rileks dengan posisi melangkah.

 Badan sedikit dicondongkan ke depan dan berat badan terletak di antara kedua kaki.

 Lengan ditekuk ke belakang atas kepala.

 Pandangan mata ke arah datangnya bola.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

(2) Sikap Pelaksanaan Melakukan Gerakan

 Kedua kaki ikut memberikan kekuatan mendorong.

 Badan dicondongkan ke depan.

 Kedua lengan diayun lurus ke depan.

 Pandangan mata tertuju pada sasaran.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

(3) Sikap Akhir Melakukan Gerakan

 Posisi kaki belakang melangkah ke depan.

 Badan tetap condong ke depan.

 Setelah mengayun lepas lurus di depan atas kepala, dibantu dengan bantuan lecutan pergelangan tangan.

 Pandangan mata tertuju pada lepasnya bola.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

b) Pengolahan skor Skor maksimum: 15

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/S. Maksimum x 100

5) Lembar pengamatan penilaian hasil variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil secara berkelompok.

Penilaian hasil gerakan melempar bola melengkung dari atas kepala dengan satu tangan (kanan dan kiri), dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan menggunakan bola kecil secara berkelompok.

a) Tahap pelaksanaan pengukuran.

Penilaian hasil/produk variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, dengan cara:

• Peserta didik melakukan melempar bola melengkung dari atas kepala dengan satu tangan (kanan dan kiri), dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan menggunakan bola kecil secara berkelompok.

• Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang peserta didik.

• Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan jumlah melempar bola melengkung dari atas kepala dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan.

• Pengamatan dilakukan secara bergantian dalam kelompoknya.

• Jumlah melempar bola melengkung dari atas kepala dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan yang dicatat adalah hasil dari penilaian yang dilakukan. (selama 5 menit)

b) Konversi Nilai Produk

Perolehan Nilai Klasifikasi Nilai

…… > 16 kali Sangat Baik

13 – 16 kali Baik

8 – 12 kali Cukup

........ < 8 kali Kurang

b. Tes Kinerja Aktivitas Variasi dan Kombinasi Gerak Melempar dan Menangkap Bola.

1) Butir Tes

Lakukan aktivitas “melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping”. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerak (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerak (penilaian produk).

2) Petunjuk Penilaian

Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.

3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar penilaian).

Nama :_Kelas:

No Indikator Esensial Uraian Gerak Ya (1) Tidak (0)

1.Posisi dan Sikap Awala. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

2.Pelaksanaan Geraka. Kaki untuk menendang diayunkan ke belakang sebelum melakukan gerakan menendang.

b. Badan dicondongkan ke depan.

c. Kedua lengan ikut mengayun .

d. Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik

e. Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

3.Posisi dan Sikap Akhira. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4) Pedoman penskoran

a) Penskoran

o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

(1) Sikap Awalan Melakukan Gerakan

 Kedua kaki berdiri rileks di samping bola.

 Badan berdiri tegak di belakang bola.

 Lengan rileks.

 Pandangan ke arah bola.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

(2) Sikap Pelaksanaan Melakukan Gerakan

 tangan diayunkan ke belakang sebelum melakukan gerakan melempar.

 Badan dicondongkan ke belakang.

 Kedua lengan ikut mengayun .

 Pandangan mata bola.

 Koordinasi gerakan, lengan dan badan yang baik.

(3) Sikap Akhir Melakukan Gerakan

 Posisi melempar badan condong ke depan ke depan

 Lengan rileks.

 Pandangan mata tertuju pada lepasnya bola.

 Koordinasi gerakan lengan dan badan yang baik.

b) Pengolahan skor Skor maksimum: 15

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/S. Maksimum x 100

5) Lembar pengamatan penilaian hasil variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola.

Penilaian hasil gerakan melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

a) Tahap pelaksanaan pengukuran.

Penilaian hasil/produk variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola, dengan cara:

• Peserta didik melakukan melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

• Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan jumlah melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

• Jumlah melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping yang dicatat adalah hasil dari penilaian yang dilakukan. (selama 5 menit)

b) Konversi Nilai Produk

Perolehan NilaiKlasifikasi Nilai

…… > 20 kaliSangat Baik

16 – 20 kaliBaik

10 – 15 kaliCukup

........ < 10 kaliKurang

Pengayaan dan Remidial

1. Pengayaan

Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.

2. Remidial

Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remidial dilakukan dengan cara menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.

1. Refleksi Peserta Didik

Pada setiap akhir topik dan di akhir pembelajaran peserta didik ditanya tentang:

a. Apa yang sudah dipelajari.

b. Dari apa yang sudah dipelajari, apa yang sudah dikuasai.

c. Kesulitan-kesulitan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola)..

d. Bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang peserta didik alami/ temukan dalam melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola).

Contoh Format Refleksi:

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak menendang dan menahan bola, peserta didik diminta untuk merasakan bagian tubuh mana saja yang digunakan untuk melakukan gerak tersebut, atau otot apa saja yang terasa berkontraksi. Peserta didik diminta untuk memberikan tanda (√) pada kolom yang disediakan oleh guru. Peserta didik diminta menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-

kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola. Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

No

Aktivitas Pembelajaran Pengamatan Pembelajaran

Tercapai Belum Tercapai

1.Aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola yang dilakukan secara individu atau berkelompok.*)

2.Menunjukkan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong Royong dalam proses pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola.*)

.

2. Refleksi Guru

Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan perlakuan kepada peserta didik, apakah remidial atau pengayaan. Remidial dan pengayaannya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:

a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?

b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola,)?

c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola)

d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola)?

Tanggal : .................................................................

Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................

Nama Peserta didik : .................................................................

Fase/Kelas : B / IV

1. Panduan Umum

a. Pastikan kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas pembelajaran.

b. Ikuti gerak pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru untuk menghindari cidera.

c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.

d. Selama kegiatan pembelajaran, perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.

e. Selama kegiatan pembelajaran didampingi oleh guru.

2. Panduan Aktivitas Pembelajaran

a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 20 siswa.

Lakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola), dalam satu kelompok sesuai dengan perintah guru.

b. Perhatikan penjelasan berikut ini:

Lakukanlah variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola), dalam aktivitas pembelajaran permainan bola kasti secara sederhana.

Isilah lembar kerja resiprokal berikut ini !

Lembar Kerja (Work Sheet)

Nama Pelaku I : …………………….. Nama Pelaku II : ……………………..

Materi : Variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif ( melempar dan menangkap bola).

Pelaku : Lakukanlah permainan bola kasti secara sederhana.

Aktivitas dilakukan dalam waktu 20 menit.

Pengamat : Gunakan kriteria, berikan tanggapan kepada pemain/temanmu, dan catat aktivitas permainan bola kasti secara sederhana yang telah dilakukan temanmu.

Setelah 20 menit, dan bergantilah peran.

Catat berapa gerakan variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif ( melempar dan menangkap bola), dalam aktivitas permainan sepak bola secara sederhana yang telah dilakukan temanmu!

Aspek Yang Harus Diamati Pelaku 1 Pelaku 2

1. Posisi badan tegak.

2. Lengan di ayun ke belakang.

3. Melempar bola yang baik.

4. Menangkap bola yang baik.

5. Kembali posisi awal.

JUMLAH

3. Bahan Bacaan Peserta Didik

a. Gerak dasar dalam pendidikan jasmani. Untuk membantu dalam mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.

b. Berbagai permainan sederhana yang berkaitan dengan gerak dasar manipulatif.

4. Bahan Bacaan Guru

a. Pengertian gerak dasar manipulatif.

b. Bentuk-bentuk gerak dasar manipulatif.

c. Bentuk-bentuk variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif.

d. Manfaat dari melakukan variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif bagi tubuh.

e. Bentuk-bentuk permainan gerak dasar manipulatif dalam permainan sederhana.

• Gerak manipulatif: gerakan yang dilakukan oleh anggota tubuh dengan menggunakan suatu objek, seperti melempar dan menangkap bola kecil.

• Melempar bola adalah gerakan memindahkan bola dengan menggunakan satu atau dua tangan ke suatu sasaran, dengan cara diayun.

• Menangkap bola adalah gerakan menghentikan sebuah laju bola dengan mengambilnya dengan kedua tangan atau satu tangan.

• Menendang bola adalah gerakan memindahkan bola dengan menggunakan kaki dari satu titik ke titik lainnya yang menjadi sasaran..

• Variasi gerak adalah satu jenis gerak dilakukan dengan berbagai cara.

• Kombinasi gerak adalah beberapa jenis gerakan dijadikan satu kesatuan/rangkaian gerak.

• Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin diwujudkan melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “Karakter serta kemampuan esensial apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan terus-menerus oleh setiap individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia dini hingga mereka menamatkan sekolah dasar?”

• Keterampilan gerak adalah gerakan-gerakan dasar dalam olahraga yang dilakukan dengan satu teknik, kemudian gerakan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Untuk menjadi seorang olahragawan diperlukan keterampilan gerak yang baik agar dapat mencapai prestasi.

• Gerak dasar: Suatu pola gerakan yang mendasari suatu gerakan mulai dari kemampuan gerak yang sederhana hingga kemampuan gerak yang komplekss, seperti: gerak dasar (berjalan, berlari, melompat, dan melempar).

Memeriksa dan Menyetujui, Kepala SDN Kabongan Kidul

SUHARYANTI, SPd .SD.

NIP.19661106 198806 2 001 Rembang, Januari 2024 Guru Mata Pelajaran

SANURI,S.Pd.

NIP.19731202 202221 1 001

LAMPIRAN 2 : MODUL AJAR SIKLUS 1

MODUL AJAR PJOK SD FASE B KELAS IV

Penyusun : SANURI Jenjang Sekolah : SD Kelas : IV

Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit (1 Kali Pertemuan)

Materi Pokok : Pola Gerak Dasar lokomotor nonlokomotor dan Manipulatif

Jumlah PD : 20 orang

Moda/model : daring/Luring/TM Kompetensi Awal:

Peserta didik belum bisa menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan memahami berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola). Profil Pelajar Pancasila:

Profil pelajar pancasila yang dikembangkan pada fase B adalah mandiri dan gotong royong yang di tunjukkan melalui proses aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

Sarana Prasarana

• Lapangan rumput atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).

• Cone/Patok, kaleng bekas susu atau gelas plastik bekas, atau sejenisnya.

• Bola kecil (bola tenis, bola kasti) atau sejenisnya.

• Bola kecil plastik berwarna.

• Bendera kecil/bilah aman atau sejenisnya.

• Peluit dan stopwatch.

Target Peserta Didik

• Peserta didik regular/tipikal.

• Peserta didik cerdas istimewa berbakat (CIBI).

Jumlah Peserta Didik

• Maksimal 20 peserta didik.

Ketersediaan Materi

• Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : TIDAK.

• Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami konsep: TIDAK.

Materi Ajar, Alat, dan Bahan yang Diperlukan

2. Materi Pokok Pembelajaran

a. Materi Pembelajaran Reguler

Aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), melalui:

.

1) Aktivitas Pembelajaran 1 :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil (bola kasti, bola tenis, bola plastik kecil berwarna) secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok:

• Aktivitas pembelajaran melempar bola melambung, melempar bola mendatar dengan mengunakan satu tangan, dan menangkap bola melambung, menangkap bola mendatar dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

• Aktivitas pembelajaran melempar bola melambung, melempar bola mendatar dengan mengunakan satu tangan, dan menangkap bola melambung, menangkap bola mendatar dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

• Aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan menangkap bola menggunakan bola kecil di tempat secara berpasangan dengan berbagai cara lemparan dan tangkapan.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola dalam permainan bola sederhana menggunakan bola kecil.

2) Aktivitas Pembelajaran 2 :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok:

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat. Latihan ini dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola secara berkelompok.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola sambil bergerak ke kanan dan kiri, yang dilakukan secara berpasangan.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola dalam keadaan bergerak bebas.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola menggunakan kedua tangan melalui kerjasama dalam tim/regu.

3) Aktivitas Pembelajaran 3 :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dalam permainan kasti sederhana secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok:

• Aktivitas pembelajaran bermain bola kecil/kasti secara sederhana.

• Aktivitas pembelajaran bermain bola dengan modifikasi sederhana.

c. Materi Pembelajaran Remidial

Materi dapat dimodifikasi dengan mengubah jarak, pengulangan, intensitas, dan kesempatan/frekuensi melakukan bagi peserta didik atau kelompok peserta didik yang memperlihatkan kemampuan yang belum baik dalam penguasaan aktivitas variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola).

Materi pembelajaran gerak yang lain dapat diberikan setelah dilakukan identifikasi kesulitan sebelumnya. Peserta didik yang mengalami kesulitan dapat dipasangkan dengan peserta didik yang lebih terampil sehingga dapat dibantu dalam penguasaan keterampilan tersebut.

d. Materi Pembelajaran Pengayaan

Materi dapat dikembangkan dengan meningkatkan kompleksssitas, menambah bola, mengubah lingkungan permainan, dan menambah jarak di dalam permainan yang sederhana.

Pada saat pembelajaran, peserta didik atau kelompok peserta didik yang telah melebihi batas ketercapaian pembelajaran diberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola) yang lebih kompleksss. Guru juga dapat meminta peserta didik atau kelompok peserta didik berbagi dengan teman-temannya tentang pembelajaran yang dilakukan agar penguasaan kompetensi lebih baik (capaian pembelajaran terpenuhi).

4. Media Pembelajaran

a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

b. Gambar aktivitas berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

c. Video pembelajaran aktivitas berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

5. Bahan Pembelajaran

• Buku Ajar

• Link Video (jika diperlukan)

• Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.

Moda Pembelajaran

• Luring.

Pengaturan Pembelajaran

Pengaturan Peserta didik:

• Individu.

• Berpasangan.

• Berkelompok (3 s.d 7 orang).

• Klasikal.. Metode:

• Demonstrasi

• Penugasan

• Permainan

• Ceramah

• Simulasi

• Resiprokal

Asesmen Pembelajaran

Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:

• Asesmen Individu

• Asesmen berkelompok. Jenis Asesmen:

o Pengetahuan (lisan, tertulis)

o Keterampilan (praktik, kinerja)

o Sikap (mandiri dan gotong royong).

o Portopolio.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik melalui pembelajaran demonstrasi dan penugasan dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan memahami fakta, konsep, dan prosedural dari variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki. Yakni variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dalam permainan kasti sederhana. Dan peserta didik dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada elemen Gotong Royong dan Mandiri dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagi, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, dengan cara individu berpasangan dan berkelompok. Serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Pemahaman Bermakna

Peserta didik dapat memanfaatkan berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif dalam kehidupan nyata sehari-hari. Contohnya: peserta didik dapat memanfaatkan gerak melempar dan menangkap bola, ketika peserta didik melihat batu kecil/benda mengganggu lainnya dijalan, maka peserta didik dapat memanfaatkan gerakan melempar untuk menyingkirkan batu tersebut ke pinggir jalan.

Pertanyaan Pemantik

3. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai variasi dan kombinasi pola gerak dasar?

4. Jika peserta didik dapat memahami dan menguasai variasi dan kombinasi pola gerak dasar manfaat apa saja yang dapat diperoleh?

Prosedur Kegiatan Pembelajaran

3. Persiapan Mengajar

Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut:

a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.

b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan pola gerak dasar

c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:

• Lapangan rumput atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).

• Cone/Patok, kaleng bekas susu atau gelas plastik bekas, atau sejenisnya.

• Bola kecil (bola tenis, bola kasti) atau sejenisnya.

• Bola kecil plastik berwarna.

• Bendera kecil/bilah aman atau sejenisnya.

• Peluit dan stopwatch.

• Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.

4. Kegiatan Pengajaran

Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

5. Guru menyapa dan memberi salam kepada peserta didik, mengecek kehadiran, kebersihan dan kerapian peserta didik.

6. Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin menyiapkan barisan di lapangan sekolah.

7. Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.

8. Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas.

10. Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran.

11. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi).

12. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

13. Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: memahami aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola) menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: gotong royong dan mandiri.

14. Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk dengan ketentuan sebagai berikut:.

a) Cara bermain: (1) Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok, di awal permainan, tentukan satu orang peserta didik yang berperan sebagai polisi, dan peserta didik lainnya berperan sebagai maling. (2) Permainan ini menggunakan alat bantu satu buah bola gabus atau bola plastik yang berukuran kecil, yang tidak membahayakan bagi peserta didik.

Aktivitas 1

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut:

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil.

Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur variasi dan kombinasi gerak melempar Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil,dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil.

Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.

G. Aktivitas pembelajaran melempar bola melambung, melempar bola mendatar dengan mengunakan satu tangan, dan menangkap bola melambung, menangkap bola mendatar dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

Cara melakukannya:

1) Peserta didik dibagi menjadi berpasangan, sangat dianjurkan berdasarkan permainan bola kecil. Pada setiap kelompok dibuat ruang gerak dengan jarak kurang lebih 6-7 meter, dengan menggunakan 2 pembatas berupa cone/patok atau sejenisnya di masing-masing titiknya (A dan B).

2) Dalam aktivitas gerak ini menggunakan bola yang berukuran kecil, seperti bola kasti, atau bola tenis.

3) Peserta didik berdiri dengan rileks.

4) Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak yang akan dilakukan oleh peserta didik.

5) Guru meminta peserta didik untuk dapat melakukan aktivitas gerak melempar bola melambung, aktivitas gerak melempar bola mendatar, dan aktivitas gerak menangkap bola melambung, aktivitas menangkap bola mendatar secara bergantian.

6) Guru meminta peserta didik dalam aktivitas gerak melempar bola melambung dan melempar bola mendatar ini untuk dapat melakukannya secara bergantian tangan. Dengan proses yang sama dan disesuaikan.

7) Melempar bola melambung ; arahkan bola dengan lemparan dari belakang bawah ke depan atas, pandangan ditujukan pada arah sasaran lempar, sikap badan sedikit ke belakang, ayunkan bola dari belakang bawah menuju ke depan atas hingga bola lepas dan melambung jauh.

8) Menangkap bola melambung ; perhatikan arah lambungan bola, lari menuju bola dan berhenti di bawah lambungan bola, arahkan kedua tangan pada bola, telapak tangan

membentuk corong menghadap ke atas, pandangan ke arah bola datang, tangkap bola dengan kedua tangan.

H. Melempar bola mendatar ; bola dipegang dengan tangan kanan, menghadap ke arah sasaran lempar, pandangan tertuju pada sasaran lempar, kedua kaki dibuka silang depan, lutut agak ditekuk, rentangkan tangan lempar ke belakang dengan bola diarahkan ke sasaran, lengan kiri lurus ke depan sejajar dengan bahu, sikap badan sedikit ke belakang, dengan melangkahkan kaki satu langkah, lemparkan bola lurus ke arah depan.

I. Menangkap bola mendatar ; menghadap ke arah bola datang, kedua kaki dibuka dan lutut ditekuk, sikap badan agak condong ke depan, pandangan ke arah bola, kedua tangan lurus ke depan, telapak tangan menghadap bola dengan membentuk mangkuk, tangkap bola dengan kedua tangan, lalu genggam dengan jari, setelah bola tertangkap, tarik ke arah dada dengan menekuk siku.

J. Guru meminta peserta didik untuk mengamati aktivitas gerak dari peserta didik yang menjadi pasangannya.

K. Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.

L. Aktivitas pembelajaran ini dilakukan kurang lebih 15 menit, dengan di awali dan di akhiri bunyi peluit dari guru.

B. Aktivitas pembelajaran melempar bola merendah, melempar bola menggelundung dengan satu tangan, dan menangkap bola merendah dan menangkap bola menggelundung dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

Cara melakukannya:

1) Peserta didik dibagi menjadi berpasangan, sangat dianjurkan berdasarkan permainan gem. Pada setiap kelompok dibuat ruang gerak dengan jarak kurang lebih 6-7 meter, dengan menggunakan 2 pembatas berupa cone/patok atau sejenisnya di masing- masing titiknya (A dan B).

2) Dalam aktivitas gerak ini menggunakan bola yang berukuran kecil, seperti bola kasti, atau bola tenis.

3) Peserta didik berdiri dengan rileks.

4) Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak yang akan dilakukan oleh peserta didik.

5) Guru meminta peserta didik untuk dapat melakukan aktivitas gerak melempar bola melambung, aktivitas gerak melempar bola mendatar, dan aktivitas gerak menangkap bola melambung, aktivitas menangkap bola mendatar secara bergantian.

6) Guru meminta peserta didik dalam aktivitas gerak melempar bola melambung dan melempar bola mendatar ini untuk dapat melakukannya secara bergantian tangan. Dengan proses yang sama dan disesuaikan.

7) Melempar bola merendah ; melangkahkan satu kaki ke depan, bola diayunkan dari belakang atas menuju ke depan bawah hingga bola itu meluncur setinggi lutut penerima, pandangan selalu tertuju pada bola.

8) Melempar bola menggelundung ; melangkahkan satu kaki ke depan, bola diayunkan dari belakang atas menuju ke depan bawah hingga bola itu meluncur setinggi lutut penerima, tangan yang melempar diayunkan dari atas menuju bawah lutut, pandangan selalu tertuju pada bola.

9) Peserta didik dalam melakukan aktivitas menangkap bola merendah dapat dilakukan dengan proses gerak yang hampir sama dengan aktivitas menangkap bola mendatar, hanya menyesuaikan arah jatuhnya bola. (lebih ke bawah) menghadap ke arah bola datang, kedua kaki dibuka/agak rapat dan lutut ditekuk, sikap badan agak condong ke depan, pandangan ke arah bola, kedua tangan lurus ke depan, telapak tangan menghadap bola dengan membentuk mangkuk, tangkap bola dengan kedua tangan, lalu genggam dengan jari, setelah bola tertangkap, kemudian bawa ke arah dengan menekuk siku.

10) Guru meminta peserta didik untuk mengamati aktivitas gerak dari peserta didik yang menjadi pasangannya.

11) Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.

12) Aktivitas pembelajaran ini dilakukan kurang lebih 15 menit, dengan di awali dan di akhiri bunyi peluit dari guru.

Setelah aktivitas kegiatan ini selesai, guru menginstruksikan peserta didik untuk dapat beristirahat, duduk dan minum kurang lebih sekitar 5 menit.

6) Setelah 3 kali lemparan, peserta didik berganti posisi.

7) Lemparan yang diperbolehkan adalah lemparan mendatar, lemparan merendah, lemparan menyamping, dan lemparan melambung.

8) Guru meminta peserta didik untuk mengamati aktivitas gerak dari peserta didik yang menjadi pasangannya.

9) Guru meminta masing-masing peserta didik/kelompok untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.

10) Aktivitas pembelajaran ini dilakukan kurang lebih 25 menit, dengan di awali dan di akhiri bunyi peluit dari guru.

c. Kegiatan Penutup (15 menit)

1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan gerak pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.

2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran.

3) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok dan peserta didik yang paling baik penampilannya selama mengikuti aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola).

4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola), hasilnya dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan.

5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.

6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib. Dan bagi peserta didik yang bertugas, mengembalikan peralatan ke tempat semula.

Asesmen

4. Asesmen Sikap

Penilaian Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)

a. Petunjuk Penilaian (Lembar Penilaian Sikap Diri)

1) Isikan identitas kalian.

2) Berikan tanda cek (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai.

3) Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

4) Hitunglah jumlah jawaban “Ya”.

5) Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi.

b. Rubrik Asesmen Sikap

No Pernyataan Ya Tidak

1.Saya membuat target penilaian yang nyata sesuai dengan kemampuan dan minat belajar yang say dilakukan.

2.Saya memantau kemajuan belajar yang saya capai serta memperkirakan tantangan yang dihadapi.

3.Sayamenyusunlangkah-langkahdanstrategiuntuk mengelola perasaan dan sikap dalam pelaksanaan belajar.

4.Saya merancang strategi dalam mencapai tujuan belajar.

5.Saya mengkritik kemampuan diri sendiri dalam bekerja secara mandiri untuk mencapai tujuan.

6.Saya berupaya secara maksimal dalam mencapai tujuan yang

telah direncanakannya.

7.Saya membuat tugas baru dan keyakinan/semangat baru dalam melaksanakannya.

8.Saya menyamakan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan tujuan kelompok.

9.Saya memahami hal-hal yang diungkapkan oleh orang lain secara baik.

10.Saya melakukan kegiatan kelompok dengan kelebihan dan kekurangan, dan dapat saling membantu.

11.Saya membagi peran dan menyesuaikan tindakan dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

12.Saya peduli terhadap lingkungan sosial.

13.Saya menggunakan pengetahuan tentang sebab dan alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu.

14.Saya mengupayakan memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada lingkungan sosial.

Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan

Jika lebih dari 10 pernyataan terisi “Ya” Jika lebih dari 8 pernyataan terisi “Ya” Jika lebih dari 6 pernyataan terisi “Ya”

5. Asesmen Pengetahuan

Teknik Bentuk Contoh Instrumen Kriteria Penilaian

Tes Tulis Pilihan Ganda 3. Aktivitas gerak yang dilakukan oleh anggota badan dengan memindahkan suatu objek, disebut dengan pola gerak ....

A. Lokomotor.

B. Manipulatif.

C. Non-lokomotor.

D. Non-manipulatif. Kunci: B

4. Yang termasuk contoh pola gerak manipulatif adalah ....

A. Menendang bola dan berlari.

B. Melempar bola dan melompat.

C. Menangkap bola dan menahan Jawaban benar mendapatkan skor 1 dan

salah 0.

bola.

D. Berjalan dan menyentuh bola. Kunci: C

5. Melempar bola melambung, melempar bola mendatar, dan melempar bola merendah merupakan ....

A. Variasi gerak melempar bola.

B. Kombinasi gerak melempar bola.

C. Koordinasi gerak melempar bola.

D. Verifikasi gerak melempar bola.

Kunci : A

6. Gerak dasar melempar mengandalkan kekuatan ....

A. kaki

B. tangan

C.bahu

D. pinggang.

Kunci: B

6. Manfaat yang paling dominan dari melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola bagi tubuh kita adalah ....

A. Melatih kekuatan otot perut

B. Melatih kekuatan otot tungkai.

C. Melatih kekuatan otot lengan.

D. Melatih keluatan otot punggung.

Kunci: C

6. Penilaian Keterampilan

a. Tes Kinerja Aktivitas Variasi dan Kombinasi Gerak Melempar dan Menangkap Bola Dengan Menggunakan Bola Kecil.

1) Butir Tes

Lakukan aktivitas “melempar bola melengkung dari atas kepala dengan satu tangan (kanan dan kiri), dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan menggunakan bola kecil secara berkelompok”. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerak (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerak (penilaian produk).

2) Petunjuk Penilaian

Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.

3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar penilaian).

Nama :Kelas:

No Indikator

Esensial Uraian Gerak Ya

(1) Tidak

(0)

1.Posisi dan Sikap Awala. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

2.Pelaksanaan Geraka. Kedua kaki ikut memberikan kekuatan mendorong.

b. Badan dicondongkan ke depan.

c. Kedua lengan diayun lurus ke depan

d. Pandangan mata tertuju pada sasaran.

e. Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

3.Posisi dan Sikap Akhira. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4) Pedoman penskoran

a) Penskoran

o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

(1) Sikap Awalan Melakukan Gerakan

 Kedua kaki berdiri rileks dengan posisi melangkah.

 Badan sedikit dicondongkan ke depan dan berat badan terletak di antara kedua kaki.

 Lengan ditekuk ke belakang atas kepala.

 Pandangan mata ke arah datangnya bola.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

(2) Sikap Pelaksanaan Melakukan Gerakan

 Kedua kaki ikut memberikan kekuatan mendorong.

 Badan dicondongkan ke depan.

 Kedua lengan diayun lurus ke depan.

 Pandangan mata tertuju pada sasaran.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

(3) Sikap Akhir Melakukan Gerakan

 Posisi kaki belakang melangkah ke depan.

 Badan tetap condong ke depan.

 Setelah mengayun lepas lurus di depan atas kepala, dibantu dengan bantuan lecutan pergelangan tangan.

 Pandangan mata tertuju pada lepasnya bola.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

b) Pengolahan skor Skor maksimum: 15

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/S. Maksimum x 100

5) Lembar pengamatan penilaian hasil variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil secara berkelompok.

Penilaian hasil gerakan melempar bola melengkung dari atas kepala dengan satu tangan (kanan dan kiri), dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan menggunakan bola kecil secara berkelompok.

a) Tahap pelaksanaan pengukuran.

Penilaian hasil/produk variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, dengan cara:

• Peserta didik melakukan melempar bola melengkung dari atas kepala dengan satu tangan (kanan dan kiri), dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan menggunakan bola kecil secara berkelompok.

• Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang peserta didik.

• Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan jumlah melempar bola melengkung dari atas kepala dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan.

• Pengamatan dilakukan secara bergantian dalam kelompoknya.

• Jumlah melempar bola melengkung dari atas kepala dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan yang dicatat adalah hasil dari penilaian yang dilakukan. (selama 5 menit)

b) Konversi Nilai Produk

Perolehan Nilai Klasifikasi Nilai

…… > 16 kali Sangat Baik

13 – 16 kali Baik

8 – 12 kali Cukup

........ < 8 kali Kurang

b. Tes Kinerja Aktivitas Variasi dan Kombinasi Gerak Melempar dan Menangkap Bola.

1) Butir Tes

Lakukan aktivitas “melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping”. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerak (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerak (penilaian produk).

2) Petunjuk Penilaian

Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.

3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar penilaian).

Nama :_Kelas:

No Indikator Esensial Uraian Gerak Ya (1) Tidak (0)

1.Posisi dan Sikap Awala. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

2.Pelaksanaan Geraka. Kaki untuk menendang diayunkan ke belakang sebelum melakukan gerakan menendang.

b. Badan dicondongkan ke depan.

c. Kedua lengan ikut mengayun .

d. Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik

e. Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

3.Posisi dan Sikap Akhira. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4) Pedoman penskoran

a) Penskoran

o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

(1) Sikap Awalan Melakukan Gerakan

 Kedua kaki berdiri rileks di samping bola.

 Badan berdiri tegak di belakang bola.

 Lengan rileks.

 Pandangan ke arah bola.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

(2) Sikap Pelaksanaan Melakukan Gerakan

 tangan diayunkan ke belakang sebelum melakukan gerakan melempar.

 Badan dicondongkan ke belakang.

 Kedua lengan ikut mengayun .

 Pandangan mata bola.

 Koordinasi gerakan, lengan dan badan yang baik.

(3) Sikap Akhir Melakukan Gerakan

 Posisi melempar badan condong ke depan ke depan

 Lengan rileks.

 Pandangan mata tertuju pada lepasnya bola.

 Koordinasi gerakan lengan dan badan yang baik.

b) Pengolahan skor Skor maksimum: 15

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/S. Maksimum x 100

5) Lembar pengamatan penilaian hasil variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola.

Penilaian hasil gerakan melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

a) Tahap pelaksanaan pengukuran.

Penilaian hasil/produk variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola, dengan cara:

• Peserta didik melakukan melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

• Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan jumlah melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

• Jumlah melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping yang dicatat adalah hasil dari penilaian yang dilakukan. (selama 5 menit)

b) Konversi Nilai Produk

Perolehan NilaiKlasifikasi Nilai

…… > 20 kaliSangat Baik

16 – 20 kaliBaik

10 – 15 kaliCukup

........ < 10 kaliKurang

Pengayaan dan Remidial

3. Pengayaan

Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.

4. Remidial

Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remidial dilakukan dengan cara menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.

3. Refleksi Peserta Didik

Pada setiap akhir topik dan di akhir pembelajaran peserta didik ditanya tentang:

a. Apa yang sudah dipelajari.

b. Dari apa yang sudah dipelajari, apa yang sudah dikuasai.

c. Kesulitan-kesulitan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola)..

d. Bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang peserta didik alami/ temukan dalam melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola).

Contoh Format Refleksi:

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak menendang dan menahan bola, peserta didik diminta untuk merasakan bagian tubuh mana saja yang digunakan untuk melakukan gerak tersebut, atau otot apa saja yang terasa berkontraksi. Peserta didik diminta untuk memberikan tanda (√) pada kolom yang disediakan oleh guru. Peserta didik diminta menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-

kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola. Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

No

Aktivitas Pembelajaran Pengamatan Pembelajaran

Tercapai Belum Tercapai

1.Aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola yang dilakukan secara individu atau berkelompok.*)

2.Menunjukkan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong Royong dalam proses pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola.*)

.

4. Refleksi Guru

Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan perlakuan kepada peserta didik, apakah remidial atau pengayaan. Remidial dan pengayaannya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:

a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?

b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola,)?

c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola)

d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola)?

Tanggal : .................................................................

Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................

Nama Peserta didik : .................................................................

Fase/Kelas : B / IV

5. Panduan Umum

a. Pastikan kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas pembelajaran.

b. Ikuti gerak pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru untuk menghindari cidera.

c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.

d. Selama kegiatan pembelajaran, perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.

e. Selama kegiatan pembelajaran didampingi oleh guru.

6. Panduan Aktivitas Pembelajaran

a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 20 siswa.

Lakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola), dalam satu kelompok sesuai dengan perintah guru.

b. Perhatikan penjelasan berikut ini:

Lakukanlah variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola), dalam aktivitas pembelajaran permainan bola kasti secara sederhana.

Isilah lembar kerja resiprokal berikut ini !

Lembar Kerja (Work Sheet)

Nama Pelaku I : …………………….. Nama Pelaku II : ……………………..

Materi : Variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif ( melempar dan menangkap bola).

Pelaku : Lakukanlah permainan bola kasti secara sederhana.

Aktivitas dilakukan dalam waktu 20 menit.

Pengamat : Gunakan kriteria, berikan tanggapan kepada pemain/temanmu, dan catat aktivitas permainan bola kasti secara sederhana yang telah dilakukan temanmu.

Setelah 20 menit, dan bergantilah peran.

Catat berapa gerakan variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif ( melempar dan menangkap bola), dalam aktivitas permainan sepak bola secara sederhana yang telah dilakukan temanmu!

Aspek Yang Harus Diamati Pelaku 1 Pelaku 2

1. Posisi badan tegak.

2. Lengan di ayun ke belakang.

3. Melempar bola yang baik.

4. Menangkap bola yang baik.

5. Kembali posisi awal.

JUMLAH

7. Bahan Bacaan Peserta Didik

a. Gerak dasar dalam pendidikan jasmani. Untuk membantu dalam mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.

b. Berbagai permainan sederhana yang berkaitan dengan gerak dasar manipulatif.

8. Bahan Bacaan Guru

a. Pengertian gerak dasar manipulatif.

b. Bentuk-bentuk gerak dasar manipulatif.

c. Bentuk-bentuk variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif.

d. Manfaat dari melakukan variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif bagi tubuh.

e. Bentuk-bentuk permainan gerak dasar manipulatif dalam permainan sederhana.

• Gerak manipulatif: gerakan yang dilakukan oleh anggota tubuh dengan menggunakan suatu objek, seperti melempar dan menangkap bola kecil.

• Melempar bola adalah gerakan memindahkan bola dengan menggunakan satu atau dua tangan ke suatu sasaran, dengan cara diayun.

• Menangkap bola adalah gerakan menghentikan sebuah laju bola dengan mengambilnya dengan kedua tangan atau satu tangan.

• Menendang bola adalah gerakan memindahkan bola dengan menggunakan kaki dari satu titik ke titik lainnya yang menjadi sasaran..

• Variasi gerak adalah satu jenis gerak dilakukan dengan berbagai cara.

• Kombinasi gerak adalah beberapa jenis gerakan dijadikan satu kesatuan/rangkaian gerak.

• Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin diwujudkan melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “Karakter serta kemampuan esensial apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan terus-menerus oleh setiap individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia dini hingga mereka menamatkan sekolah dasar?”

• Keterampilan gerak adalah gerakan-gerakan dasar dalam olahraga yang dilakukan dengan satu teknik, kemudian gerakan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Untuk menjadi seorang olahragawan diperlukan keterampilan gerak yang baik agar dapat mencapai prestasi.

• Gerak dasar: Suatu pola gerakan yang mendasari suatu gerakan mulai dari kemampuan gerak yang sederhana hingga kemampuan gerak yang komplekss, seperti: gerak dasar (berjalan, berlari, melompat, dan melempar).

Memeriksa dan Menyetujui, Kepala SDN Kabongan Kidul

SUHARYANTI, SPd .SD.

NIP.19661106 198806 2 001 Rembang, Januari 2024 Guru Mata Pelajaran

SANURI,S.Pd.

NIP.19731202 202221 1 001

LAMPIRAN 3 : FOTO SIKLUS 1

LAMPIRAN 4 : MODUL AJAR SIKLUS 2

MODUL AJAR PJOK SD FASE B KELAS IV

Penyusun : SANURI Jenjang Sekolah : SD Kelas : IV

Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit (1 Kali Pertemuan)

Materi Pokok : Pola Gerak Dasar lokomotor nonlokomotor dan Manipulatif

Jumlah PD : 20 orang

Moda/model : daring/Luring/TM Kompetensi Awal:

Peserta didik belum bisa menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan memahami berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola). Profil Pelajar Pancasila:

Profil pelajar pancasila yang dikembangkan pada fase B adalah mandiri dan gotong royong yang di tunjukkan melalui proses aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

Sarana Prasarana

• Lapangan rumput atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).

• Cone/Patok, kaleng bekas susu atau gelas plastik bekas, atau sejenisnya.

• Bola kecil (bola tenis, bola kasti) atau sejenisnya.

• Bola kecil plastik berwarna.

• Bendera kecil/bilah aman atau sejenisnya.

• Peluit dan stopwatch.

Target Peserta Didik

• Peserta didik regular/tipikal.

• Peserta didik cerdas istimewa berbakat (CIBI).

Jumlah Peserta Didik

• Maksimal 20 peserta didik.

Ketersediaan Materi

• Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : TIDAK.

• Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami konsep: TIDAK.

Materi Ajar, Alat, dan Bahan yang Diperlukan

3. Materi Pokok Pembelajaran

a. Materi Pembelajaran Reguler

Aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), melalui:

.

1) Aktivitas Pembelajaran 1 :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil (bola kasti, bola tenis, bola plastik kecil berwarna) secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok:

• Aktivitas pembelajaran melempar bola melambung, melempar bola mendatar dengan mengunakan satu tangan, dan menangkap bola melambung, menangkap bola mendatar dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

• Aktivitas pembelajaran melempar bola melambung, melempar bola mendatar dengan mengunakan satu tangan, dan menangkap bola melambung, menangkap bola mendatar dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

• Aktivitas pembelajaran gerak spesifik melempar dan menangkap bola menggunakan bola kecil di tempat secara berpasangan dengan berbagai cara lemparan dan tangkapan.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola dalam permainan bola sederhana menggunakan bola kecil.

2) Aktivitas Pembelajaran 2 :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok:

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat. Latihan ini dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola secara berkelompok.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola sambil bergerak ke kanan dan kiri, yang dilakukan secara berpasangan.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola dalam keadaan bergerak bebas.

• Aktivitas pembelajaran melempar dan menangkap bola menggunakan kedua tangan melalui kerjasama dalam tim/regu.

3) Aktivitas Pembelajaran 3 :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dalam permainan kasti sederhana secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok:

• Aktivitas pembelajaran bermain bola kecil/kasti secara sederhana.

• Aktivitas pembelajaran bermain bola dengan modifikasi sederhana.

e. Materi Pembelajaran Remidial

Materi dapat dimodifikasi dengan mengubah jarak, pengulangan, intensitas, dan kesempatan/frekuensi melakukan bagi peserta didik atau kelompok peserta didik yang memperlihatkan kemampuan yang belum baik dalam penguasaan aktivitas variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola).

Materi pembelajaran gerak yang lain dapat diberikan setelah dilakukan identifikasi kesulitan sebelumnya. Peserta didik yang mengalami kesulitan dapat dipasangkan dengan peserta didik yang lebih terampil sehingga dapat dibantu dalam penguasaan keterampilan tersebut.

f. Materi Pembelajaran Pengayaan

Materi dapat dikembangkan dengan meningkatkan kompleksssitas, menambah bola, mengubah lingkungan permainan, dan menambah jarak di dalam permainan yang sederhana.

Pada saat pembelajaran, peserta didik atau kelompok peserta didik yang telah melebihi batas ketercapaian pembelajaran diberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola) yang lebih kompleksss. Guru juga dapat meminta peserta didik atau kelompok peserta didik berbagi dengan teman-temannya tentang pembelajaran yang dilakukan agar penguasaan kompetensi lebih baik (capaian pembelajaran terpenuhi).

6. Media Pembelajaran

a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

b. Gambar aktivitas berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

c. Video pembelajaran aktivitas berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

7. Bahan Pembelajaran

• Buku Ajar

• Link Video (jika diperlukan)

• Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.

Moda Pembelajaran

• Luring.

Pengaturan Pembelajaran

Pengaturan Peserta didik:

• Individu.

• Berpasangan.

• Berkelompok (3 s.d 7 orang).

• Klasikal.. Metode:

• Demonstrasi

• Penugasan

• Permainan

• Ceramah

• Simulasi

• Resiprokal

Asesmen Pembelajaran

Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:

• Asesmen Individu

• Asesmen berkelompok. Jenis Asesmen:

o Pengetahuan (lisan, tertulis)

o Keterampilan (praktik, kinerja)

o Sikap (mandiri dan gotong royong).

o Portopolio.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik melalui pembelajaran demonstrasi dan penugasan dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan memahami fakta, konsep, dan prosedural dari variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki. Yakni variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dalam permainan kasti sederhana. Dan peserta didik dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada elemen Gotong Royong dan Mandiri dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagi, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, dengan cara individu berpasangan dan berkelompok. Serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Pemahaman Bermakna

Peserta didik dapat memanfaatkan berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif dalam kehidupan nyata sehari-hari. Contohnya: peserta didik dapat memanfaatkan gerak melempar dan menangkap bola, ketika peserta didik melihat batu kecil/benda mengganggu lainnya dijalan, maka peserta didik dapat memanfaatkan gerakan melempar untuk menyingkirkan batu tersebut ke pinggir jalan.

Pertanyaan Pemantik

5. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai variasi dan kombinasi pola gerak dasar?

6. Jika peserta didik dapat memahami dan menguasai variasi dan kombinasi pola gerak dasar manfaat apa saja yang dapat diperoleh?

Prosedur Kegiatan Pembelajaran

5. Persiapan Mengajar

Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut:

a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.

b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan pola gerak dasar

c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:

• Lapangan rumput atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).

• Cone/Patok, kaleng bekas susu atau gelas plastik bekas, atau sejenisnya.

• Bola kecil (bola tenis, bola kasti) atau sejenisnya.

• Bola kecil plastik berwarna.

• Bendera kecil/bilah aman atau sejenisnya.

• Peluit dan stopwatch.

• Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.

6. Kegiatan Pengajaran

Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

9. Guru menyapa dan memberi salam kepada peserta didik, mengecek kehadiran, kebersihan dan kerapian peserta didik.

10. Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin menyiapkan barisan di lapangan sekolah.

11. Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.

12. Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas.

15. Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran.

16. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi).

17. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola).

18. Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: memahami aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola) menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas pembelajaran berbagai variasi dan kombinasi pola gerak dasar pola gerak dasar (melempar dan menangkap bola), dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: gotong royong dan mandiri.

19. Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk dengan ketentuan sebagai berikut:.

a) Cara bermain: (1) Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok, di awal permainan, tentukan satu orang peserta didik yang berperan sebagai polisi, dan peserta didik lainnya berperan sebagai maling. (2) Permainan ini menggunakan alat bantu satu buah bola gabus atau bola plastik yang berukuran kecil, yang tidak membahayakan bagi peserta didik.

Aktivitas 1

Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut:

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil.

Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur variasi dan kombinasi gerak melempar Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil,dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut :

Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil.

Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.

M. Aktivitas pembelajaran melempar bola melambung, melempar bola mendatar dengan mengunakan satu tangan, dan menangkap bola melambung, menangkap bola mendatar dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

Cara melakukannya:

1) Peserta didik dibagi menjadi berpasangan, sangat dianjurkan berdasarkan permainan bola kecil. Pada setiap kelompok dibuat ruang gerak dengan jarak kurang lebih 6-7 meter, dengan menggunakan 2 pembatas berupa cone/patok atau sejenisnya di masing-masing titiknya (A dan B).

2) Dalam aktivitas gerak ini menggunakan bola yang berukuran kecil, seperti bola kasti, atau bola tenis.

3) Peserta didik berdiri dengan rileks.

4) Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak yang akan dilakukan oleh peserta didik.

5) Guru meminta peserta didik untuk dapat melakukan aktivitas gerak melempar bola melambung, aktivitas gerak melempar bola mendatar, dan aktivitas gerak menangkap bola melambung, aktivitas menangkap bola mendatar secara bergantian.

6) Guru meminta peserta didik dalam aktivitas gerak melempar bola melambung dan melempar bola mendatar ini untuk dapat melakukannya secara bergantian tangan. Dengan proses yang sama dan disesuaikan.

7) Melempar bola melambung ; arahkan bola dengan lemparan dari belakang bawah ke depan atas, pandangan ditujukan pada arah sasaran lempar, sikap badan sedikit ke belakang, ayunkan bola dari belakang bawah menuju ke depan atas hingga bola lepas dan melambung jauh.

8) Menangkap bola melambung ; perhatikan arah lambungan bola, lari menuju bola dan berhenti di bawah lambungan bola, arahkan kedua tangan pada bola, telapak tangan

membentuk corong menghadap ke atas, pandangan ke arah bola datang, tangkap bola dengan kedua tangan.

N. Melempar bola mendatar ; bola dipegang dengan tangan kanan, menghadap ke arah sasaran lempar, pandangan tertuju pada sasaran lempar, kedua kaki dibuka silang depan, lutut agak ditekuk, rentangkan tangan lempar ke belakang dengan bola diarahkan ke sasaran, lengan kiri lurus ke depan sejajar dengan bahu, sikap badan sedikit ke belakang, dengan melangkahkan kaki satu langkah, lemparkan bola lurus ke arah depan.

O. Menangkap bola mendatar ; menghadap ke arah bola datang, kedua kaki dibuka dan lutut ditekuk, sikap badan agak condong ke depan, pandangan ke arah bola, kedua tangan lurus ke depan, telapak tangan menghadap bola dengan membentuk mangkuk, tangkap bola dengan kedua tangan, lalu genggam dengan jari, setelah bola tertangkap, tarik ke arah dada dengan menekuk siku.

P. Guru meminta peserta didik untuk mengamati aktivitas gerak dari peserta didik yang menjadi pasangannya.

Q. Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.

R. Aktivitas pembelajaran ini dilakukan kurang lebih 15 menit, dengan di awali dan di akhiri bunyi peluit dari guru.

C. Aktivitas pembelajaran melempar bola merendah, melempar bola menggelundung dengan satu tangan, dan menangkap bola merendah dan menangkap bola menggelundung dengan kedua tangan menggunakan bola kecil dilakukan secara berpasangan.

Cara melakukannya:

1) Peserta didik dibagi menjadi berpasangan, sangat dianjurkan berdasarkan permainan gem. Pada setiap kelompok dibuat ruang gerak dengan jarak kurang lebih 6-7 meter, dengan menggunakan 2 pembatas berupa cone/patok atau sejenisnya di masing- masing titiknya (A dan B).

2) Dalam aktivitas gerak ini menggunakan bola yang berukuran kecil, seperti bola kasti, atau bola tenis.

3) Peserta didik berdiri dengan rileks.

4) Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak yang akan dilakukan oleh peserta didik.

5) Guru meminta peserta didik untuk dapat melakukan aktivitas gerak melempar bola melambung, aktivitas gerak melempar bola mendatar, dan aktivitas gerak menangkap bola melambung, aktivitas menangkap bola mendatar secara bergantian.

6) Guru meminta peserta didik dalam aktivitas gerak melempar bola melambung dan melempar bola mendatar ini untuk dapat melakukannya secara bergantian tangan. Dengan proses yang sama dan disesuaikan.

7) Melempar bola merendah ; melangkahkan satu kaki ke depan, bola diayunkan dari belakang atas menuju ke depan bawah hingga bola itu meluncur setinggi lutut penerima, pandangan selalu tertuju pada bola.

8) Melempar bola menggelundung ; melangkahkan satu kaki ke depan, bola diayunkan dari belakang atas menuju ke depan bawah hingga bola itu meluncur setinggi lutut penerima, tangan yang melempar diayunkan dari atas menuju bawah lutut, pandangan selalu tertuju pada bola.

9) Peserta didik dalam melakukan aktivitas menangkap bola merendah dapat dilakukan dengan proses gerak yang hampir sama dengan aktivitas menangkap bola mendatar, hanya menyesuaikan arah jatuhnya bola. (lebih ke bawah) menghadap ke arah bola datang, kedua kaki dibuka/agak rapat dan lutut ditekuk, sikap badan agak condong ke depan, pandangan ke arah bola, kedua tangan lurus ke depan, telapak tangan menghadap bola dengan membentuk mangkuk, tangkap bola dengan kedua tangan, lalu genggam dengan jari, setelah bola tertangkap, kemudian bawa ke arah dengan menekuk siku.

10) Guru meminta peserta didik untuk mengamati aktivitas gerak dari peserta didik yang menjadi pasangannya.

11) Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.

12) Aktivitas pembelajaran ini dilakukan kurang lebih 15 menit, dengan di awali dan di akhiri bunyi peluit dari guru.

Setelah aktivitas kegiatan ini selesai, guru menginstruksikan peserta didik untuk dapat beristirahat, duduk dan minum kurang lebih sekitar 5 menit.

11) Setelah 3 kali lemparan, peserta didik berganti posisi.

12) Lemparan yang diperbolehkan adalah lemparan mendatar, lemparan merendah, lemparan menyamping, dan lemparan melambung.

13) Guru meminta peserta didik untuk mengamati aktivitas gerak dari peserta didik yang menjadi pasangannya.

14) Guru meminta masing-masing peserta didik/kelompok untuk dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.

15) Aktivitas pembelajaran ini dilakukan kurang lebih 25 menit, dengan di awali dan di akhiri bunyi peluit dari guru.

d. Kegiatan Penutup (15 menit)

1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan gerak pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.

2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran.

3) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok dan peserta didik yang paling baik penampilannya selama mengikuti aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola).

4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola), hasilnya dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan.

5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.

6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib. Dan bagi peserta didik yang bertugas, mengembalikan peralatan ke tempat semula.

Asesmen

7. Asesmen Sikap

Penilaian Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)

a. Petunjuk Penilaian (Lembar Penilaian Sikap Diri)

1) Isikan identitas kalian.

2) Berikan tanda cek (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai.

3) Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

4) Hitunglah jumlah jawaban “Ya”.

5) Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi.

b. Rubrik Asesmen Sikap

No Pernyataan Ya Tidak

1.Saya membuat target penilaian yang nyata sesuai dengan kemampuan dan minat belajar yang say dilakukan.

2.Saya memantau kemajuan belajar yang saya capai serta memperkirakan tantangan yang dihadapi.

3.Sayamenyusunlangkah-langkahdanstrategiuntuk mengelola perasaan dan sikap dalam pelaksanaan belajar.

4.Saya merancang strategi dalam mencapai tujuan belajar.

5.Saya mengkritik kemampuan diri sendiri dalam bekerja secara mandiri untuk mencapai tujuan.

6.Saya berupaya secara maksimal dalam mencapai tujuan yang

telah direncanakannya.

7.Saya membuat tugas baru dan keyakinan/semangat baru dalam melaksanakannya.

8.Saya menyamakan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan tujuan kelompok.

9.Saya memahami hal-hal yang diungkapkan oleh orang lain secara baik.

10.Saya melakukan kegiatan kelompok dengan kelebihan dan kekurangan, dan dapat saling membantu.

11.Saya membagi peran dan menyesuaikan tindakan dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

12.Saya peduli terhadap lingkungan sosial.

13.Saya menggunakan pengetahuan tentang sebab dan alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu.

14.Saya mengupayakan memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada lingkungan sosial.

Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan

Jika lebih dari 10 pernyataan terisi “Ya” Jika lebih dari 8 pernyataan terisi “Ya” Jika lebih dari 6 pernyataan terisi “Ya”

8. Asesmen Pengetahuan

Teknik Bentuk Contoh Instrumen Kriteria Penilaian

Tes Tulis Pilihan Ganda 5. Aktivitas gerak yang dilakukan oleh anggota badan dengan memindahkan suatu objek, disebut dengan pola gerak ....

A. Lokomotor.

B. Manipulatif.

C. Non-lokomotor.

D. Non-manipulatif. Kunci: B

6. Yang termasuk contoh pola gerak manipulatif adalah ....

A. Menendang bola dan berlari.

B. Melempar bola dan melompat.

C. Menangkap bola dan menahan Jawaban benar mendapatkan skor 1 dan

salah 0.

bola.

D. Berjalan dan menyentuh bola. Kunci: C

7. Melempar bola melambung, melempar bola mendatar, dan melempar bola merendah merupakan ....

A. Variasi gerak melempar bola.

B. Kombinasi gerak melempar bola.

C. Koordinasi gerak melempar bola.

D. Verifikasi gerak melempar bola.

Kunci : A

8. Gerak dasar melempar mengandalkan kekuatan ....

A. kaki

B. tangan

C.bahu

D. pinggang.

Kunci: B

7. Manfaat yang paling dominan dari melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola bagi tubuh kita adalah ....

A. Melatih kekuatan otot perut

B. Melatih kekuatan otot tungkai.

C. Melatih kekuatan otot lengan.

D. Melatih keluatan otot punggung.

Kunci: C

9. Penilaian Keterampilan

a. Tes Kinerja Aktivitas Variasi dan Kombinasi Gerak Melempar dan Menangkap Bola Dengan Menggunakan Bola Kecil.

1) Butir Tes

Lakukan aktivitas “melempar bola melengkung dari atas kepala dengan satu tangan (kanan dan kiri), dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan menggunakan bola kecil secara berkelompok”. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerak (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerak (penilaian produk).

2) Petunjuk Penilaian

Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.

3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar penilaian).

Nama :Kelas:

No Indikator

Esensial Uraian Gerak Ya

(1) Tidak

(0)

1.Posisi dan Sikap Awala. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

2.Pelaksanaan Geraka. Kedua kaki ikut memberikan kekuatan mendorong.

b. Badan dicondongkan ke depan.

c. Kedua lengan diayun lurus ke depan

d. Pandangan mata tertuju pada sasaran.

e. Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

3.Posisi dan Sikap Akhira. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4) Pedoman penskoran

a) Penskoran

o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

(1) Sikap Awalan Melakukan Gerakan

 Kedua kaki berdiri rileks dengan posisi melangkah.

 Badan sedikit dicondongkan ke depan dan berat badan terletak di antara kedua kaki.

 Lengan ditekuk ke belakang atas kepala.

 Pandangan mata ke arah datangnya bola.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

(2) Sikap Pelaksanaan Melakukan Gerakan

 Kedua kaki ikut memberikan kekuatan mendorong.

 Badan dicondongkan ke depan.

 Kedua lengan diayun lurus ke depan.

 Pandangan mata tertuju pada sasaran.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

(3) Sikap Akhir Melakukan Gerakan

 Posisi kaki belakang melangkah ke depan.

 Badan tetap condong ke depan.

 Setelah mengayun lepas lurus di depan atas kepala, dibantu dengan bantuan lecutan pergelangan tangan.

 Pandangan mata tertuju pada lepasnya bola.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

b) Pengolahan skor Skor maksimum: 15

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/S. Maksimum x 100

5) Lembar pengamatan penilaian hasil variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil secara berkelompok.

Penilaian hasil gerakan melempar bola melengkung dari atas kepala dengan satu tangan (kanan dan kiri), dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan menggunakan bola kecil secara berkelompok.

a) Tahap pelaksanaan pengukuran.

Penilaian hasil/produk variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola kecil, dengan cara:

• Peserta didik melakukan melempar bola melengkung dari atas kepala dengan satu tangan (kanan dan kiri), dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan menggunakan bola kecil secara berkelompok.

• Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang peserta didik.

• Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan jumlah melempar bola melengkung dari atas kepala dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan.

• Pengamatan dilakukan secara bergantian dalam kelompoknya.

• Jumlah melempar bola melengkung dari atas kepala dan menangkap bola dari arah depan dada dengan kedua tangan yang dicatat adalah hasil dari penilaian yang dilakukan. (selama 5 menit)

b) Konversi Nilai Produk

Perolehan Nilai Klasifikasi Nilai

…… > 16 kali Sangat Baik

13 – 16 kali Baik

8 – 12 kali Cukup

........ < 8 kali Kurang

b. Tes Kinerja Aktivitas Variasi dan Kombinasi Gerak Melempar dan Menangkap Bola.

1) Butir Tes

Lakukan aktivitas “melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping”. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerak (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerak (penilaian produk).

2) Petunjuk Penilaian

Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.

3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak

Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar penilaian).

Nama :_Kelas:

No Indikator Esensial Uraian Gerak Ya (1) Tidak (0)

1.Posisi dan Sikap Awala. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

2.Pelaksanaan Geraka. Kaki untuk menendang diayunkan ke belakang sebelum melakukan gerakan menendang.

b. Badan dicondongkan ke depan.

c. Kedua lengan ikut mengayun .

d. Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik

e. Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

3.Posisi dan Sikap Akhira. Kaki

b. Badan

c. Lengan dan tangan

d. Pandangan mata

e. Koordinasi gerakan

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4) Pedoman penskoran

a) Penskoran

o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.

(1) Sikap Awalan Melakukan Gerakan

 Kedua kaki berdiri rileks di samping bola.

 Badan berdiri tegak di belakang bola.

 Lengan rileks.

 Pandangan ke arah bola.

 Koordinasi gerakan kaki, lengan dan badan yang baik.

(2) Sikap Pelaksanaan Melakukan Gerakan

 tangan diayunkan ke belakang sebelum melakukan gerakan melempar.

 Badan dicondongkan ke belakang.

 Kedua lengan ikut mengayun .

 Pandangan mata bola.

 Koordinasi gerakan, lengan dan badan yang baik.

(3) Sikap Akhir Melakukan Gerakan

 Posisi melempar badan condong ke depan ke depan

 Lengan rileks.

 Pandangan mata tertuju pada lepasnya bola.

 Koordinasi gerakan lengan dan badan yang baik.

b) Pengolahan skor Skor maksimum: 15

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/S. Maksimum x 100

5) Lembar pengamatan penilaian hasil variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola.

Penilaian hasil gerakan melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

a) Tahap pelaksanaan pengukuran.

Penilaian hasil/produk variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola, dengan cara:

• Peserta didik melakukan melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

• Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan jumlah melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping.

• Jumlah melempar dan menangkap bola secara berpasangan di tempat, dapat dilakukan maju mundur sambil berjalan, berlari, dan menyamping yang dicatat adalah hasil dari penilaian yang dilakukan. (selama 5 menit)

b) Konversi Nilai Produk

Perolehan NilaiKlasifikasi Nilai

…… > 20 kaliSangat Baik

16 – 20 kaliBaik

10 – 15 kaliCukup

........ < 10 kaliKurang

Pengayaan dan Remidial

5. Pengayaan

Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.

6. Remidial

Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remidial dilakukan dengan cara menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.

5. Refleksi Peserta Didik

Pada setiap akhir topik dan di akhir pembelajaran peserta didik ditanya tentang:

a. Apa yang sudah dipelajari.

b. Dari apa yang sudah dipelajari, apa yang sudah dikuasai.

c. Kesulitan-kesulitan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola)..

d. Bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang peserta didik alami/ temukan dalam melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola).

Contoh Format Refleksi:

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak menendang dan menahan bola, peserta didik diminta untuk merasakan bagian tubuh mana saja yang digunakan untuk melakukan gerak tersebut, atau otot apa saja yang terasa berkontraksi. Peserta didik diminta untuk memberikan tanda (√) pada kolom yang disediakan oleh guru. Peserta didik diminta menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-

kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola. Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

No

Aktivitas Pembelajaran Pengamatan Pembelajaran

Tercapai Belum Tercapai

1.Aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola yang dilakukan secara individu atau berkelompok.*)

2.Menunjukkan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong Royong dalam proses pembelajaran variasi dan kombinasi gerak melempar dan menangkap bola.*)

.

6. Refleksi Guru

Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan perlakuan kepada peserta didik, apakah remidial atau pengayaan. Remidial dan pengayaannya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:

a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?

b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola,)?

c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola)

d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola)?

Tanggal : .................................................................

Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................

Nama Peserta didik : .................................................................

Fase/Kelas : B / IV

9. Panduan Umum

a. Pastikan kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas pembelajaran.

b. Ikuti gerak pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru untuk menghindari cidera.

c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.

d. Selama kegiatan pembelajaran, perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.

e. Selama kegiatan pembelajaran didampingi oleh guru.

10. Panduan Aktivitas Pembelajaran

a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 20 siswa.

Lakukan aktivitas pembelajaran variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola, melempar dan menangkap bola), dalam satu kelompok sesuai dengan perintah guru.

b. Perhatikan penjelasan berikut ini:

Lakukanlah variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif (melempar dan menangkap bola), dalam aktivitas pembelajaran permainan bola kasti secara sederhana.

Isilah lembar kerja resiprokal berikut ini !

Lembar Kerja (Work Sheet)

Nama Pelaku I : …………………….. Nama Pelaku II : ……………………..

Materi : Variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif ( melempar dan menangkap bola).

Pelaku : Lakukanlah permainan bola kasti secara sederhana.

Aktivitas dilakukan dalam waktu 20 menit.

Pengamat : Gunakan kriteria, berikan tanggapan kepada pemain/temanmu, dan catat aktivitas permainan bola kasti secara sederhana yang telah dilakukan temanmu.

Setelah 20 menit, dan bergantilah peran.

Catat berapa gerakan variasi dan kombinasi pola gerak manipulatif ( melempar dan menangkap bola), dalam aktivitas permainan sepak bola secara sederhana yang telah dilakukan temanmu!

Aspek Yang Harus Diamati Pelaku 1 Pelaku 2

1. Posisi badan tegak.

2. Lengan di ayun ke belakang.

3. Melempar bola yang baik.

4. Menangkap bola yang baik.

5. Kembali posisi awal.

JUMLAH

11. Bahan Bacaan Peserta Didik

a. Gerak dasar dalam pendidikan jasmani. Untuk membantu dalam mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.

b. Berbagai permainan sederhana yang berkaitan dengan gerak dasar manipulatif.

12. Bahan Bacaan Guru

a. Pengertian gerak dasar manipulatif.

b. Bentuk-bentuk gerak dasar manipulatif.

c. Bentuk-bentuk variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif.

d. Manfaat dari melakukan variasi dan kombinasi pola gerak dasar manipulatif bagi tubuh.

e. Bentuk-bentuk permainan gerak dasar manipulatif dalam permainan sederhana.

• Gerak manipulatif: gerakan yang dilakukan oleh anggota tubuh dengan menggunakan suatu objek, seperti melempar dan menangkap bola kecil.

• Melempar bola adalah gerakan memindahkan bola dengan menggunakan satu atau dua tangan ke suatu sasaran, dengan cara diayun.

• Menangkap bola adalah gerakan menghentikan sebuah laju bola dengan mengambilnya dengan kedua tangan atau satu tangan.

• Menendang bola adalah gerakan memindahkan bola dengan menggunakan kaki dari satu titik ke titik lainnya yang menjadi sasaran..

• Variasi gerak adalah satu jenis gerak dilakukan dengan berbagai cara.

• Kombinasi gerak adalah beberapa jenis gerakan dijadikan satu kesatuan/rangkaian gerak.

• Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin diwujudkan melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “Karakter serta kemampuan esensial apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan terus-menerus oleh setiap individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia dini hingga mereka menamatkan sekolah dasar?”

• Keterampilan gerak adalah gerakan-gerakan dasar dalam olahraga yang dilakukan dengan satu teknik, kemudian gerakan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Untuk menjadi seorang olahragawan diperlukan keterampilan gerak yang baik agar dapat mencapai prestasi.

• Gerak dasar: Suatu pola gerakan yang mendasari suatu gerakan mulai dari kemampuan gerak yang sederhana hingga kemampuan gerak yang komplekss, seperti: gerak dasar (berjalan, berlari, melompat, dan melempar).

Memeriksa dan Menyetujui, Kepala SDN Kabongan Kidul

SUHARYANTI, SPd .SD.

NIP.19661106 198806 2 001 Rembang, Januari 2024 Guru Mata Pelajaran

SANURI,S.Pd.

NIP.19731202 202221 1 001

LAMPIRAN 5 : FOTO SIKLUS 2

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post