Seuntai harapan Untuk Pahlawan tanpa tanda jasa menjelang hari pahlawan
"Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya",. itulah penggalan syair dalam Lagu Indonesia Raya yang ditulis oleh pendahulu bangsa ini. Lewat penggalan syair tersebut kita memahami jalan pikiran pendahulu bangsa ini bahwa mereka adalah Agamais dan negarawan sejati yang sangat paham tentang hakikat pembangunan yang sesungguhnya yang dapat mengantarkan kepada kemakmuran bangsa, yakni pembangunan yang mengedepankan jiwa dari pada pembangunan raga.
Lebih setengah abad silam para pendahulu bangsa ini bertarung merebut kemerdekaan. Mereka rela mengorbankan segalanya demi sebuah asa dan cita-cita yaitu merdeka. Sebut saja Bung Tomo bersama pasukannya dalam merebut kota Surabaya yang diabadikan menjadi hari pahlawan setiap 10 November, yang terdengar hanya pekikan Allahu Akbar dan semboyan Merdeka atau mati!. Kalimat inilah yang terulang-ulang hingga kemenangan jatuh di tangan para pejuang kita. Begitu juga kisah Jenderal Soedirman Sebagai bapak TNI yang juga dikenal dengan jenderal santri, yang rela hidup bergerilya meski harus ditandu (karena Sakit). Dalam sejarah disebutkan bahwa mereka saling memberi semangat setiap bertemu dengan semboyan Merdeka atau mati. Apa arti dan makna dari ungkapan Merdeka atau mati?. Ungkapan merdeka atau mati artinya hakikatnya bahwa tujuan mereka berjuang adalah demi kepentingan bangsa dan negara yang jauh dari tendensi politik, ambisi pribadi atau kelompok serta . Dari mana lahir semangat dan idealisme mereka sehingga dengan mudahnya mereka mengorbankan harta, waktu, bahkan jiwanya?. Model bagaimana pendidikan yang mereka tempuh sehingga mereka memiliki semangat berkorban dengan tulus ikhlas tanpa ada udang di balik batu? Darimana semua itu? Padahal dulu mereka belajar di sekolah – sekolah seadanya. Bahkan ada di antara mereka belajar di Sekolah yang menerapkan kurikulum buatan Penjajah bahkan sekolah penjajah ( Soekarno dan Hatta). Mereka tidak pernah sekolah dengan kurikulum seperti saat ini . Sekolah tempat mereka menimba ilmu belum semegah sekolah hari ini. Guru -guru mereka belum pernah menghayalkan akan ada namanya tunjangan sertifikasi. Mereka lahir dari sekolah yang belum mengenal Silabus dan RPP. Akan tetapi Tinta emas mengukir abadi dalam sejarah akan ketulusan mereka mengorbankan jiwa raga demi sebuah asa dan cita-cita merdeka. Yang jelasnya para pendahulu bangsa ini memiliki semangat dan pengorbanan begitu besar tidak lahir begitu saja, tetapi tentu lahir dari tangan para Pendidik yang sungguh-sungguh di zamannya yang senantiasa mendidik dengan "Kurikulum Berbasis Agama (KBA)".
Mari kita kembali menyimak penggalan syair diawal tulisan ini" Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya", Agar menjadi bahan renungan dan sekaligus pedoman buat kita yang mendapat gelar kehormatan di negeri ini " Pahlawan Tanpa Tanda Jasa",. Olehnya itu, sebagai pendidik janganlah bosan – bosannya kita tanamkan hal-hal yang berkaitan dengan agama dan keimanan kepada anak-anak kita. Agar kelak ketika mereka menjadi pemimpin bangsa ini, atau paling tidak terjun ke masyarakat, mereka bekerja bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi demi kepentingan Bangsa dan Negara
Kepada para guru dengan gelar kehormatan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa(mungkin ini istilah dulu). Kita semua paham dan sadar akan kondisi bangsa kita yang mungkin tidak seindah yang dicita-citakan pejuang yang telah mendahului kita. Kitapun tidak boleh hanya mengeluh dan putus asa. Lebih baik menyalakan lilin kecil dalam kegelapan dari pada mengutuk kegelapan" . Semoga tulisan yang sederhana ini adalah bagian dari lilin kecil yang mendapat percikan api untuk ambil bagian dalam meminimalisir kegelapan. Wallahu a’lam bissawab.
#Tantangan menulis 60 hari
#tantangan menulis hari ke-54
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar