sarah sabrina

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Jika kau tak suka sesuatu, ubahlah! Jika tak bi...

Selengkapnya
Navigasi Web
BENARKAH TAKDIR SELURUHNYA TELAH DITETAPKAN DI LAUHUL MAHFUDZ?

BENARKAH TAKDIR SELURUHNYA TELAH DITETAPKAN DI LAUHUL MAHFUDZ?

Takdir telah tertulis di lauhul mahfudz, lantas mengapa manusia banyak meminta pengharapan?. Pertanyaan itu yang banyak orang ajukan. Takdir telah ditetapkan oleh Allah, bukan berarti kita tidak berusaha dan tidak berbuat apapun dalam penetapan takdir yang Allah buat. Telah kita ketahui, mengimani takdir ada di urutan ke enam dalam rukun iman. Kita harus percaya pada takdir karna itu bagian dari keimanan kita kepada Allah SWT. Namun, mengimani takdir bukan berarti meniadakan kehendak dan kemampuan manusia untuk berharap dan berbuat. Karena manusia masih memiliki kehendak untuk merubah ataupun melakukan sesuatu. Allah lah yang berfirman bahwa manusia memiliki sebagian kuasa atas takdirnya. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman :

لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَاكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ رَبَّنَا …{286}

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya….”(QS. Al Baqarah:286)

Dalam ayat ini dijelaskan. Allah akan memberi pahala dari kebaikan yang diusahakannya. Dalam kata diusahakannya, bahwa jelaslah Allah memberikan keleluasaan manusia untuk berusaha membuat kehendak sendiri dengan apa yang manusia perbuat. harus kita ketahui, bahwa takdir terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Taqdir Mubram, yaitu ketentuan Allah yang mesti berlaku atas setiap diri manusia tanpa bisa dielakkan atau ditawar-tawar lagi. Contohnya : datangnya kiamat, jenis kelamin bayi yang akan lahir, jodoh, usia (kematian)

2. Taqdir Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang mungkin dapat diubah oleh manusia melalui usaha atau ikhtiar, jika Allah mengizinkan. Contohnya : kepandaian, kekayaan dan kesehatan.

Disini kita tau bahwa sebenarnya ketentuan Allah itu memungkinkan untuk kita ubah sendiri dengan Do’a dan Iktiar yang baik. Firman Allah:

يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh)”. (Q.S. Ar Ra’d:39)

Allah yang maha bijaksana menghapus yang layak untuk dihapus, dan menetapkan apa yang dia kehendaki untuk ditetapkan. Allah melakukan hal itu sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan yang dimiliki-Nya.

Wallahu a’lam bish shawab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kita jalani takdir yg telah digariskan

19 Dec
Balas

Paparan yang mantaps. Takdir sudah ditentukan, namun karena kita tidak tahu takdirnya maka harus berusaha. Sukses selalu dan barakallah fiik

22 Oct
Balas

Tentu bunda. Terimakasih telah berkunjung bun,wa iyyakum bunda..

23 Oct



search

New Post