"Anak saya nggak mau belajar. Main terus"

"Kayak nggak ada kerjaan aja. Kok main mulu?"

"Nggak capek apa kok main terus? Mending bantuin mama"

Itulah beberapa kalimat yang sering diungkapkan orang tua tentang perilaku anak yang suka bermain. Bahkan tak jarang orang tua melarang anaknya bermain dengan alasan tidak menghasilkan sesuatu. Yang bermanfaat (bagi orang tua).

Padahal melalui bermainlah anak belajar. Sebagaimana prinsip bermain sambil belajar yang digunalan satuan pendidikan anak usia dini.

Berdasarkan pengalaman dan teori yang dikemukakan banyak ahli pendidikan. Diantaranya Ki Hajar Dewantara yang memandang bahwa bermain bagi anak merupakan kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa bermain adalah hak anak. Maka sangat tidak bijak dan bahkan melanggar hukum apabila ada orang tua yang melarang anaknya bermain.

Seiring dengan perkembangan jaman yang juga mengembangkan pola pikir orang tua. Maka Pendidikan anak usia dini hadir sebagai wadah bermain yang terintegrasi bagi anak.

Kerjasama yang baik sangat diperlukan untuk mewujudkan kegiatan bermain sambil belajar itu berjalan lancar dan baik. Sehingga anak benar-benar merasa nyaman dan aman bermain sambil belajar.

"Percayakan dan dukung serta awasi kegiatan anak bermain dimanapun berlangsung" itulah pesan penting bagi orang tua.