Setelah acara tahlilan dan pengajian 7 hari bapak. Masih ada waktu tersisa satu hari untuk kami berada di kampung. Saat ini sedang musim tanam padi. Orangtua kami yang notabene petani telah bersiap untuk ikut musim tanam. Lahan yang dimiliki tidak terlalu besar. Hanya berupa tegal. Yang digarap sendiri. Kamipun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Kami sekeluarga ikut ke tegal untuk membantu ibu menebar bibit dan membuat galangan serta menyedot air yang ada di tegal dengan menggunakan diesel. Berbagai bekal makanan kami bawa. Mulai dari nasi beserta laum pauk sampai buah-buahan berupa es rujak. Setelah matahari mulai meninggi. Kami segera menyapa dan melahap bekal yang dibawa. Nikmatnya nasi dan sambal teri sangan nyammi... Segernya es rujak buah sangat pas sebagai pelepas lelah. Anak-anak tak mau ketinggalan. Selesai makan mereka melanjutkan perburuan. Hari ini mereka berburu kul atau keong sawah dan yuyu atau kepiting sawah. Tidak berapa lama terdengar suara panggilan shalat berupa adzan yang di kumandangkan. Kamipun segera memenuhi panggilan itu dan menyudahi kegiatan setengah hari ini. Tegal si mbah 10 04 2018