Perkenalan dengan beliau diawali dari gurusiana. Karya-karya beliau selalu saya nikmati. Banyak ilmu dan pengetahuan yang saya dapatkan.

Saat berkunjung ke Jawa Timur saya ingin bertamu kekediaman beliau. Yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kediaman orangtua. Namun kondisi kesehatan anak-anak membuat saya tak bisa melakukan kunjungan itu.

Kenapa harus ketemu beliau? Mungkin itu yang ada dalam pikiran anda. Memamg usia kami terpaut jauh. Tapi tujuan kami sama. Kami ingin berliterasi. Beliau belum sepuh tapi tidak cukup belia dibanding saya. Perbedaan usia tak menjadi kendala. Berbagai topik pembicaraan kami selalu nyambung walau hanya sebatas sms atau wa.

Saat di juanda beliau menelpon. Sayapun menerimanya namun tak bersuara. Saya coba telpon balik namun tak tersambung. Akhirnya sayapun memasuki waiting room dan sesaat sebelum boatding pass saya melihat rombongan berkaos merah. Ternyata itu adalah rombongan beliau. Namun sayang. Saya mengetahui itu saat telah berada di tanah kelahiran.

Keinginan saya untuk berliterasi terus menggeliat. Hingga muncul buku perdana. Dan saat menanti ISBN buku pertama terbit saya mendapat isbn untuk buku kedua. Perasaan semakin gak karuan. Berulang-ulanh saya baca pdf final buku saya. Rasa hati ini semakin tidak karuan. Dan akhirnya menyebabkan semangat menulis di gurusiana menyurut.

Namun pak Syaihu terus menyemangati. Setiap tulisan beliau selalu beliau share ke saya. Dan hari ini beliau mengingatkan saya akan pentignya menulis di gurusiana.

Terimakasih pak Syaihu.

Telah mengingatkan saya untuk selalu nge block di gurusiana.

Semoga bapak sehat dan sukses selalu

Jelang dzuhur di rumahku

26 03 2018