Hari ini pak komandan atau Ceo media guru mengirim statement di grup FB Media guru. Pada kiriman awal beliau mengingatkan atau memberi kode keras pada istri yang memamerkan kehebatannya di sertai membuka kelemahan suami. Hal itu sangat tidak pantas bagi siapapun. Karena yang namanya suami istri saling melengkapi. Sejelek apapun. Sekurang atau selemah apapun suami. Maka istri harus menghormati. Dan itu merupakan perintah Tuhan. Dan tidak ada tawar menawar. Kecuali anda (istri) siap dibakar dalam api yang berkobar (neraka).

Tulisan berikut yang ditulis beliau adalah tentang mantan. Rupanya ada seorang istri(lagi) yang mengirim naskah tentang mantannya. Namun suami tidak terima dan tidak mengijinkan untuk diterbitkan. Berbagai komentarpun bertebaran dikolom komentar.

Setelah membaca semuanya. Saya menyimpulkan bahwa tujuan tulisan tersebut merupakan peringatan bagi siapapun untuk berhati-hati dalam membuat karya sastra. Memang, ada istilah bahwa sastra itu merdeka. Tetapi jangan sampai ada yang terluka. Itu makna merdeka sebenarnya.

Maaf pak Ihsan kalau ada yang salah.

Saya hanya coba membuat tulisan. Dan sepertinya cukup sulit membuat tulisan yang tidak berkaitan dengan orang lain.

Itulah salah satu hal yang membuat saya vakum jadi gurusianer.

Arena rebana, 13 03 2018