Jam telah menunjukkan pukul 7 pagi, aku bergegas melihat wa yang mungkin masuk, tiba-tiba terlihat wa gurup sejarah yang dikirim oleh kawan alumni sejarah Unsyiah Ibu Nurasiah yang juga sebagai ketua jurusan sejarah pada FKIP Unsyiah, undangan tentang kuliah umum dengan pembicara Dr. Restu Gunawan M.Hum. Selanjutnya saya meminta izin kepada Bapak Hamdani Kepala SMA Negeri 1 Bireuen untuk mengikuti kuliah umum dan beliu memberikan izin kepada saya untuk berangkat ke Banda Aceh yang lumayan jauhnya sekitar 220 KM.

Tepat pukul 9 acara dimulai oleh pemateri yang dipandu oleh Bapak Mawardi yang kita kenal Kepala Pusat Dokumentasi Informasi Aceh , dalam proses materi yang diberikan hampir 2 jam penulis mengambil kesimpulan yaitu peran data sajarah sebagai investasi.

Maka dalam tulisan singkat ini penulis mengangkat topik diatas penting untuk dikaji data sejarah sebagai investasi masa depan. Sebagai mana proses belajar sejarah adalah sebagai proses peradaban yang lahir akibat dari dampak kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang untuk kemajuan kehidupan manusia, saya teringat sekali ketika tahun 1995 Almarhum Bapak Rushdi Sufi memanggil saya untuk mengetik ulang naskah tentang sejarah Iskandar Muda untuk dibahas dalam seminar di Jakarta proses perdagangan antara Aceh dan Eropa serta Asia dimasa lalu.

Sebagai mana penulis sebutkan diawal tulisan diatas bahwa peradaban yang maju ikut didorong oleh proses perdagangan dari proses penawaran dan permintaan pasar, sehingga Aceh pada masa Sultan Iskandar Muda berkembambang maju, semua ini tidak lepas dari peran Iptek pada masa tersebut.

Dalam konteks kesejarahan dinamika kemajuan peradaban kebudayaan langkah yang sudah ada sebaiknya dicatat dan dikembangkan lagi, sayang kita kurang menulis dan mencatat sehingga batas kemajuan yang ada hilang kembali, untuk itu data sejarah harus disharing dengan praktisi ekonom dan pengambil kebijakan contohnya melihat bangsa Jepang melihat prospek masa depan dari sejarah masa lalu yang melekat pada kebudayaan hari, maka orang Jepang setiap memulai produk mereka cenderung melakukan riset sejarah dan budaya, hal ini tercermin ketika salah satu perusahaan otomotif Tayota membangun prototip mobil keluarga Indonesia, yang mereka pertama mereka lakukan adalah memahami cara dan budaya hidup Bangsa Indonesia yang gotong royong dan kekeluargaan sehingga begitu mobil Tayota kijang diluncur kepasar yang terjadi booming pasar sehingga pembeli harus inden. Inilah adalah sebatas contoh ketika informasi sejarah dan budaya menjadi data dan diolah menjadi investasi dan kita sangat kaya akan hal-hal yang saya sebutkan diatas, maka Soekarno berkunjung ke Rusia, Presiden Rusia bangga menjeleaskan tentang kekayaan dan teknolgi maka Sukarno bangga menjelaskan tentang Indonesia satu-satunya negara di dunia yang kaya akan tradisi hidup dan budaya.

Demikian saja tulisan singkat ini mudah-mudahan menjadi pendorong proses ekonomi tentang belajar sejarah dilihat dari sisi investasi karena data sejarah menjadi hal yang sangat penting sekali diera melinial maka saya ajak rekan-rekan sejarah untuk membuat kepentingan sejarah menjadi modal kebangkitan ekonomi bangsa, mudahan-mudahan ada bank data yang bisa kita gunakan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kita dimasa depan.