Kasus positif covid omicron pada awal pekan ini di Jakarta 1.739 orang. Dua per tiganya karena transmisi ke luar negeri, sisanya transmisi lokal. Bagi yang pernah terpapar corona varian apapun, bila tepapar varian omicron sekarang ini gejalanya tak seberat corona di awal munculnya.

“Omicron ini yang aku rasain memang tenggorokan awalnya panas banget,” kata salah seorang pasien omicron.

“Ini sekarang dia nyerangnya pendek. Kalau dulu kita sampai sakit dada, hilang penciuman, nafsu makan. Kalau ini agak beda, batuk sedikit, kayak sakit flu berat gitu lo. Tapi nggak hilang penciuman, nggak hilang nafsu makan, nyium minyak kayu putih pun semua bisa,” katanya lagi.

Demam yang dia rasakan pun tidak terlalu parah. Dulu saat terkena Covid-19 pertama, suhu tubuhnya lebih dari 39 derajat Celcius. Tapi kali ini hanya sumeng, meriang saja, tidak panas.

“Memang agak sedikit ringan gejalanya, waktunya juga nggak panjang. Lekas sembuh. Mudah recoverynya. Istirahat cuku, makan yang bergizi, dan minum vitamin,” tambahan info dari pasien omicron ini.

Namun, ini mungkin bukan karena virusnya yang tidak ganas, melainkan karena mereka sudah menjalani vaksinasi Covid-19 lengkap dan umumnya sudah pernah terinfeksi covid sebeumnya.

Dari jumlah total kasus positif di Jakarta, total orang yang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 97,4%. Sedangkan lainnya meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%. Itupun yang meninggal umumnya memiliki komorbid penyakit berat yang memang sulit disembuhkan.

Jadi, realistis sajalah menghadapi penyakit covid varian omicron ini. Jangan terlalu ‘parno’ deh. Biasa saja. Seperti sakit flu yang memang mudah menjangkiti siapa pun yang sedang kondisinya kurang fit. Istirahat cukup, minum vitamin, dan makan yang cukup akan mudah mengusir pergi itu virus yang namanya flu. So, jangan mudah ditakut-takuti dengan segala macam propaganda yang terkait virus covid ini. Santuy laaah…

Wallahu a'lam. Tabik.

Depok, 24 Januari 2022.