Pemindahan ibukota Jakarta ke Penajam-Kalimantan Timur, banyak menuai kritikan. Menurut Rizal Ramli, pengamat politik, mengatakan, “Di Penajam ada peristiwa apa, dibanding Jakarta? Washington itu sebagai ibukota, karena disitulah tempat diproklamasikannya Kemerdekaan Amerika. Di Jakarta, tempat proklamasi di Jl. Pegangsaan Timur, dan semua tempat-tempat bersejarah ada disini. Mau dibawa kemana Ibukota Negara ini?

Mempelajari prototype komunis, pembangunan sebuah kota pasti dilengkapi dengan real estate-nya. Harganya tak ada yang murah. Setelah jadi, siapa yang mau pindah ke Penajam? Lagi-lagi bangsa Cina yang mau untuk pindah menempati. Mereka tak akan balik lagi ke Negara yang berpenduduk dua milyaran itu.

“Jujurlah Pak Jokowi, itu Ibukota buat siapa? Jangan-jangan dipersiapkan Ibukota Beijing Baru”, lanjut pak Rizal Ramli.

Yayat Sudarajat, ketua Badan intelijen strategis (BAIS), dan juga telah berpengalaman di atase beberapa negara, menyikapi bahwa tenaga kerja yang datang dari Cina adalah tentara terlatih dari bangsa Han. Kedatangan mereka seperti invasi besar-besaran bangsa Han ke Indonesia. Indonesia membangun infrastruktur pun harus dengan pressure satu paket dengan tenaga kerjanya. Ada apa ini..?

Taufik Bahauddin, SE. Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, mengatakan, “Pergerakan datangnya tenaga kerja Cina ke Indonesia seperti cara kerja PKI gaya baru. Dipersiapkan dengan rapi, memasuki semua lini, baik sektor politik, ekonomi maupun angkatan darat, laut, dan udara. Rakyat Indonesia terlena, dianggapnya biasa saja. Ada yang tahu dan ‘berteriak keras’ sedikit ditangkap. Mengingatkan dianggap memberontak. Bila memang masih cinta NKRI, seharusnya ada tindakan tegas dan terlihat keberpihakannya.”

Pertahanan Indonesia selangkah lagi dalam genggaman bangsa cina. Kekuatan tinggal di masyarakat, dunia pendidikan dan pesantren-pesantren. Pemerintahan dan angkatan sudah disusupi komunis. Tinggal sedikit yang masih pro NKRI. Tahun 2020 saja, menurut info dari Universitas Tan Hana Dharma Mangrwa, jumlah tentara cina yang notabene adalah tenaga kerja cina sudah melebihi jumlah seluruh tentara angkatan darat. Bagaimana dengan kita rakyat sipil??

Wallahu a'lam. Tabik.

Depok, 23 Januari 2022.