Belakangan ini kita sering mendengar bahwa gampang sekali kena Omicron. Yang dekat-dekat dengan yang “terpapar omicron” akan mudah menularkan. Jadi, meskipun kita sudah di vaksin maupun di booster, terpapar omicron adalah hal yang biasa.

Gejala bila terpapr omicron pun tidak sedahsyat sewaktu masih varian delta atau alfa. Sejak saat itu, gejala omicron hanya batuk-batuk sedikit, kering terasa di leher, flu berat, hidung meler, kadang disertai sakit kepala, dan kadang terdapat deman. Gejala seperti hal tersebut, sejak zaman dahulu adalah gejala flu dan batuk.

Berobat karena omicron pun hanya diberikan vitamin B dan C, obat flu dan batuk. Serta ditambahkan surat istirahat dokter. Kalau tdak ada acara swab PCR, maka kita biasanya hanya menganggap hal tersebut adalah penyakit flu berat. Suara kadang bindeng sedikit.

Bila kita terpapar covid omicron. Jangan terlalu risau. Ini seperti flu berat, disertai batuk. Segera istirahat dengan tidur yang cukup. Mengkonsumsi vitamin (terutama virtamn B dan C) dan siapkan obat deman bila ada. Kondisi ini sudah biasa kita alami sebelum boomingnya penyakit corona. Isoman untuk orang yang terpapar pun hanya 5 hari saja, bukan 14 hari.

Sudahlah, jang terlau parno dengan omicron. Dia gak apa-apa tak mematikan. Tapi tolong, kita menyikapinya dengan bijak, dan tetap mentaati protap covid yang 5M itu, memakai masker, Mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan Menghindari kerumunan.

Wallahu a’lam. Tabik.

Depok, 21 Februari 2022.