Kurikulum ini awalnya dimulai dengan nama Kurikulum Sekolah Penggerak, kemudian berubah menjadi Kuriklum Prototipe melalui info broadcast Merdeka episode 7 oleh mas Menteri. Lalu menjelang akhir bulan Februari 2022 menjadi Kurikulum Merdeka dengan broadcast-nya Merdeka episode 15.

Menurut Mas Menteri, pada Kurikulum Merdeka, tidak ada lagi program peminatan IPA dan IPS atau Bahasa, dalam penjurusan di SMA. Peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya, di luar mata pelajaran wajib yang harus diikutinya. Sedangkan guru bisa mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik masing-masing.

Bagi sekolah, di berikan kewenangan untuk memilih, mengembangkan dan mengelola kurikulum. Kurikulum yang dipilih ini dapat menggunakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didiknya. Pada pembelajaran ini pun memasukkan kegiatan proyek (Project activity) sehingga memberikn kesempatan luas kepada peserta didik mengeksplorasi secara aktif isu-isu aktual seperti lingkungan, Kesehatan, dan karakter.

"Berarti dia tidak terkotak-kotak pada IPA atau IPS saja. Mereka bisa memilih pelajaran sebagian IPA sebagian IPS, seperti yang sudah dilakukan di banyak program-program kurikulum internasional dan di negara-negara maju," ungkap Nadiem Makarim saat meluncurkan program Kurikulum Merdeka.

Kurikulum yang dipilih ada tiga opsi, yaitu opsi pertama, menggunakan Kurikulum 2013 secara penuh, karena belum siap mengubah kurikulumnya; Opsi kedua, menggunakan kurikulum 2013 yang disederhanakan, atau sering dikenal dengan Kurikulum darurat. Kurikulum ini hanya mengambil materi-materi yang esensial saja. Dimana kurikulum ini diterapkan saat pandemi kemarin; Opsi ketiga, menggunakan kurikulum Merdeka, yang baru saja diluncurkan oleh Mas Menteri Nadiem Makariem.

Sebagian besar istilah dalam Kurikulum Merdeka ini adalah basic dari Kurikulum 2013, yang berganti baju. Istilah pertama yaitu Capaian Pembelajaran (CP) pada kurikulum 2013 dikenal dengan KI / KD (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar). Sama seperti KI / KD, pada CP ini juga disampaikan, alias given. Oleh karena itu, dalam pembelajaran kita mengikuti apa yang tertuang dalam CP, yang menjadi target pembelajaran kita.

Istilah kedua, yaitu TP / ATP kepanjangan dari Tujuan Pembelajaran dan Alur pencapaian Tujuan Pembelajaran. Dalam hal ini TP/ATP sebagai direction, penunjuk arah dalam mencapai goals pembelajaran.

Istilah ketiga adalah Modul Ajar. Dalam Kurikulum 2013, Modul Ajar ini sangat dikenal dengan istilah RPP (Rencana Pencapaian Pembelajaran), baik itu RPP lengkap ataupun RPP Satu Lembar.

Ketiga Istilah di atas ini istilah yang harus dipegang erat dan terkait erat dengan Pendidik, sebagai pemegang peranan dalam pendidikan. Menurut mas Menteri, “Tugas Guru adalah tugas mulia sekaligus tugas tersulit. Guru ditugasi membentuk masa depan, namun sering dibebankan tugas bertumpuk dan melelahkan. Ingin membantu murid yang kesulitan, tetapi waktunya habis untuk mengerjakan pekerjaan administratif.”

(Bersambung…)

Depok, 16 Maret 2022