Sarinah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
LAMPET OMBUS_OMBUS YANG NGANGENIN

LAMPET OMBUS_OMBUS YANG NGANGENIN

LAMPET OMBUS-OMBUS YANG NGANGENIN

Oleh SARINAH

Ombus-ombus makanan khas batak, tapi selalu di buat mamakku saat ada acara yasinan di rumah. Aku paling suka makanan ini. Karena saat di makan butuh konsentrasi ekstra dan melumatkannya dengan hati , agar makanan saat masuk ke dalam mulut tidak berhamburan keluar bersamaan dengan kata-kata yang keluar dari bibir kita. Maka jangan makan ombus-ombus sambil cerita apalagi tertawa. begitu ombus-ombus masuk ke dalam mulut diamkan sejenak di rongga mulut kita. Saat berdiam di rongga mulut beberap, timbul rasa yang khas begitu gula yang manis berpadu dengan gurihnya kelapa beserta tepung beras yang alami. Enzim yang ada di mulut menjadi penyedap dalam menikmatinya.

Ombus ombus terbuat dari tepung beras dicampur dengan kelapa parut. Daging kelapa yang diparut sebelumnya telah di buang kulit hitamnya. Sehingga putih kelapa parut menyatu dengan warna tepung beras. Jadi tambah gurih rasanya. Diaduk dengan sedikit gula putih. Dan sedikit garam. Warna Putih yang alami jadi warna kesukaaanku.

Semua bahan diaduk hingga tercampur rata. Kemudian ambil kain bersih berbentuk segi empat. Letakkan tepung yang sudah tercampur rata di atas kain kemudian dibungkus dan dikukus. Setelah 30 menit diangkat. Letakkan dalam baskom. Bungkus tepung yang sudah dikukus dengan daun pisang yang sudah disiapkan. Bungkus berbentuk kerucut jangan lupa letakkan potongan gula merah di dalamnya. Kemudian kukus kembali lebih kurang 20 menit. Setelah daun pisang layu dan berubah warna kue ombus-ombus siap diangkat dan disantap. Kalau sudah begini aku nggak sabar menunggu lagi. Cepat kuambil satu, buka daun pembungkus agar cepat dingin. Untuk siap meluncur ke lidah yang bergoyang menikmati rasa ombus-ombus. Apalagi menyantap ombus-ombus ditemani dengan secangkir teh.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kue yang enak. Tetapi sekarang jarang orang menjualnya. Makanan tradisional ini masih bisa dijumpai di kampungkampung.

16 Feb
Balas

iya bu sekarang memang langka, kalah dengan jajanan bakso, sosis dan sejenisnya. Salam kenal bu...

16 Feb

Kalau di jawa namanya iwel2, bahannya sama bentuknya yang berbeda bun

16 Feb
Balas

Betul bunda. Saya tadi juga mikir, ini semacam iweliwel. Acara pengingat. Umur bayi pasti buat ini

16 Feb

Kalau di sumatera utara bun, selalu di sajikan dalam acara pernikahan adat batak.

16 Feb
Balas



search

New Post