Waduh! Kelebihanku apa ya? Selama ini tak terpikirkan. Banyak teman yang mengatakan kalau aku itu sabar bahkan 'terlalu'. Apakah itu kelebihanku?

Di tempatku bertugas SMK Negeri 5 Medan, di samping sebagai guru aku mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala bidang kurikulum. Badai besar selalu terjadi di awal tahun ajaran dalam hal roster. Mulai dari permintaan tidak masuk kelas pada hari tertentu sampai jangan masuk jam pertama atau terakhir.

Aku masih ingat seorang rekan guru yang usianya lebih muda menemuiku dengan marah-marah, “kenapa kakak buat aku masuk hari Selasa, kan sudah kubilang aku gak bisa" ujarnya sambil menggebrak meja.

Aku terdiam dan malu karena pada saat itu kami di loby dan ramai orang. Meskipun aku sudah meminta maaf tetap saja dia marah-marah. Tak lama datang rekan guru yang usianya di atasku berkata, "kamu yang sopan kalau bicara, ibu inikan sudah minta maaf, kenapa masih ngotot?"

Untuk menghindari perdebatan lebih lanjut kuajak guru tersebut ke ruangku. Kupersilahkan dia duduk lalu memberinya air minum. Setelah dia tenang aku berkata, "sekarang ceritakan kenapa adek sangat marah."

Lalu dia mengeluarkan uneg-unegnya tanpa nada tinggi marah-marah. Aku hanya menatapnya dan mendengarkan tanpa menyela. Setelah dia diam aku bertanya, "sudah cukup bicaranya?" Dia mengangguk.

Kubentangkan roster dan berkata, "Coba perhatikan guru mana yang dapat bertukar jadwal." "Ya kak nanti dicari, maaf ya tadi adek dah marah-marah." "Sudah dimaafkan", jawabku.

Setelah kejadian itu hubungan kami baik-baik saja.

Pertanyaannya,benarkah sabar kelebihanku?