Nyekar
Setahun sekali aku datang ke sini. Nyekar. Seperti yang dilakukan para peziarah yang lain. Sebuah tradisi yang kulihat banyak dilakukan orang-orang ketika menjelang Ramadan. Para peziarah datang ke pemakaman untuk mengunjungi orang tua, saudara, atau keluarga yang telah tiada. Mereka merapalkan doa dan menaburkan bunga di atas pusara. Mungkin itu salah satu cara bagaimana mereka menunjukkan rasa cinta dan bakti kepada orang-orang yang tak lagi dapat dikunjungi dengan pelukan dan bentuk kasih lain secara materi.
Aku melihat sekeliling. Suasana pemakaman cukup ramai. Para peziarah datang dan pergi. Penjual bunga di pintu gerbang pemakaman berseri-seri, meskipun hanya dipayungi matahari yang mulai tinggi. Setelah aku membeli bunga, aku pun segera mendatangi makam-makam itu. Pada setiap pusara, tak banyak yang kulakukan. Membacakan doa, menaburkan bunga, membersihkan daun-daun kering di atasnya, mengusap nisannya, lantas meninggalkannya.
Setelah yakin semua nisan tanpa nama di pemakaman itu kukunjungi, aku pulang. Nyekar ini selalu saja membuat dilema yang mengiris hatiku. Aku melakukannya karena aku sangat rindu dengan kedua orang tuaku yang tidak pernah aku tahu wajahnya, yang meninggalkanku saat aku masih berusia dua bulan. Aku hanya tahu konon katanya mereka dimakamkan di sini. Itu pun tanpa pernah kutahu yang mana makamnya. Harapku selalu sama. Semoga salah satu makam yang kudatangi itu adalah tempat terindah yang dihuni jasad orang tuaku.
Lebak, 11042021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih, Pak. Selalu menyemangati. Salam literasi kembali..
Ya Allah, kasihan ya sampai tak tahu orang tuanya dikubur dimana. Keren, Bun...
Terima kasih, Bun.. Sehat dan sukses selalu.
Nyekar, sebuah pentigraf yang keren. Semoga almarhum orang tua dalam surga-Nya. Aamiin. Sukses selalu, Bu Saroh.
Aamiin.. Terima kasih, Pak, atas doa dan apresiasinya. Salam sukses..