Penyesalan
Jam 07.30. Angka itu yang kulihat di handphone. Masih pagi, tetapi koridor rumah sakit sudah penuh sesak. Dan sepertinya justru aku yang kesiangan. Aku segera mencari informasi kepada petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk pendaftaran. Jawaban yang kudapat selaras dengan perutku yang menagih minta diisi. Ada waktu setengah jam lagi sebelum pendaftaran dibuka. Setelah mengucapkan terima kasih, aku segera meninggalkan petugas keamanan yang selanjutnya sibuk menjawab pertanyaan yang sama dari orang-orang yang senasib sama denganku. Langkahku bergegas menuju tukang bubur ayam di pinggir jalan.
Tepat jam delapan, aku kembali ke tempat antrean itu. Pintu yang hanya dibuka setengah, membuat para pengantre berjubel dan saling dorong. Aku memilih menyisi, menunggu situasi lebih lengang. Setelah kupastikan aku bisa masuk tanpa harus berdesak-desakan, aku segera menuju pintu masuk tempat pendaftaran. Di dalam, petugas keamanan menyapaku dan menanyakan tujuanku. Kemudian ia memberikan petunjuk sesuai yang kuperlukan. Lebih dari satu jam aku berada di tempat antrean ini. Sebuah novel yang kubawa cukup membantuku melupakan suntuk. Sampai akhirnya aku mendapatkan nomor untuk bisa masuk ruang yang kutuju.
“Ratna?” tanya dokter yang akan memeriksaku mengonfirmasi. Aku mengangguk. Sekali lagi dokter spesialis itu bertanya seolah meyakinkan dirinya sendiri. Aku mengangguk lagi. Aku melihat betapa terkejutnya ia mendapatiku menjadi pasiennya. Selanjutnya, aku merasakan kembali tatapan matanya yang hangat, seperti lima belas tahun silam. Aku tahu dia adalah laki-laki yang dulu telah kukhianati dan kulukai hatinya. Di dekatnya, hanya penyesalan yang kurasakan.
Lebak, 14042021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pentigraf yang menarik. Sukses selalu, Bu.
Terima kasih, Pak Edi. Salam sehat dan sukses ya, Pak..
Terima kasih, Pak Edi. Salam sehat dan sukses ya, Pak..
wow, coba sabar...jadi bu dokter, deh, heee....keren bunda...
Hehehe.. Begitulah, Bun. Kadang kita suka underestimate kepada seseorang. Ternyata dia jadi orang sukses dan kita hanya gigit jari. Terima kasih, Bun. Salam kenal dan salam literasi.
Mantap dan luar biasa 4 jempol....
Hehehe..Terima kasih. Tapi empat jempol kebanyakan.