Sebaris Cerita dalam Genangan Luka
“Aku rindu. Sungguh. Lelah sekali menahannya selama berpuluh tahun,” sebuah pesan singkat kukirim. Tanda centang dua pun membiru. Satu menit, dua menit, tiada juga balasan seperti harapanku. Kulirik jam dinding di kamar. Belum terlalu larut untuk membalas chat, pikirku. Mungkin ia sedang dibebani dilema. Namun, aku akan tetap menagih janjinya. Sebuah janji untuk menjemputku sebelum akhirnya kami dipisahkan takdir.
“Dulu kita berpisah. Tapi kita juga berjanji untuk bisa kembali bersama. Apakah kita akan mengingkari lagi janji itu?” tanyaku, persis saat jarum penunjuk waktu di handphone-ku berhenti di angka dua belas. Malam mulai larut. Dan aku masih saja menunggunya agar menuntaskan cerita malam ini denganku. Menjawab berjuta tanya dan asa.
“Aku pun memiliki rindu yang sama dengan perasaan yang tidak berubah selama puluhan tahun ini. Namun, aku tak punya cukup keberanian membawa cerita kita pada muara yang kita janjikan. Terkadang untuk bertahan pada sebuah ranting, akan ada ranting lain yang terinjak dan patah. Maafkan,” akhirnya sebuah pesan balasan kuterima. Aku terpaku. Bergeming dalam kepedihan yang menggenang di mataku. Ia telah sengaja melukis luka itu di hatiku. Ia, seorang laki-laki yang hingga kini masih kuharapkan sebagai pelengkap cerita hidupku. Tapi perlahan harus kulepaskan.
Lebak, 04062021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
ikut sedih...... kasian...penantian puluhan tahun, usia bertambah tua, tapi tidak jadi nikah....keren tulisannya....
Iya, Bu. Terima kasih atas kunjungan dan apresiasinya.