Saryati

Lahir di Kulon Progo 10 Maret 1967, Sebagai guru di SMP Negeri 1 Sukaresmi mulai tahun 1989 sampai dengan tahun 2012. Pada Bulan Oktober tahun 2012 tugas pertam...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perjuangan Hidup Seorang Perantau
Bagian ke-2

Perjuangan Hidup Seorang Perantau

Keluarga yang kami bangun berdua dengan hidup dalam kesederhanaan. Tahun kedua pernikahan, saya dan keluarga kecilku mendapat ujian dari Alloh, saya mengalami keguguran dan harus menjalani pengobatan yang cukup lama. Tepat pada tahun 1994 Alloh percayakan berikan Amanah seorang anak laki-laki yang selama kurang lebih tiga tahun pernikahan selalu menantikan buah hati. Kedua orang tua beserta kedua mertua bahagia dengan bertambahnya keluarga dengan lahirnya cucu.

Kelahiran anak pertama sengaja di Kulon Progo karena masih was-was dan pengen berkumpul bersama kedua orang tua. Usia kandungan masuk 8 bulan saya ambil cuti pulang ke Kulon Progo diantar oleh suami naik Bus Rajawali via Semarang sehingga turunnya di Surakarta, dari sana baru ke arah Jogja terus ke Kulon progo. Selang tiga hari kemudian suami pulang lagi ke Cianjur untuk kerja, sehingga waktu menunggu kelahiran dan proses kelahiran tanpa ada suami. Yakin Alloh maha menguatkan hambaNya, saya bersama kedua orang tua dan adik-adik, hubungan dengan suami waktu itu sangat jarang karena belum ada tekhnologi seperti sekarang, (Revolusi Industri 2.0). Jika diingat pada saat sekarang seprtinya "Rudet, komunikasi susah" tapi ternyata biasa-biasa saja.

Setelah anak berusia dua bulan , habis waktu cuti diboyonglah ke Cianjur diantar oleh Simbok dan tetangga yang nanti ngasuh anak saya selagi ditinggal ke kerja. Kala itu simbokku bilang" Kae mbak Dal nek kon momong thole dijak nang Cianjur gelem ra yo?? jajal tak takon" Akhirnya mau diajak ke Cianjur. Beberapa waktu Simbok di Cianjur tapi tidak lama karena kasihan Bapak di Kulon Progo dan pulanglah Simbok. Saya, suami belajar mengurus anak bersama mbak Dal.

Saya panggil anak pertama " Kakak" baru berusia 2 tahun kurang 4 bulan lahir lagi anak kedua. Walau saat itu dengan lahirnya anak kedua itu hampir semua tetangga, teman tidak percaya jika saya lahiran lagi anak perempuan. Banyak orang bilang" Aneh.. masa melahirkan, kapan hamilnya?" itu kalimat orang-orang yang datang ke rumah. Simbok juga datang dari Kulon progo walau tidak lama di Cianjurnya. Pada saat anak kedua lahir ini pula Alloh berikan Amanah kepada suami lulus CPNS. Alhamdulillah... Syukur tak pernah berhenti ku panjatkan atas semua 'nikmat yang Alloh berikan ke keluarga saya, semua sudah dalam rahasia dan ketentuan Alloh SWT.

Kami tinggal di rumah gadaian yang sederhana pula satu kamar, ruangan keluarga, dapur, hasil dari menjual perumahan di Samolo Cianjur. Kenapa dijual karena pada waktu ada sisa tanah, harus dibayar tetapi tidak bisa membayar sisa tanah sehingga terpaksa dijual. Bulan Ramadhan saya sekeluarga pulang kampung bapak saya berkata" Lha kowe kok malah gadai omah barang, po ora arep mulih" kekawatiran orang tua jika punya rumah tidak mau pulang menjenguk orang tua. Berusaha saya jelaskan kepada orang tua bahwa saya gadai rumah bukan artinya tidak mau nengok /pulang ke kampung tapi daripada uang setiap bulan sewa tidak kembali, jika digadai kan uang bisa kembali kalau tidak nantinya punya rumah sendiri. Jogja- Cianjur ditempuh paling lama 12 jam mesti bisa pulang, dan mengerti setelah ada penjelasan seperti itu. Sampai seperti itu baiknya orang tuaku ke anak-anaknya., waktu itu bapak saya sudah sakit.

Maafkan anakmu pak...mbok..., aku ga bisa membahagian bapak, simbok. bapak dipanggil Alloh saat anak-anakku masih kecil, dan simbok menyusul di tahun 2017. Saya tidak bisa merawat kedua orang tuaku saat sakit, adik-adikku yang merawat semoga Kedua ortuku tenang di sana jadi kekasih Alloh. kami anak cucu rukun, istiqomah, sehat dan berkah. Sedih.......air mataku netes tak terasa...

Al-Fatihah...

"Bersambung"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pokoknya membaca tulisan ibu, seperti membaca saya sendiri. Keren bu

25 Mar
Balas

Ini mengheningkan cipta pelan-pelan ya bu...besok lanjut lagi...hehehe. salut juga sama ibu Atjih terpopuler dapat bintang dan penghargaan banyak dari menulis seperti ibu Nuraeni hebaaatt

25 Mar

Makin keren saja tulisannya Nduk. Siap jadikan buku ya kalau sudah selesai

25 Mar
Balas

Makasih...mudah-mudahan ya bu...bimbing aku selalu. Ibu jg hebat

25 Mar

Alfatihah untuk almarhum dan almarhumah, yakinlah skenario hidup pasti baik

25 Mar
Balas

Ya bu...Aamiin..mkasih. di bagian ini bersrkhir berderai air mata....

25 Mar



search

New Post