Kebijakan Baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang digulirkan salah satu diantaranya adalah Guru Penggerak yang mencipkan Merdeka Belajar. Guru Penggerak adalah peluang guru untuk secara bebas berinovasi, kreatif dan mengekplore dalam pembelajaran sehingga siswa lebih bisa mengekplore juga kemampuan meraka masing-masing.  Sebagai pemeblajar yang mengutakan kebutuhan siswa dan menggerakkan siwa belajar dari apapun, dimanapun, dan melalui inovasi-inovasi.

Perubahan dalam proses pembelajaran itu adalah inovasi yang dikembangkan dari seorang guru penggerak Metode dan model pembelajaran yang harus diinovasi terus menrus karena antara materi yang satu dengan yang lain tidak bisa disamakan penggunaan Metode dan Model Pembelajaran. Tantangan seorang guru penggerak dalam menginovasi memetakan Kompotensi dengan metode serta model pembelajaran yang tepat. 

Analisis Kekurangan atau permasalahan tiap mata pelajaran akan berbeda. Kegiatan pemetaan dan analisis kompetensi itu dilaksanakan pada kegiatan SPMI di SMP Negeri 3 Cipanas yang saya sebut "NETCIS". Seperti yang telah ditulis dalam tulisan sebelumnya tentang Teamwork dalam managemen Perubahan setiap satu minggu satu kali kita shareing kekurangan, kesulitan dan permasalahan yang dijalankan siklus SPMI dalam mencari solusi dari maslah tersebut. Setiap guru mempunyai inovasi masing-masing sesuai dengan karakteristik Mata Pelajarannya. Tujuan dari mmencari inovasi, solusi itu agar KBM dapat meningkat kualitas maupun hasil pembelajaran tersebut, dengan KBM yang menyenangkan berbobot dan siswa benar-benar merasakan "Merdeka Belajar".

Salah satu dari semua mata pelajaran yang saya ingin angkat dalam tulisan ini adalah mata pelajaran Prakarya. Permasalahan yang terdapat dalam Mata pelajara Prakarya adalah : saat KBM berjalan di kelas dengan metode diskusi dan lain, sebagian besar siswakurang begitu antusias dan tidak bebas dalam menyampaikan ide dan hasil pemikirannya. Selain masalah tersebut juga ada masalah yang paling banyak yang sering dijumpai dimanapun yaitu Sampah Anorganik yang tidak bisa terurai hanya dibakar saja. Solusi untuk masalah tersebut dengan Mata Pelajaran Prakarya dikemas sedemikian rupa bahawa dalam Prakarya ruang lingkup materinya adalah "Kerajinan"

Kerajinan adalah suatu proses membuat dari bahan bekas baik itu lunak atau keras contoh dari Sterofoom, kertas dibuat kerajinan yang menghasilkan karya atau produk sebagai hiasan, tempat file dan dapat dimanfaatkan bahkan jika mungkin bisa dipasarkan sebagai Kewirausaan. Kegiatan Belajar seperti ini dilaksanakan di SMPN 3 Cipanas menyikapi Merdeka Belajar agar siswa dapat bebas mengekplore dan hasilnya harus ada presentasi dari cara pembuatan kerajinan tersebut.

Teringat pada waktu saya bertugas di sekolah sebelumnya metode ini dilakukan sebagai inovasi UKS yaitu " GEBER SANGU" Gerakan Bersama Sampah Guna, Inovasi dan harapan dari memoriku ini semoga juga bisa bermanfaat tertanam juga di SMPN 3 Cipanas dan sudah mulai dengan Gerakan memanfaatkan sampah lunak menjadi kerajinan hiasan atau tempat tisu, dan lain sebagainya.

Perubahan pada Standar Proses sudah mulai menjamur pada  mata pelajaran yang lain, harapannya Standar Proses mencapai SNP dan semboyan walau sekolah di Pinggir Gunung tapi Inovasi dan kualitas harus setinggi Gunung.

Semangat guru-guru Penggerak yang hebat..