#Tantangan GuruSiana Harike 65

Air mata seorang ibu memiliki banyak arti . Bisa berarti sebuah kesedihan, kebahagiaan atau sebuh kekecewaan. Ada banyak kisah berhikmah yang pernah kita dengar tentang deraian air mata seorang ibu.

Ummu Habibah, sejak anaknya masih kecil,ia selalu mendoakan dengan kalimat doa panjang dan deraian air mata . Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya: "Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaanMu. Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu. Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya. Peliharalah keselamatannya, panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, aamiin!". Doa dan air mata itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tumbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya, tapi kita pasti mengenal nama besarnya: Imam Syafii.

Ada juga kisah seorang ibu yang sempat menitikkan air mata tersebab kelalaian putra tercintanya . Sang Ibu belum juga merapal doa kekecewaan , hanya terbersit dalam hati disertai linangan air mata, mampu membuat ananda tercinta tertahan jiwanya saat menghadapai sakaratul mautnya. Tak mampu berucap “ Laa Ilaaha Illallah Muhammadurrrasululloh” . Padahal Siapa yang tidak mengenal Al-Qomah , sahabat nabi yang tak pernah meninggalkan shof pertamanya dalam sholat jamaah bersama baginda nabi. Al Qomah tak berpan absesn dalam majelis Rasululloh . Ia sangat gemar bersedekah . Ia juga sangat jujur dalam masalah keuangan dan timbangan. Tapipa yang terjadi ? hanya tetesan air matakekecewaan sang ibunda mampu menajdi penghalang antara dirinya dan Tuhannya . Semua amal baiknya seakan tertolak , tak bernilai disisi Robbnya . Dan dengan air mata keridhoan sang ibunda, akhirnya Al-qomah menghadap Allah dengan kalimat Thoyibah .

Sungguh dahsyat air mata dan doa seorang ibunda, maka selagi ibunda masih hidup janganlah sekalipun kita menumpahkan air mata kekecewaan dalam dirinya apalagi air mata kebencian . Setitik air mata yan tumpah dari perbuatan kita sama pedihnya dengan peluru yang menembus dada . Buatlah beliau tertawa bahagia maka keridhoan akan kita dapatkan. Selalu ingatlah bahwa Keridhoannya adalah keridhoan Allah jua .

Maka benarlah apa yang pernah baginda nabi sabdakan, saat seorang sahabat bertanya “ Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari)

Hormati ibumu … ibumu …ibumu . Karena kasih sayang dan perjuangannya takkan mampu kita bayar dengan harta benda . Hanya satu yang dapat menggantikannya yaitu BAKTI seorang anak kepada ibu bapaknya .

Pamulang 14 April 2020