#Tantangan GuruSiana Hari ke 60

Masih ingat kisah Abrahah yang menyerang Ka’bah ?

Abrahah sang palima perang negri Yaman yang terkenal dengan kebengisan dan kekuatannya yang dahsyat. Berniat menghancurkan ka’bah tersebab dengki . Abrahah iri karena Mekkah yang di dalamnya terdapat Ka’bah selalu ramai dikunjungi orang dari berbagai pelosok negri . Hingga akhirnya bertolaklah Abrahah dengan 60.000 pasukan dan Sembilan gajah terbaiknya . Dengan ras congkak dan penuh keyakinan, Abrahah merasa pasukannya akan dengan mudah menhancurkan rumah Allah itu . Tapi apa yang terjadi ? sang Gajah tidak mau lagi berjalan menuju Ka'bah. Setiap mereka perintahkan ke arah-arah lain , gajah berdiri dan berlari dan apabila mereka arahkan ke Ka'bah, gajah tersebut duduk. Di saat kondisi seperti itu, terjadi lagi peristiwa yang lebih dahsyat yaitu datangnya burung-burung yang berbondong-bondong melempari mereka dengan batu. Batu tersebut berasal dari tanah yang terbakar. Pasukan itu berbah seperti daun-daun yang dimakan (ulat). Kisah ini diabadikan didalam Al-Qur’an Surat Al-Fill .

Begitulah ,

Allah punya cara terbaik untuk menjaga RumahNYA

Begitupun saat ini.

Sadarkah kita ? sejak corona menjadi pademik di bulan Januari lalu , tanpa kita sadari ternyata Corona mampu membuat BUMI MEREFRESH DIRI !

Selama Covid 19 merajalela di seantero dunia, maka PANAS BUMI yang diakibatkan oleh mesin mesin industri dan produksi yang beroperasi di daratan China, Eropa, Amerika, Australia, BERHENTI TOTAL !

Sehingga apa yang disebutkan sebagai pemanasan global, jauh sekali berkurang !

Menurut Badan Antariksa Eropa [ESA], serta beberapa peneliti independen, emisi nitrogen dioksida telah menurun signifikan di Italia setelah lockdown yang disebabkan penyebaran COVID-19. Satelit Copernicus Sentinel-5P mendeteksi, penurunan emisi tersebut menandakan berkurangnya polusi udara, dengan perubahan paling signifikan diamati di bagian utara negara itu. (https://www.mongabay.co.id/2020/03/21/ketika-bumi-istirahat-gegara-corona-langit-biru-terlihat-di-tiongkok-dan-beningnya-air-terpancar-di-venesia/)

Di kota tersibuk AS, New York, terjadi hal yang sama. Para peneliti di kota itu mengatakan, hasil awal penelitian mereka menunjukkan karbon monoksida terutama dari mobil telah berkurang hampir 50% dibandingkan tahun lalu.

Di berbagai kota besar di Indonesia juga terlihat jalanan mulai sepi , lalu lintas kota Jakarta,Surabaya, Bandung tidak seperti biasanya. Tentu saja ini berdampak positif dengan semakin berkurangnya polusi udara.

Bahkan beberapa hari lalu ada artikel yang ditulis di CNN Indonesia (Rabu, 01/04/2020) yang memberikan penjelasan,bahwa lapisan mulai membaik ditengah wabah corona .

Sungguh Allah MAHA Baik .

Allah seperti tidak rela jika bumi sebagai tempat tinggal terbaik bagi manusia semakin rusak dengan pemanasan global . Maka dengan cara seperti inilah Allah ingin melindungi BumiNYA . Dengan mengirimkan pasukan “kecil”nya . Sama seperti ketika Allah mengirimkan pasukan burung Ababil untuk melindungi Ka’bah dari kehancuran .

Maka ambillah hikmah dari setiap kejadian .

Setelah lepas dari cengkraman si makhluk “kecil” corona , apakah tabiat manusia akan berubah ? atau tetap seperti sedia kala , tak peduli dengan kondisi Bumi .

Jika ini terulang , maka tunggu Makar Allah selanjutnya .