sasmi pamiluwati

Aku seorang guru SD yang bahagia , kamu ?...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jeritan Pilu Sang Sopir Mobil Jenazah

Jeritan Pilu Sang Sopir Mobil Jenazah

#TantanganGuruSiana Hari ke 66

Pak Syam panggilannya . Lengkapnya Muhammad Nursyamsurya . Seorang sopir ambulan DKI Jakarta . Tangisan pilunya saat diwawancana presenter Najwa Shihab di salah satu stasiun televisi nasional tak mampu menahan desakan air diujung mata saya . Beliau mengatakan tiap menit dirinya dan dinas DKI Jakarta selalu menerima telepon guna pengurusan jenazah Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur dan Pondok Rangon. Saat keluarga korban tidak diperkenankan mendekati sang jenazah justru dialah orang yang paling dekat dengan jenazah, menggotong dan mengantarkan hingga ke peristirahatan terakhir mereka. Tiap hari beliau mengangkut puluhan jenazah untuk dimakamkan secara layak . Bayangkan jika tidak ada pak Syam dan teman teman seprofesinya . Siapa yang akan mengantarkan jenazah jenazah itu hingga ke pemakaman ?

Tangisan beliau seakan tertahan antara khawatir, sedih , kesal , geram menjadi satu . Khawatir karena semakin hari semakin bertambah jumlah korban dan itu membuat beliau sedih . Kesal dan geram karena orang orang seperti tidak mengindahkan himbauan pemerintah untuk tetap dirumah demi terputusnya mata rantai penyebaran virus covid 19 . Ingin berteriak dengan Toa agar orang orang tetap di rumah saja saat melintas jalanan DKI Jakarta yang masih ramai hingga dini hari bahkan di titik tertentu masih ditemui kemacetan .

Air mata pak Syam pun akhirnya tumpah saat mengingat Ramdhan sudah di depan mata . Beliau pun ingin merasakan nikmatnya ibadah saat Ramadhan seperti tahun lalu . Tangisan itupun semakin keras saat mengingat keluarganya .

"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini sudah puluhan tiap hari. Minta tolong, kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita punya kehidupan, masa kehidupan harus seperti ini terus ?" ungkap Pak Syam pilu .

Begitulah, ironi yang nampak di depan mata, bahwa banyak orang orang yang harus berkorban digarda terdepan. Mengurus dari A sampai Z dengan “terpaksa” karena memang sudah profesi mereka. Tak ingin mengeluh atau berteriak geram sebenarnya asal kita manut dengan himbauan sang pemangku kebijakan. Itu baru satu pak Syam . Masih banyak Pak Syam lain dibelakang sana . Yang jika diperbolehkan mereka ingin rehat sejenak melepas penat dari rutinitas yang menegangkan ini. Maka sudah selayaknyalah kita berempati. Minimal sadar diri untuk tetap di rumah. Jikapun terpaksa keluar rumah harus memakai pelindung diri , masker, hand sanitizer, jaga jarak, hindari kerumunan. Agar situasi ini cepat berlalu dan kita bisa mneyambut Ramadhan dengan senang hati .

Pamulang, 16 April 2020

Sumber : https://jatim.tribunnews.com/2020/04/16/najwa-shihab-tahan-tangisan-dengar-cerita-sopir-jenazah-corona-ada-1-pesan-pilu-jelang-idul-fitri?page=4.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hmm, sedih rasanya setiap mendengar berita ini. Kdg masyarakat jg gak sadar tuk berdiam di rumah. Ya Allah cabutlah virus corona dr muka bumi ini.

16 Apr
Balas

aamiin ya Allah ..

17 Apr

Semoga penyebaran corona ini segera terputus

17 Apr
Balas

Kuncinya di kita buuuk

17 Apr

Sedih di rasa, hanya bisa berdoa, semoga pandemi corona virus segeta berahir, dan Allah mengembalikan keadaan seperti semula, amin

16 Apr
Balas

Aamiin ..

17 Apr

Ya Allah.. Semoga corona segera berlalu. Terimakasih Bun.

17 Apr
Balas

Aamiin

17 Apr



search

New Post