Satiah

Sati’ah, putri dari almarhum Bapak Laudji dan Ibu Nasipah. Ia lahir pada tanggal 9 September 1976 di Sidoarjo tepatnya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tetap Bahagia Meski Tak Bertemu
Walaupun tidak mudik, harus tetap bahagia

Tetap Bahagia Meski Tak Bertemu

Tetap Bahagia Meski Tak Bertemu

Keluarga Bu Syahira tergolong keluarga urban, Bu Syahira yang berprofesi menjadi seorang guru yang bertugas di SDN Ketawanggede, Kota Malang. Selama 20 tahun, saat H-5 Lebaran mereka sekeluarga selalu mudik ke Sidoarjo untuk merayakan hari kemenangan bersama keluarga besar.

Tepatnya di dusun Beciro, Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, di sanalah mereka melakukan beberapa adat istiadat yang dilakukan turun-temurun, yakni: 1) Setiap H-5 para ibu dan remaja muslimah melakukan tadarus di setiap musholla secara bergiliran, tak terkecuali Bu Syahira; 2) Dan disaat H-1 lebaran, setiap adik mengirimkan bahan makanan dan sembako ke saudara yang lebih tua. Kebetulan di Keluarga Sidoarjo, Bu Syahira terlahir menjadi anak ke sembilan dari delapan bersaudara. Beliau sekeluarga juga berkunjung sekaligus berbagi bahan makanan dan mengirim kepada delapan saudaranya.

Sore hari menjelang hari raya idul fitri, sekitar pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00 semua warga mengumpulkan zakat fitrah ke masjid Baitussalam. Malam itu, dilanjutkan takbir keliling desa semacam kirab. Terlihat betapa antusiasnya pawai obor yang dilakukan oleh Bapak-bapak dan remaja masjid yang berkeliling disekitar kampung dengan mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid. Kegiatan ini dilakukan untuk meramaikan suasana malam takbir jelang hari raya. Gema takbir dan tahmid yang berkumandang di setiap musholla dan masjid ini berlangsung hingga dini hari. Setiap orang melakukan takbiran untuk merayakan kemenangan setelah 30 hari berpuasa “Betul-betul momen yang mengharukan.”

Semua warga dusun Beciro berbondong-bondong berangkat ke Masjid Baitussalam untuk melaksanakan sholat idul fitri berjama’ah, tak lupa selesai sholat Ied, mereka bersalam-salaman, mohon maaf satu sama lain. Karena momen ini hanya dilaksanakan satu tahun sekali di kampung halaman.

Sepulang dari masjid, keluarga Bu Syahira melaksanakan kebiasaan rutin yakni sungkem kepada orang yang lebih tua. Dengan wajah tertunduk, mencium telapak tangan sang suami, Bu Syahira menyampaikan kata maaf, dan disambut kata maaf oleh suaminya. Kegiatan ini dilanjutkan oleh anak-anak yang miminta maaf kepada kedua orang tua, dengan penuh sayang dan hormat.

Selanjutnya, terdapat acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang, yakni momen berkumpul bersama keluarga besar, semua anggota keluarga saling berkunjung ke rumah sanak saudara. Mereka berkunjung dari rumah ke rumah, dimulai dari rumah kakak yang tertua dan diterusnya sampai ke saudara ke delapan, tak lupa setiap tuan rumah selalu menyajikan kuliner yang disajikan untuk tamu yang hadir. Pertemuan itu sungguh membawa kebahagiaan yang luar biasa, terutama untuk anak-anak yang masih bersekolah, karena sudah tradisi mereka mendapat ampao dari saudaranya yang sudah bekerja.

Dua hari setelah lebaran, keluarga Bu Syahira melakukan mudik yang ke-dua di Pohgajih Blitar, di sana mereka berlibur dan merayakan hari kemenangan bersama keluarga Blitar selama kurang lebih sepuluh hari.

Ramadhan dan Idul Fitri merupakan momen yang paling dinantikan umat muslim. Jika biasanya Idul Fitri menjadi momen berharga karena bisa berkumpul dengan keluarga besar, namun di tahun ini tampaknya akan berbeda. Pasalnya, pemerintah kota Malang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak tanggal 17 Mei 2020 dan merupakan H-7 Hari raya Idul Fitri, semua warga Kota Malang di larang mudik atau pulang kampung untuk mengurangi jumlah penyebaran virus corona, sama halnya dengan kota lain di Indonesia.

Di tahun ini, keluarga Bu Syahira merayakan hari raya Idul Fitri di Kota Malang bersama keluarga kecilnya saja, tetapi mereka tetap melaksanakan sholat Idul fitri ke Masjid Al-Falah di Kelurahan Tlogowaru Kota Malang. Memasuki masjid Al-Falah, setiap warga dibagikan satu buah masker serta masuk melalui pintu khusus yang disertai dengan disinfektan. Seluruh tubuh terkena cairan disinfektan untuk membunuh bakteri serta virus yang ada di tubuh. Kemudian, barulah boleh memasuki kawasan masjid. Sholat Ied ini dilaksanakan pukul 06.00 dilanjutkan khutbah yang dipimpin oleh Ustad Ihsan, M. Pd. Beliau bertausiah: “Dalam kesempatan yang sangat mulia ini, melalui khutbah idul fitri, marilah kita bersyukur kehadirat Allah SWT, karena kita telah diberi nikmat baik nikmat di dalam tubuh kita atau nikmat di lingkungan kita. Selama satu bulan penuh kita diperintahkan oleh Allah berpuasa untuk menambah ketakwaan kita kepada Allah. Kanjeng Nabi Muhammad Saw bersabda: “Semua manusia sudah menjadi Nas (ketentuan Allah) pasti tak lepas dari dosa-dosa yang amat banyak dan sebaik-baik orang yang yang banyak kesalahan bertaubat kepada Allah SWT.

Saat ini keyakinan kita di uji oleh Allah SWT, bahkan se-dunia dengan adanya wabah Corona, semoga ujian Allah semacam ini, tidak melemahkan iman kita, tetapi justru dapat menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Tidak semua permasalahan ini bisa kita selesaika dengan akal sehat. Dengan adanya wabah corona ini, mudah-mudahan menjadikan bersihnya dosa-dosa kita dan menguatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Marilah kita kembali kepada Allah, insyaAllah kita akan diberi jalan keluar oleh Allah SWT. Apabila kamu dihadapkan dengan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh akal sehat, maka serahkan masalah tersebut kepada Allah dengan kita memperbanyak membaca istigfar (meminta ampun kepada Allah SWT). Banyak sekali manfaat membaca istigfar. “Barang siapa ketika diberi masalah dan dia memperbanyak membaca istigfar, maka setiap permasalahannya akan dihilangkan oleh Allah dan kita akan diberi rizki oleh Allah dengan tidak disangka-sangka.

Istigfar kita baca, kita pasrahkan diri kita, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, Setiap kamu akan keluar rumah bertawakkallah kepada Allah dengan membaca: Bismillaahi tawakkaltu alallah laakhaula walaa kuwata illaa billaahil aliyil adziim. Maka seketika itu di depan rumah, kita dijemput oleh Malaikat Rahmat: “Semoga kamu diberi hidayah oleh Allah. Semoga perjalanannmu dari rumah dicukupi apa yang menjadi kebutuhanmu.”

Marilah kita memperbaharuhi iman kita dengan kalimat “Laailaha illallah Muhammaddurrosuulullah. Mudah-mudahan iman kita di jaga oleh Allah SWT. Barang siapa menjaga bacaan Laailaha illallah Muhammaddurrosuulullah, minimal selesai sholat dibaca tiga kali, maka seketika itu 4.000 dosa besar orang tersebut diampuni oleh Allah SWT. Mudah-mudahan kita selalu diberi kesehatan, ketetapan iman, kita selalu dijaga oleh Allah, serta kita meninggal diberi predikat khusnul khotimah oleh Allah SWT. Setelah mereka mendengar khutbah, maka dilanjutkan dengan pelaksanaan sholat Ied dua rakaat, lalu bersalam-salaman dengan tetangga.

Setelah melaksanakan sholat Ied, keluarga Bu Syahira saling bermaaf-maafan dilanjutkan sarapan dengan penuh kebahagiaan. Meskin tidak bisa mudik ke kampung halaman, keluarga Bu Syahira selalu meluangkan waktu untuk menelfon keluarganya di Sidoarjo dan Blitar, walaupun hanya video call, itu merupakan cara paling efisien untuk ngobrol sekaligus bertatap muka dan mengucap kata “MAAF tidak bisa sowan ke daleme Panjenengan” dengan keluarganya yang ada di kampung halaman.

Jarak boleh jauh, tapi hati ini tetap terasa dekat. Oleh sebab itu, kita harus tetap bahagia dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Dengan melihat keadaan ini, walaupun tidak mudik, kami tetap berbagi kebahagiaan dengan transfer saja ke keluarga. Jika ingin berbagi barang ke saudara, keluarga Bu Syahira mengirimkan paket lewat kantor pos, selain lebih efisien, cepat, dan tentunya lebih menghemat kantong. Selain itu hal terpentingnya adalah untuk menjaga keselamatan diri dan orang lain dalam memutus penyebaran Covid-19.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren banget

16 Jul
Balas

Lanjutkan.... Allah menguji sesuai kemaampuan hambaNya... salam literasi

19 Jun
Balas

keren ibu smg sukses selalu

26 Oct
Balas

Cakeeepppppp

26 Oct
Balas

Keren bu..bahagia kita yang ciptakan

23 Jun
Balas

mantap Bun. semangat. sukses selalu. Salam literasi

03 Dec
Balas

Keren Bu

19 Jun
Balas

Luar biasa. Salam sukses selalu Bu

18 Jul
Balas

Waow kegembiraan masih dirasakan ya bu, meskipun dlm pandemik, barakallah

27 May
Balas

Mantap bun

26 May
Balas

bagus, bu..

26 May
Balas

Kereen...

26 May
Balas

Mantap bu

01 Jul
Balas

Oke banget bu

07 Nov
Balas



search

New Post