SATI'AH, S. Pd., M. Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Saudaraku Kartiniku

Saudaraku Kartiniku

Guys...dalam mengarungi kehidupan ni banyak liku-liku kehidupan yang harus kita jalani. Pengalaman itu dimulai saat Sofia berangkat dari MAN Sidoarjo. Awalnya Sofia tidak ada niatan untuk melanjutjan studi atau kuliah, tetapi waktu itu ada program PMDK (Penelusuran Minat Dan Kemampuan), Sofia bersama lima sekawan didaftarkan oleh pihak sekolah ke IKIP Negeri Malang. Sofis mengambil jurusan D-2 PGSD, sedangkan teman-temannya mengambil jurusan S-1 Akutansi. Setiap pulang kampung Sofia bersama teman-temannya naik bus PATAS jurusan Malang Surabaya, di dalam bus sofia ditegur salah satu temannya bernama Kusmijan.

Kusmijan: "Untuk apa kamu kuliah di Fakultas Negeri...jika hanya memilih jurusan D-2...Supaya tidak rugi, mending pilih S-1 sekalian!"

Sofia: " Aku mengangguk diam (apakah aku keliru mengambil jurusan D-2 PGSD?"

Pada suat hari Sofia bwrcerita kepada ibu angkatnya sekaligus guru MAN Sidoarjo tentang kekhawatirannya.

Sofia: "Bu, katanya Kusmijan, rugi jika aku masuk Dakultas Negeri, jika hanya mengambil jurusan D-2, mengaoa tidak mengambil S-1? Saya masih bingung harus memilih yang mana...bagaimana menurtut ibu?

Guru: "Tenang Nak....ucapan temanmu itu tidak sepenuhnya salah, tapi ada satu hal yang perlu kamu ketahui, bahwa D-2 PGSD yang kamu masuki itu sudah termasuk Ikatan Dinas".

Sofia: apa yang dimaksud Ikatan Dinas itu buuk?"

Guru: " Ikatan Dinas itu kedinasan yang nantinya kamu bisa diangkat secara langsung menjadi PNS ( Pegawai Negeri Sipil), jadi kamu tidak perlu mengikuti tes seleksi pengangkatan PNS lagi."

Sofia: " lalu bagaimana caranys, jika saya pingin melanjutkan studi S-1?"

Guru: " Jika nanti kamu sudah diterima menjadi guru atau PNS, kamu bisa melanjutkan S-1 sendiri."

Sofia: " Terima kasih Bu...atas penjelasannya."

Tiga bulan sudah Sofia menhalani kuliahnya di IKIP Negeri Malang dengan penuh ketekunan, tak lupa setiap ada liburan dia selaly berkunjung ke kamoung halamannya di Sidoarjo. Ada hal-hal yang selalu Sofia lakukan saat sampai di rumah Sidoarjo, salah satunya mengajak keponakannya yang masih bersekolah di tingkat SMP dan SMA. Sofia berkumoul dengan kursng lebih 10 orang keponakannya yang termasuk keluarga besarnya, mereka saling bertukar pikiran, berpendapat, dan bersenda gurau.

Sofia: " Ris...Apa rencanamu setelah lulus SMA? Mau melsnjutkan kemana?"

Riska: "Masi belum tahu Te....Aku belum ada pandangan".

Sifak: "Kalau aku kangsung kerja aja Te...mencari uang buat membantu Ibukku".

Solvi: Seketika menyaut lari dari belakang....."Aku InsyaAllah kuliah Te...Aku pingin membuat Ummi bangga".

Muis: "Untuk apa sih Te...kita harus capek-capek kuliah? Langsung kerja aja, labgsung daoat uang, gak perlu banyak mikir".

Sofia: "Adek-adekku...sini mendekat! Benar katanya Solvi...Kita harus kuliah, untuk bekal masa depan dan mengangkat derajat irang tua kita.

Ana: " Maksudnya bagaimana sih Te?"

Sofia: "Karena posisi kita dari keluarga yang kurang mampu, hidup kita juga pas-pasan, kita harus bisa mengangkat derajat orang tua kita. Jadi, jangan biarkan orang tua kita dipandang rendah oleh irang lain. Kita harus menunjukkan, bahwa kita busa kuliah, dengan haraoan bisa menciptaksn pekerjaan sendiri.

Muis: "Tapi kita juga harus bisa memanfaatkan keadaan di sekitar kita Te....di Sidoarjo kan banyak perusahaan atau pabrik-pabrik. Jadi peluang kita untuk diterima kerja besar. Kita hanya tinggal melamar, diterima, kerja, daoat yang deh".

Sofia: "Ya...Tante faham, tapi harapan Tante, kalian bisa kuliah sambil kerja, jadi kita tidak menggantungkan diri dari uang pemberisn orang tua kita saja.

Riska: "Loh...kalau kerja...kuliahnya kapan?"

Sofia: "Jika kalian kuliah di Universitas Negeri, waktunya dari pk. 07.00-15.00 WIB. Jadi malamnta kalian bisa mencari waktu luang untuk dimanfaatkan dengan hal-hal positif,seperti mengajar privat anak SD dan SMP atau berjualan barang-barang. Dan jika tidak diterima di Universitas Negeri,kalian masih bisa kuliah di Universitas swasta, yang mana di pagi hari kalian bisa bekerja dan di sore atau malam hari..kalian kuliah, jadi kerjanya menyesuaikan jam kuliah. Bagaimana?"

Semua serentak berkata "Setuju Te...Aku mau melanjutkan kuliah saja"

Sofia : "Ok, kalau kita sepakat, setiap hari kalian harus belajar yang tekun! Agar cita-citamu dapat tercapai."

Mereka bersenda gurau sambil mencari pengalaman dari tantenya, yang merupakan satu-satunya orang di keluarga besarnya yang telah menempuh kuliah di luar kota. Sofia menceritakan asal mula dirinya tergerak ingin bersekolah setinggi-tingginya. Saat itu ada tetangga yabg meremehkannya, Beliau berkata apakah bisa kamu bersekolah di SMA Negeri?

Sofia :" Aku harus membuktikan dan harus bisa masuk SMA Negeri. Akhirnya Tante mendaftar di SMEA...tapi tidak diterima, lalu SPK ( Sekolah Pendidikan Keperawatan ) juga tidak diterima. Akhirnya Tante daftar di MAN Sidoarjo dan alhamdulillah diterima.

Sofia : "Setelah Tante tamat SMA, ada pula tetangga yang meremehkan Tante. Beliau berkata bisakah kamu nanti masuk Fakultas Negeri ? Tapi tante selalu memikirkan pedoman bahwa hasil tidak akan menghianati usaha. Jadi, Tante ingn berjuang agar bisa kuliah di Universitas Negeri.

Sofia : "Bismillah... Tante berusaha dengan belajar dan terus belajar agar bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri. Akhirnya Tante diterima di FIP IKIP Negeri Malang Jurusan D-2 PGSD dengan penuh perjuangan. Selama ini, Tante menjalani kehidupan dengan berprinsip pada 'Jika ada kemauan, pasti kita bisa."

Akhirny dengan bimbingan Sofia, sekarang ini Iwin dan Sifak menempuh kuliah di jurusan Bahasa Inggris, sedangkan Riska dan Nur Khalimah kuliah jurusan matematika. Suwarsono memilih kuliah jurusan teknik, Devita Sari memilih jurusan bisnis, Muis memilih jurusan sipil. Solfi memilih jurusan kebidanan, Sofyan nemilih jurusan Psikologi, Fitri mengambil jurusab komunikasi, dan Anwar mengambil STAN jurusan Bea cukai (PNS)

Guys...waktu berjalab begitu cepat. Tahun 1997, Sofia lulus D-2 PGSD dan tahun 1999 diangkat menjadi guru di SDN Ketawanggede Kota Malang. Tahun 2002, ada pendaftaran S-1 Beasiswa, Sofia mendaftar dan alhamdulilah diterima dari 200 pendaftar. Sofia diterina di S-1 PGSD Universitas Negeri Malang, kebetulan S-1 dibiayai Dinas Pendidikan Kota Malang.

Ternyata keinginab sekolah S-1 bisa terwujud, seperti nasehatnya bu guru tempo hari. Alhasil Sofia lulus S-1 PGSD di tahun 2004. Akhirnya ia menjadi guru yang tekun dan ikhlas. Bahkan sebelum otonomi daerah ditetapkan oleh Pemerintah. Sofia pernah berkeinginan untuk pulang kampung atau pindah tugas, tetapi rencana itu di musyawarakan terlebih dahulu dengan ibu angkatnya yang sekalihus guru MAN Sidoarjo.

Sofia : " Buk, apakah saya harus pindah tugas? Saya ingin kembali ke kampung halaman."

Guru :" Anakku...Mana ada pegawau Kota kembali ke Kabupaten? Bahkan sebaliknya, banyak orang dari Kabupaten yang ingin pindah tugas ke Kota. Oleh karena itu...pesan ibu "Jalani tugasmu di Kota Malang. Kota malang merupakan kota pendidikan yang sudah maju." Nasib kamu sama seperti Ibuk. Ibu berasal dari dari Kota Malang tetapi mengajar di Kota Malang. Dalam kehidupab pasti ada kangen dengan saudara, tapi ada pepatah mengatakan "Jauh dimata dekat dihati" kalau kita jauh, maka harum nama kita dihadapan saudara-saudara kita yang ada hanya kangen dan kangen dan sebaliknya jika kita hidup berdekatan dengan saudara harus bisa menjaga hati satu sama lain. Kadang serinh kita temui crk-coj dan kesalahfahaman.

Girls, hidup adalah pilihan, Sofia memiliki hidup di Kota malang, yang merupakab Kota Pendidikan Internasional, sehibgga ketat dalam bersaing, terutama dalam menempuh pendidikan. Kita tidak boleh diam saja, kita harus berinovasi dan harus bijak dalam segala hal.

Pesan saya teruslah menuntut ilmu setinggi bintang. Cita-cita itu bukan tentang seberapa tinggi dan seberapa besar, melainkan seberapa besar, melainkan seberapa besar keinginan kamu untuk meraihnya.

Janganlah ragu memulai hal baru yang belum pernah kamu lakukan dan gapailah mimpimu selagi kamu bisa. Saya ingin menjadi pengaruh pendidikan besar bagi para wanita agar para wanita lebih cakap melakukab kewajibannya yang diserahjan ke dalam tangannya, seperti yang sudah dilakukan Ibu pendidikan Ibu pendidikan manusia yang pertama (R.A. Kartini)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren Bu ceritanya enak dibaca

18 May
Balas

Mantap nih bu sukses selalu bu

10 May
Balas



search

New Post