Hari Selasa, tanggal 21 November 2023, MI Nurul Huda 2 menerima kunjungan dari Tim visitor Wahyu Hadi Martanto, yang ditugaskan dari Provinsi Bali untuk mengawasi Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di Banyuwangi tepatnya di MI Nurul Huda 2 Macan putih. AKMI menjadi tolok ukur penting dalam mengevaluasi mutu pendidikan di madrasah, dan tindak lanjut terhadap hasilnya menjadi krusial bagi perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.

Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) adalah bentuk evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama untuk mengukur kompetensi peserta didik. AKMI mengukur tingkat Literasi membaca, literasi numerasi,literasi sains dan literasi sosial budaya. Salah satu aspek penting dalam hasil AKMI adalah identifikasi kekuatan dan kelemahan di Madrasah yang menjadi sasaran AKMI. Langkah pertama dalam tindak lanjut adalah merinci hasil secara menyeluruh untuk memahami dimensi apa yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Dari sini, strategi perbaikan dapat dirancang dengan lebih tepat sasaran.

Salah satu bentuk strategi pengembangan literasi di sekolah yaitu adanya strategi pelaksanaan budaya yang terdiri dari tiga strategi yaitu :

1. Mengkondisikan lingkungan fisik yang ramah literasi

2. Mengupayakan lingkungan sosial sebagai model interaksi dan komunikasi yang literat

3. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan belajar yang literat

Wahyu Hadi Martanto selaku (Tim Visitor) tidak hanya melibakan diri dalam evaluasi tetapi juga berinteraksi dengan staf, siswa dan komunitas sekolah termasuk peserta bimtek AKMI tentang pemahaman macam-macam literasi yang telah dilaksanakan bulan Oktober yang lalu secara Online oleh siswa kelas 5. Pendekatan ini memungkinkan adanya dialog konstruktif yang mempromosikan pertukaran ide dan pemahaman yang lebih baik.

Tim visitor memiliki peran sentral dalam menyusun laporan hasil AKMI. Laporan tersebut menjadi dasar bagi MI Nurul Huda 2 untuk merencanakan langkah-langkah konkret guna mengatasi tantangan yang dihadapi. Pemahaman mendalam tentang setiap komponen asesmen membantu sekolah merancang intervensi yang sesuai.

Langkah selanjutnya adalah menerapkan program perbaikan dan pengembangan berdasarkan rekomendasi dari hasil AKMI. Mungkin saja ada kebijakan baru, peningkatan metode pengajaran, atau peningkatan fasilitas pendidikan yang diperlukan. Penglibatan pihak-pihak terkait, termasuk guru, orang tua, Yayasan dan komite , menjadi kunci dalam menjalankan pengembangan pembelajaran Literasi ini “ucap Wahyu Hadi Martanto.

Penting untuk menciptakan suasana kolaboratif di antara seluruh stakeholder pendidikan. Diskusi terbuka mengenai hasil AKMI dan langkah-langkah tindak lanjutnya dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif. Sosialisasi kepada seluruh komunitas sekolah juga membantu menciptakan pemahaman bersama mengenai perubahan yang direncanakan.

Pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap implementasi tindak lanjut menjadi bagian integral dari proses perbaikan. Dengan mengukur progres secara teratur, MI Nurul Huda 2 dapat menyesuaikan strategi jika diperlukan dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan.

Melalui tindak lanjut yang teliti dan terarah, MI Nurul Huda 2 dapat memaksimalkan manfaat dari hasil AKMI 2023. Proses ini bukan hanya tentang memperbaiki kekurangan, tetapi juga mengarah pada transformasi positif untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan memastikan masa depan pendidikan yang lebih berkualitas.(MIS Nurul Huda 2)